Yangdisusun bertujuan agar pembelajaran berlangsung : Interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi anak untuk aktif, memberi ruang untuk parakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan anak. Kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Kajian Tentang Motivasi
sehinggabuku panduan Problem Base Learning Gizi tahun 2020 telah diselesaikan dengan baik. Buku ini disusun sebagai panduan baik dosen, mahasiswa, pembimbing maupun penguji dalam melaksanakan kegiatan Prolem Base learning Gizi yang pada tahun ini dilakukan secara daring. Buku ini memberikan pedoman praktis dan
materibaik berupa buku, modul, dan LKS yang berfungsi untuk memudahkan pengajar dalam melaksanakan pembelajaran di kelas dan juga dapat membangun motivasi peserta didik dalam belajar. Dapat disimpilkan bahwa bahan ajar merupakan seperangkat materi ajar yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran yang disusun secara sistematis.
Bukuteks sesuai dengan hakikatnya berupa karya yang bersifat ilmiah, artinya sebuah buku teks disusun dengan memperhatikan objektivitas informasi sehingga kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Isi materi yang tersaji dalam buku teks bersifat akurat atau tepat sesuai dengan konsep atau teori yang dinyatakan oleh suatu ahli bidang studi
pelajaranyang disusun dengan sistematis. Mudlofir (2011 : 128) mendefinisikan bahan ajar yaitu segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu dalam proses pembelajaran. Bahan tersebut disusun dengan runtut dan sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut penelitian ini sejalan
JTRYcV.
Buku Motivasi Dapat Disusun Berdasarkan Kajian. Dilansir dari encyclopedia britannica, buku motivasi dapat disusun berdasarkan kajian kehidupan bermasyarakat. This article presents the research methodology of hadith in the motivation books in Rahasia Rezeki from motivasi adalah jenis jenis buku non fiksi yang ditulis berdasarkan kajian psikologi dan dapat meningkatkan semangat dan motivasi pembacanya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa. 1629061023 jurusan pendidikan ipa fakultas matematika dan ilmu pengetahuan Atau Dalam Bahasa Inggris “Motive” Berasal Dari Kata Movere Atau Motion Yang Artinya Gerakan Atau Sesuatu Yang jurusan pendidikan ipa fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca. Buku motivasi dapat disusun berdasarkan Kuliah Ini Berbobot 2 motivasi adalah jenis jenis buku non fiksi yang ditulis berdasarkan kajian psikologi dan dapat meningkatkan semangat dan motivasi pembacanya. This article presents the research methodology of hadith in the motivation books in malaysia. Motivasi juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang Motivasi Buku Motivasi Adalah Buku Yang Berisi Kajian Psikologis Untuk Membantu Mengbangkitkan Gairah Atau Semangat motivasi dapat disusun berdasarkan kajian. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa. Pilih server untuk download Saya Sangat Menyarankan Anda Untuk intrinsik adalah motivasi yang ada dalam diri setiap individu berupa dorongan untuk melakukan sesuatu. Buku motivasi adalah buku yang berisi kajian psikologis untuk membangkitkan gairah atau semangat pembacanya. Buku motivasi dapat disusun berdasarkan kajian….Apakah Anda Mencari Gambar Tentang Buku Motivasi Dapat Disusun Berdasarkan Kajian?Buku fiqih islam karangan sulaiman rasyid ebook free dowload. Dilansir dari encyclopedia britannica, buku motivasi dapat disusun berdasarkan kajian kehidupan bermasyarakat. Buku motivasi adalah buku yang berisi kajian psikologis untuk membantu mengbangkitkan gairah atau semangat pembacanya. berdasarkan buku dapat disusun kajian motivasi
Jelajahi Best Seller Buku Motivasi & Self Improvement Mudah dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan penjualan terbanyak. Motivasi saat ini menjadi salah satu hal yang banyak dibutuhkan dan dicari oleh masyarakat. Motivasi banyak dibutuhkan bukan tanpa sebab. Dalam berbagai keadaan yang sulit dan berat, motivasi dapat menjadi dorongan yang kuat bagi seseorang untuk terus berjuang. Motivasi dapat memacu diri seseorang untuk lebih semangat dalam melakukan suatu hal. Motivasi dapat memacu semangat seseorang yang sedang tidak bergairah dalam mengerjakan sebuah rutinitas pekerjaan yang sebenarnya sudah biasa dilakukan. Motivasi dapat memacu keberanian seseorang untuk melakukan sebuah hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Motivasi juga dapat memacu semangat dan keyakinan seseorang yang merasa takut akan kegagalan terhadap suatu hal yang ingin dicapai. Motivasi sendiri biasanya berasal dari harapan seseorang untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Motivasi juga dapat didukung dengan berbagai hal lain, seperti kata-kata semangat, nasihat yang diberikan orang lain, dan kisah perjuangan hidup orang lain. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian, jenis, faktor, dan cara meningkatkan motivasi. Pengertian Motivasi Kata motivasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu motivation, yang memiliki arti daya batin atau dorongan. Berdasarkan arti kata tersebut, motivasi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat mendorong atau menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, motivasi memiliki arti dorongan yang timbul pada diri seseorang, baik secara sadar maupun tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Dalam KBBI, motivasi juga berarti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi merupakan sebuah dorongan, hasrat, atau minat yang begitu besar di dalam diri seseorang untuk mencapai suatu keinginan tertentu. Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan atau alasan yang membuat seseorang semangat untuk melakukan suatu hal dalam upaya mencapai tujuan tertentu. Semua hal yang dapat memberikan dorongan atau semangat di dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu dapat dikatakan sebagai motivasi. Keberadaan motivasi akan membuat seseorang berusaha sekuat tenaga untuk mencapai hal yang diinginkannya. Motivasi menjadi suatu perubahan yang terjadi dalam diri seseorang. Motivasi dapat muncul dari adanya gejala perasaan, kejiwaan, dan emosi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Tindakan yang dilakukan tersebut dapat disebabkan karena kebutuhan, keinginan, dan tujuan. Motivasi tinggi yang dimiliki seseorang dapat memberikan dampak yang baik. Motivasi yang tinggi akan mengubah perilaku seseorang dalam menjalani kehidupannya. Dengan adanya motivasi, seseorang akan melakukan berbagai usaha untuk menggapai cita-citanya sehingga ia akan menjalani hidup dengan lebih baik. Motivasi akan membuat seseorang tidak mudah putus asa serta akan cepat bangkit saat mengalami kegagalan. Motivasi dapat muncul dari dalam diri sendiri maupun maupun dari orang lain. Seseorang akan merasa lebih semangat atau antusias dalam mengerjakan sesuatu dengan adanya motivasi. Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli Terdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian motivasi. Berikut adalah beberapa pengertian motivasi dari para ahli. Hamalik 1992 Hamalik mengemukakan bahwa motivasi merupakan sebuah perubahan energi yang terjadi pada diri seseorang. Menurut Hamalik, motivasi dapat ditandai dengan adanya perasaan serta reaksi untuk mencapai sebuah tujuan. Makmun 2004 Makmun berpendapat bahwa motivasi merupakan sebuah tenaga, kekuatan, daya, serta kondisi kompleks dalam diri seseorang. Menurut Makmun, motivasi dapat menjadi kesiapsediaan dalam diri seseorang untuk melakukan sebuah pergerakkan kepada tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. Mulyasa 2003 Mulyasa menjelaskan bahwa motivasi merupakan tenaga penarik atau pendorong yang menyebabkan timbulnya tingkah laku menuju suatu tujuan tertentu. Dengan memiliki motivasi yang tinggi, seseorang yang akan bersungguh-sungguh serta mempunyai niat yang kuat sebagai alasan untuk mewujudkan keinginannya. Sardiman 2007 Menurut Sardiman, kata motivasi berasal dari istilah “motif” yang memiliki arti penggerak aktif seseorang dalam suatu kondisi tertentu, terutama dalam sebuah kebutuhan untuk mencapai tujuan yang dasar serta mendesak. Sardiman menjelaskan bahwa motivasi merupakan perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Azwar 2000 Menurut Azwar, motivasi merupakan sebuah dorongan, rangsangan, atau pembangun yang terdapat dalam diri seseorang atau sekelompok masyarakat. Motivasi dapat membuat seseorang bekerja secara maksimal dalam melakukan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Malayu 2005 Menurut Malayu, motivasi berasal dari bahasa latin, yaitu movere, yang memiliki arti dorongan atau pemberian daya penggerak yang dapat menimbulkan gairah serta semangat seseorang dalam melakukan suatu tindakan. Motivasi akan membuat seseorang dapat bekerja secara efektif, bekerja sama, dan terintegrasi dalam semua usahanya untuk meraih kepuasan. Weiner 1990 Weiner mengartikan motivasi sebagai suatu bentuk kondisi internal yang dapat membangkitkan seseorang untuk melakukan sebuah tindakan, mendorong seseorang untuk meraih tujuan tertentu, serta membuat seseorang tetap tertarik dalam melakukan suatu tindakan tertentu. Uno 2007 Uno menjelaskan bahwa motivasi merupakan sebuah dorongan yang terjadi pada diri seseorang, baik bersifat eksternal maupun internal. Menurut Uno, dorongan tersebut diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat, dorongan dan kebutuhan, harapan dan cita-cita, serta penghargaan dan penghormatan. Edwin B Flippo Menurut Edwin B Flippo, motivasi merupakan sebuah keahlian yang dapat mengarahkan seseorang maupun kelompok untuk dapat mengerjakan suatu tindakan secara optimal sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkannya. Robbin dan Judge Robbin dan Judge mengartikan motivasi sebagai sebuah proses yang menjelaskan mengenai ketekunan, intensitas, serta arah individu agar dapat meraih tujuan dan target yang diinginkan. Jenis-Jenis Motivasi Secara umum, motivasi terbagi menjadi 2 dua jenis, yaitu motivasi intrinsik atau internal dan motivasi ekstrinsik atau eksternal. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis motivasi tersebut. 1. Motivasi Intrinsik atau Internal Motivasi intrinsik atau internal merupakan keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu karena faktor dorongan yang berasal dari dalam diri orang tersebut. Motivasi jenis ini tumbuh dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan tertentu tanpa adanya pengaruh dari orang lain. Contoh motivasi intrinsik atau internal, yaitu Motivasi seseorang untuk bekerja keras agar dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Motivasi seseorang untuk melakukan perawatan pada tubuh dan wajahnya agar dapat tampil lebih percaya diri. 2. Motivasi Ekstrinsik atau Eksternal Motivasi ekstrinsik atau eksternal merupakan keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu karena faktor dorongan yang berasal dari luar. Motivasi jenis ini dapat tumbuh dalam diri seseorang karena adanya dorongan atau pengaruh dari orang lain atau peristiwa tertentu untuk mencapai tujuan tertentu Contoh motivasi ekstrinsik atau eksternal, yaitu Motivasi seseorang untuk bekerja dengan lebih giat karena perusahaan akan memberikan peluang naik jabatan kepada karyawan yang berprestasi. Motivasi seorang siswa untuk rajin belajar karena ayah berjanji akan membelikan sepeda baru jika ia mendapatkan nilai ujian yang bagus. Faktor-Faktor Motivasi Motivasi yang timbul dalam diri seseorang dipengaruhi oleh 2 dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berikut adalah penjelasan mengenai faktor yang dapat mempengaruhi motivasi seseorang. 1. Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor motivasi yang didapatkan oleh seseorang dari dalam dirinya sendiri. Faktor motivasi ini dapat muncul karena adanya keinginan seseorang untuk mewujudkan cita-citanya serta rasa tanggung jawab yang dimiliki seseorang dalam menjalani hidupnya. Beberapa yang termasuk dalam faktor internal, yaitu harga diri dan prestasi, harapan, kebutuhan, kepuasan kerja, serta tanggung jawab. Harga Diri dan Prestasi Motivasi dapat timbul dalam diri seseorang karena adanya faktor dorongan untuk mencapai prestasi yang akan meningkatkan harga dirinya. Motivasi untuk meningkatkan harga diri dan prestasi ini akan membuat seseorang dapat mengembangkan kreativitas dan mengerahkan energi yang dimiliki. Harapan Motivasi dapat timbul dalam diri seseorang karena adanya faktor dorongan untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan di masa mendatang. Keinginan untuk mewujudkan suatu harapan akan mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif seseorang. Kebutuhan Motivasi dapat timbul dalam diri seseorang karena adanya faktor dorongan untuk memenuhi kebutuhan yang dimiliki. Kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjalani hidup akan memotivasi seseorang dalam melakukan sesuatu agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Kepuasan Kerja Motivasi dapat timbul dalam diri seseorang karena adanya faktor dorongan untuk mencapai hasil kerja yang memuaskan. Keinginan untuk mencapai hasil kerja yang memuaskan akan memotivasi seseorang untuk dapat bekerja dengan lebih semangat dan produktif. Tanggung Jawab Motivasi dapat timbul dalam diri seseorang karena adanya rasa tanggung jawab yang dimiliki seseorang. Dengan rasa tanggung jawab, seseorang akan termotivasi untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan penuh kehati-hatian agar dapat memberikan hasil yang berkualitas. 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor motivasi yang didapatkan seseorang dari luar dirinya. Faktor motivasi ini dapat muncul karena adanya peran dari luar yang menuntut seseorang melakukan suatu hal. Beberapa hal yang termasuk dalam faktor eksternal, yaitu jenis dan sifat pekerjaan, hubungan interpersonal, kondisi kerja, serta keamanan dan keselamatan kerja. Jenis dan Sifat Pekerjaan Motivasi dapat timbul dalam diri seseorang karena jenis dan sifat pekerjaan tertentu. Seseorang dapat merasa lebih bersemangat dalam bekerja jika memiliki jenis pekerjaan yang disenangi serta imbalan yang besar. Hubungan Interpersonal Motivasi dapat timbul dalam diri seseorang karena hubungan yang baik antara sesama rekan kerja atau antara atasan dengan bawahan. Hubungan yang baik akan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan harmonis sehingga seseorang akan lebih semangat dalam bekerja. Kondisi Kerja Motivasi dapat timbul dalam diri seseorang karena memiliki kondisi kerja sesuai dengan yang diharapkan. Dengan begitu, seseorang dapat bekerja dengan lebih baik dan maksimal. Keamanan dan Keselamatan Kerja Motivasi dapat timbul dalam diri seseorang karena adanya jaminan keamanan serta keselamatan dalam bekerja. Dengan adanya perlindungan tersebut, seseorang dapat bekerja dengan perasaan yang lebih tenang sehingga hasilnya dapat menjadi lebih baik. Tujuan Motivasi Motivasi dapat diberikan kepada seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Berikut adalah beberapa tujuan dari motivasi menurut Hasibuan. Motivasi dapat diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan semangat serta memberikan dorongan kepada seseorang. Motivasi dapat diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas seorang dalam melakukan pekerjaannya. Motivasi dapat diberikan dengan tujuan untuk menjadikan seseorang lebih kreatif serta aktif untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Motivasi dapat diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan kedisiplinan seseorang. Motivasi dapat diberikan dengan tujuan untuk menciptakan rasa tanggung jawab dalam melakukan berbagai pekerjaan. Motivasi dapat diberikan dengan tujuan untuk mempertahankan tingkat loyalitas seseorang terhadap sebuah perusahaan. Motivasi dapat diberikan dengan tujuan untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif serta hubungan kerja yang nyaman. Cara Meningkatkan Motivasi Motivasi yang tinggi tidak dimiliki oleh semua orang. Masing-masing orang memiliki tingkat motivasi yang berbeda. Seseorang yang memiliki tingkat motivasi rendah akan lebih mudah menyerah dan putus asa. Karena itu, seseorang perlu melakukan hal yang dapat meningkatkan motivasi yang dimilikinya. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan seseorang untuk meningkatkan motivasi. 1. Mencari Pekerjaan yang Sesuai dengan Minat dan Bakat Memiliki pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat akan menambah motivasi seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Pekerjaan yang sesuai akan membuat seseorang merasa lebih senang serta menikmati prosesnya sehingga akan banyak ide atau inovasi baru yang timbul. 2. Terus Belajar Seseorang yang terus belajar akan menemukan berbagai hal baru. Semangat untuk terus belajar dapat menjadi dorongan agar menjadi lebih baik. Seseorang akan mendapatkan berbagai pelajaran berarti melalui proses belajar. 3. Berpikir Positif Berpikir positif akan sangat berpengaruh kepada tingkat motivasi yang dimiliki seseorang. Seseorang harus terus berusaha untuk berpikir positif terhadap berbagai hal agar dapat memiliki energi yang baik. Dengan begitu, akan muncul motivasi yang besar dalam diri seseorang untuk dapat mengerjakan sesuatu dengan sebaik mungkin. 4. Membaca Buku Motivasi Buku motivasi umumnya berisi mengenai berbagai kisah yang dapat membangkitkan motivasi seseorang. Membaca buku motivasi akan membantu meningkatkan gairah atau semangat seseorang untuk meraih atau mewujudkan mimpinya.
Jakarta - Buku nonfiksi adalah karangan yang dibuat berdasarkan fakta. Nonfiksi bersifat faktual atau peristiwa yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI daring, nonfiksi adalah yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan tentang karya sastra, karangan, dan sebagainya. Lirik Lagu Luka Lukaku - Langit Sore Lirik Lagu Sapu Nyere Pegat Simpai - Jawa Barat 40 Kata-Kata Romantis buat Pacar Melalui pengertian di atas, bisa disimpulkan, semua yang terkandung di dalam buku nonfiksi adalah nyata dalam kehidupan. Isi dalam buku nonfiksi bukanlah khayalan seperti halnya buku fiksi. Jenis atau genre buku nonfiksi cukup beragam. Penting mengetahui apa saja buku-buku yang termasuk dalam jenis nonfiksi. Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis buku nonfiksi yang perlu diketahui, seperti dilansir dari Rabu 24/11/2021.Berita motion grafis starting XI pemain uzur termahal saat ini, salah satunya Zlatan buku. Credit nonfiksi dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu nonfiksi murni dan nonfiksi kreatif. Nonfiksi murni merupakan suatu karangan pengembangan yang berdasarkan data-data yang pasti. Contoh nonfiksi murni ialah skripsi, karya ilmiah, laporan, makalah, tesis, artikel, disertasi, buku ajar, dan lain-lain. Sementara nonfiksi kreatif adalah suatu karangan berdasarkan data pasti yang didapatkan kemudian dikembangkan berdasarkan imajinasi menjadi bentuk puisi maupun novel. Secara umum, buku nonfiksi dikelompokkan menjadi empat, yakni Buku Biografi Buku biografi adalah buku yang berisi riwayat hidup seseorang. Buku itu ditulis untuk mendokumentasikan peristiwa penting yang dialami seseorang, tentu buku biografi ditulis agar dapat menginspirasi Buku NonfiksiIlustrasi buku. Credit Pendamping Buku pendamping adalah buku yang berfungsi untuk mendampingi buku utama. Biasanya buku pendamping disebut pula buku pengayaan, jadi buku pendamping biasanya ditulis setelah ada buku utama. Sebagai contoh, buku pengayaan untuk anak sekolah. Kegiatan buku pelajaran itu masih bersifat umum. Jadi, buku pelajaran memerlukan buku pendamping untuk menjelaskan buku utama. Hal itu dikarenakan ada beberapa bagian dari buku utama yang tidak bisa dijelaskan dalam buku utama. Buku Literatur Buku literatur adalah buku yang difungsikan sebagai rujukan kajian keilmuan, buku literatur sering disebut diktat atau buku kuliah, buku literatur sering ditulis berdasarkan penelitian. Jadi, buku ini mempunyai kadar keilmiahan sangat tinggi. Maka, buku ini sering ditulis dosen atau peneliti. Buku Motivasi Buku motivasi adalah buku yang berisi kajian psikologis untuk membantu mengbangkitkan gairah atau semangat pembacanya. Buku motivasi dapat disusun berdasarkan kajian keagamaan dan moral. Buku motivasi sering ditulis oleh entrepreneur. Dengan membaca buku motivasi, pembaca mendapatkan energi baru untuk meneruskan dalam Buku NonfiksiIlustrasi buku. Credit beberapa butir penting yang bisa diperoleh dari buku nonfiksi, di antaranya Gagasan/ide pokok pada buku Ide pokok adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf. Ide pokok ini terdapat dalam kalimat utama. Nama lain ide pokok adalah gagasan utama, gagasan pokok. Dalam satu paragraf hanya ada satu ide pokok. Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok paragraf. Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf tersebut, yang disebut dengan kalimat penjelas. Nama lain untuk kalimat utama adalah kalimat topik. Kalimat penjelas yaitu kalimat yang menjelaskan kalimat dalam Buku NonfiksiIlustrasi membaca buku. Credit Fakta merupakan sesuatu yang benar-benar terjadi dan pernyataan yang tidak terbantah lagi kebenarannya. Kalimat yang berisi fakta merupakan kalimat yang ditulis berdasarkan kenyataan, suasana yang benar-benar terjadi dan objektif. Sedangkan opini merupakan sikap, pandangan, atau tanggapan seseorang terhadap suatu fakta dan kebenarannya relatif. Pendapat Pendapat merupakan sikap, pandangan, atau tanggapan seseorang terhadap suatu fakta dan kebenarannya relatif lantaran dipengaruhi unsur pribadi yang bersifat subjektif. Opini disebut juga gagasan atau argumentasi. Pengetahuan Teks nonfiksi merupakan teks yang menyajikan seluruh isinya berdasarkan data dan fakta. Oleh karena itu, kebenaran dari teks nonfiksi bersifat absolut. Dari buku nonfiksi juga banyak didapatkan pengetahuan. Sumber Kemdikbud
Tidak diragukan lagi bahwa motivasi adalah hal penting yang harus ada di dalam diri karyawan dalam melaksanakan tugas didalam sebuah organisasi. Kinerja salah satunya ditentukan oleh adanya motivasi, salah satunya adalah motivasi yang timbul dan berasal dari dalam diri atau disebut motivasi internal. Sangat banyak peneliti yang mengaitkan motivasi internal dengan kinerja dan kebutuhan seseorang untuk mengaktualisasikan diri. Makalah ini akan menyajikan kajian konseptual dari beberapa peneliti tentang teori kaitan motivasi internal dengan kinerja dan kebutuhan untuk mengaktualisasi diri. Beberapa peneliti sepakat mengatakan bahwa motivasi intrinsik sangatlah penting, selain mempengaruhi kinerja, motivasi intrinsik juga merupakan wujud untuk memenuhi kebutuhkan untuk mengaktualisasikan diri. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Volume 13 No 2, Oktober 2020 Hlm. 194-198 ISSN 1829-7935 Motivasi Intrinsik, Kinerja dan Aktualisasi Diri Kajian Konseptual Perkembangan Teori Akhmad Lutfi1, Ahmad Yahya Surya Winata2* 1 Mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura 2 Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang No 02 Kamal Bangkalan Madura Jawa Timur 69162 *Email ahmadsuryawinata Naskah diterima 3 Agustus 2020, Revisi 17 September 2020, Terbit 29 Oktober 2020 DOI Abstrak Tidak diragukan lagi bahwa motivasi adalah hal penting yang harus ada di dalam diri karyawan dalam melaksanakan tugas didalam sebuah organisasi. Kinerja salah satunya ditentukan oleh adanya motivasi, salah satunya adalah motivasi yang timbul dan berasal dari dalam diri atau disebut motivasi internal. Sangat banyak peneliti yang mengaitkan motivasi internal dengan kinerja dan kebutuhan seseorang untuk mengaktualisasikan diri. Makalah ini akan menyajikan kajian konseptual dari beberapa peneliti tentang teori kaitan motivasi internal dengan kinerja dan kebutuhan untuk mengaktualisasi diri. Beberapa peneliti sepakat mengatakan bahwa motivasi intrinsik sangatlah penting, selain mempengaruhi kinerja, motivasi intrinsik juga merupakan wujud untuk memenuhi kebutuhkan untuk mengaktualisasikan diri. Kata Kunci motivasi, intrinsik, aktualisasi diri, kinerja PENDAHULUAN Salah satu kebutuhan penting manusia dalam bekerja adalah motivasi. Motivasi merupakan suatu penggerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan atau mencapai suatu tujuan. Dalam beberapa hal, motivasi dapat berfungsi sebagai pengarah yang artinya mengarahkan seseorang dalam berbuat untuk mencapai tujuan yang diinginkan, serta motivasi juga dapat berfungsi sebagai penggerak yang artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan dapat diselesaikan. Sangat banyak peneliti yang khusus mendefinisikan motivasi, diantaranya Schiffman & Kanuk 2001 berpendapat mengenai motivasi, dimana “motivation can be described as the driving force within individuals that impels them to action”. Motivasi dapat dideskripsikan sebagai kekuatan pendorong dalam diri seseorang yang memaksanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Selain itu McClelland 2008 juga mengatakan bahwa “achievement motivation is an activity to overcome or defeat a chalengge that aims for progress and growth”. Motivasi berprestasi merupakan suatu kegiatan untuk mengatasi atau mengalahkan suatu tantangan yang bertujuan untuk kemajuan dan pertumbuhan. Motivasi sebagai sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Menurut Herzberg dalam Miner 2005, ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan diri. Dua faktor itu disebutnya faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk di dalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dan sebagainya, sedangkan faktor ekstrinsik memotivasi seseorang dari luar untuk mencapai kepuasan, termasuk di dalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya. Maslow 1965 mengatakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Salah satu diantaranya yaitu aktualisasi diri dimana kebutuhan akan aktualisasi diri itu sendiri dengan mendapatkan kepuasan dan menyadari potensi yang ada. McGregor 1966 mengemukakan mengenai dua pandangan manusia yaitu teori X negatif dan teori Y positif, Menurut teori X beberapa pengandaian yang dipegang manajer yaitu 1 karyawan tidak menyukai kerja mereka Lutfi, A & Winata, Motivasi Intrinsik 195 harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan; 2 karyawan akan menghindari tanggung jawab; 3 kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua faktor yang dikaitkan dengan kerja. Kontras dengan pandangan negatif ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y 1 karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain; 2 orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran; 3 rata-rata orang akan menerima tanggung jawab; 4 kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif. Dari beberapa filosofi tersebut dapat dianalogikan bahwa dengan adanya motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sebagai wujud dari aktualisasi diri akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan. Dengan kata lain motivasi karyawan mengeksplorasi pemikiran mereka dengan membuat ide-ide baru dengan kreativitas mereka untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi dapat berfungsi sebagai pengarah yang artinya mengarahkan perbuatan mencapai tujuan yang diinginkan, serta motivasi juga dapat berfungsi sebagai penggerak yang artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam individu, yang berarti seseorang melakukan suatu tindakan tidak berdasarkan dari dorongan-dorongan atau faktor-faktor lain yang berasal dari luar diri, contohnya self actualization need keinginan untuk mengaktualisasikan diri Maslow, 1965. Terbentuknya motivasi intrinsik itu sendiri terjadi karena adanya keinginan yang timbul secara alamiah dari dalam yang membangkitkan semangat menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai kepuasan atau tujuan, karena manusia selalu mempunyai naluri untuk mencapai sesuatu maka melalui motivasi intrinsik inilah dapat mendorong seseorang untuk terlibat dalam sebuah aktivitas dalam rangka merasakan kenikmatan sensasional Vallerand, 1992. Artikel ini disusun sebagai kajian teoritis yang menghubungkan motivasi intrinsik dengan aktualisasi diri dan kinerja. Sebagai bahan kajian akan digambarkan beberapa pendapat peneliti tentang motivasi intrinsik diantaranya adalah Titmuss, R. M. 1970, Deci, E. L. 1971 dan 1975, Edward, D. & Ryan, R. 1985, Deci, E. L., & Ryan, R. M. 1985, Pittman dan Heller 1987, Amabile, T. M., Hill, K. G., Hennessey, B. A., & Tighe, E. 1994, Amabile, T. M., Conti, R., Coon, H., Lazenby, J., & Herron, M. 1996, Ben-Ner, Putterman. 1998, Deci., & Ryan 2000 dan Dysvik, A., & Kuvaas, B. 2011. KAJIAN TEORITIS Beberapa pendapat peneliti tentang motivasi intrinsik menyebutkan bahwa motivasi intrinsik sangat berkaitan erat dengan kebutuhan seseorang untuk mengaktualisasi dirinya. Bahkan ada yang beranggapan motivasi intrinsik seseorang yang paling penting dalam bekerja adalah pekerjaan itu sendiri. Hal inilah yang menyebabkan motivasi intrinsik sangat mempengaruhi kinerja. Disamping itu ada hasil penelitian yang mengagetkan bahwa motivasi eksternal seperti imbalan berupa materi dapat merusak motivasi internal. Secara garis besar, beberapa pendapat peneliti digambarkan dalam tabel dibawah ini. Tabel 1. Definisi dan Penekan Konsep Teori Motivasi Intrinsik Membayar untuk mendapatkan darah akan merusak nilai-nilai sosial dan motivasi, dan mengarah pada kemauan yang lebih rendah untuk menyumbangkan darah Faktor eksternal dapat merusak motivasi intrinsik Umpan balik kinerja positif meningkatkan motivasi intrinsik Motivasi intrinsik dan kinerja Seseorang dikatakan secara intrinsik termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas ketika dia tidak menerima hadiah yang jelas kecuali aktivitas itu sendiri. Motivasi intrinsik dan aktualisasi diri Edward, D., & Ryan, R. 1985 Motivasi intrinsik mengacu pada proses di mana individu tertarik pada tugas itu sendiri, dan diarahkan sendiri untuk terlibat dalam pekerjaan Motivasi intrinsik dan aktualisasi diri 196 Jurnal Pamator Deci, E. L., & Ryan, R. M. 1985 Melakukan suatu kegiatan untuk kepuasan yang melekat Motivasi intrinsik dan aktualisasi diri Pittman dan Heller 1987 Imbalan dapat merusak motivasi intrinsik Faktor eksternal dapat merusak motivasi intrinsik Amabile, T. M., Hill, K. G., Hennessey, B. A., & Tighe, E. 1994 Motivasi intrinsik mengacu pada melakukan kegiatan untuk kepentingan dan kesenangan dari pekerjaan itu sendiri Motivasi intrinsik dan aktualisasi diri Amabile, T. M., Conti, R., Coon, H., Lazenby, J., & Herron, M. 1996 Motivasi intrinsik sering muncul dari reaksi positif individu terhadap tugas itu sendiri, seperti minat, keterlibatan, keingintahuan, kepuasan, atau tantangan positif, yang berfungsi sebagai jenis hadiah pekerjaan Motivasi intrinsik dan aktualisasi diri Ben-Ner., & Putterman. 1998 Motivasi intrinsik dapat menunjukkan 2 hal, yaitu kesenangan/ketertarikan pribadi khususnya ttg pengembangan profesional, serta ketertarikan pada hal lainnya seperti perhatian pada kebutuhan komunitasnya Motivasi intrinsik dan kinerja tidak ada fenomena tunggal yang mencerminkan potensi positif dari sifat manusia sebanyak motivasi intrinsik, kecenderungan yang melekat untuk mencari hal baru dan tantangan, untuk memperluas dan menggunakan kapasitas seseorang, untuk mengeksplorasi, dan untuk belajar Motivasi intrinsik dan kinerja Dysvik, A., & Kuvaas, B. 2011 Motivasi intrinsik membuat orang cenderung meningkatkan keterlibatan mereka dalam kegiatan terkait kerja Motivasi intrinsik dan kinerja HASIL PEMBAHASAN Faktor Eksternal Yang Merusak Motivasi Intrinsik Beberapa peneliti beranggapan bahwa ada faktor eksternal yang dapat merusak motivasi intrinsik. Titmuss 1970 menggambarkan kenyataan bahwa untuk mendapatkan darah untuk meyelamatkan hidup seseorang harus membayar, itu melemahkan nilai-nilai sosial dan motivasi, hal itu menyebabkan berkurangnya motivasi atau kemauan seseorang untuk menyumbangkan darah. Hal ini dapat dipahami bahwa motivasi intrinsik untuk berbuat baik akan terpengaruh secara negatif karena kenyataan perbuatan baik tersebut bermanfaat bagi orang lain dengan dinilai sebagai materi. Lebih gamblang lagi Pittman dan Heller 1987 mengatakan bahwa imbalan dapat merusak motivasi intrinsik. Ketika kompensasi menjadi tujuan utama dalam bekerja, berarti kompensasi telah merusak motivasi intrinsik untuk meyelesaikan suatu pekerjaan. Motivasi Intrinsik dan Kinerja Hubungan motivasi intrinsik terhadap kinerja sagat positif, hal itu disampaikan oleh beberapa peneliti antara lain Deci 1971 mengatakan umpan balik kinerja positif meningkatkan motivasi intrinsik. Umpan balik bisa berupa ungkapan yang berisi informasi tentang kinerja, jika informasi tersebut berisi informasi kinerja positif seseorang, maka akan meningkatkan motivasi intrinsik orang tersebut untuk meningkatkan kualitas kinerja. Motivasi intrinsik terlihat jika seseorang sudah merasa tertarik pada sebuah tugas dan berusaha terlibat lebih dalam dalam tugas, seperti yang disampaikan oleh Edward & Ryan 1985 yang mengatakan Motivasi intrinsik mengacu pada proses di mana individu tertarik pada tugas itu sendiri, dan diarahkan sendiri untuk terlibat dalam pekerjaan. Seseorang dikatakan termotivasi secara intrinsik untuk melakukan sebuah tugas jika orang tersebut memang tertarik untuk melakukan tugas tersebut dan berusaha untuk semakin terlibat dapam menyelesaikan tugas tersebut. Ini juga diamini oleh Dysvik & Kuvaas 2011 yang mengatakan Motivasi intrinsik membuat orang cenderung meningkatkan keterlibatan mereka dalam kegiatan terkait kerja. Ben-Ner & Putterman 1998 mengatakan bahwa motivasi intrinsik dapat menunjukkan 2 hal, yaitu kesenangan/ketertarikan pribadi khususnya ttg pengembangan profesional, serta ketertarikan pada hal lainnya seperti perhatian pada kebutuhan komunitasnya. Motivasi intrinsik akan mendorong seseorang lebih profesional dalam melakukan pekerjaan. Lutfi, A & Winata, Motivasi Intrinsik 197 Motivasi Intrinsik dan Aktualisasi Diri Deci 1975 juga mengatakan Seseorang dikatakan secara intrinsik termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas ketika dia tidak menerima hadiah yang jelas kecuali aktivitas itu sendiri. Jika seseorang termotivasi secara intrinsik untuk melakukan suatu aktivitas, makan dia kana menganggap bahwa melakukan aktivitas tersebut sudah menjadi reward karena dia mendapatkan kepuasan dengan melakukan aktivitas tersebut. Hal ini ditegaskan lagi oleh Deci & Ryan 1985 yang mengatakan bahwa motivasi intrinsik itu jika seseorang melakukan suatu kegiatan untuk kepuasan yang melekat pada kegiatan tersebut. Hal ini juga dikatakan oleh Amabile 1994 yang mengatakan bahwa motivasi intrinsik mengacu pada melakukan kegiatan untuk kepentingan dan kesenangan dari pekerjaan itu sendiri. Hal ini sangat jelas bahwa seseorang termotivasi secara intrinsik jika dia melakukan suatu kegiatan untuk kepentingannya dan kepuasan dari pekerjaan itu sendiri. Motivasi intrinsik sering muncul dari reaksi positif individu terhadap tugas itu sendiri, seperti minat, keterlibatan, keingintahuan, kepuasan, atau tantangan positif, yang berfungsi sebagai jenis hadiah pekerjaan. Jika seseorang mendapatkan reaksi yang positif setelah melaksanakan tugas, berarti dia telah termotivasi intrinsik untuk melaksanakan tugas tersebut. Tidak ada fenomena tunggal yang mencerminkan potensi positif dari sifat manusia sebanyak motivasi intrinsik, kecenderungan yang melekat untuk mencari hal baru dan tantangan, untuk memperluas dan menggunakan kapasitas seseorang, untuk mengeksplorasi, dan untuk belajar. Salah satu bentuk aktualisasi diri yang didapatkan oleh seseorang adalah mencari hal baru dan tantangan, itu semua timbul dalam motivasi intrinsik. KESIMPULAN Berdasarkan hasil kajian teori yang telah dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik sangatlah penting, selain mempengaruhi kinerja, motivasi intrinsik juga merupakan wujud untuk memenuhi kebutuhkan untuk mengaktualisasikan diri. Motivasi intrinsik ini penting karena setiap individu mempunyai individual differences yang membedakan dengan orang lain. Individual differences ini meliputi kesenangan, tingkat kepuasan, kemampuan penyesuaian diri, tingkat emosi dan kerentanan. Salah satu pandangan tentang motivasi intrinsik menekankan pada determinasi diri, dimana dalam pandangan ini mereka percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan diri mereka sendiri bukan karena kesuksesan, pamor atau imbalan eksternal lainnya Rainey,1965. Sebagai contoh, karyawan yang sampai bekerja lembur karena ia merasa ingin memenuhi tanggung jawabnya dan segera menyelesaikan pekerjaannya, bukan karena kompensasi dana lebih yang akan ia dapatkan ketika ia bekerja lembur. Orang yang termotivasi secara intrinsik cenderung akan bekerja lebih keras dan memiliki disiplin kerja yang tinggi. Ini berarti karyawan tersebut ingin memenuhi kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya dan secara tidak langsung juga meningkatkan kinerja bukan karena motivasi eksternal seperti kompensasi berupa materi. Aktualisasi diri didapatkan ketika ketika karyawan termotivasi secara intrinsik dan timbul secara alami keinginan untuk belajar lebih dan bekerja lebih keras untuk mengejar pencapaian kinerja mereka semaksimal mungkin, dan tanpa disadari mereka telah mengeksplorasi keingintahuan mereka Ryan & Deci, 2000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik cenderung mendorong karyawan untuk lebih memfokuskan diri dalam pencapaian tujuan kinerja suatu organisasi Amabile et al, 1994; Ryan & Deci, 2000. DAFTAR PUSTAKA Amabile, T. M. 1993. Motivational Synergy Toward New Conceptualizations Of Intrinsic and Extrinsic Motivation in The Workplace. Human Resource Management Review. Vol 3 3. 185–201 pp. Amabile, T. M., Conti, R., Coon, H., Lazenby, J., & Herron, M. 1996. Assessing The Work Environment for Creativity. Academy of Management Journal. Vol 39 5. 1154–1184 pp. 198 Jurnal Pamator Amabile, T. M., Hill, K. G., Hennessey, B. A., & Tighe, E. 1994. The Work Preference Inventory Assessing Intrinsic and Extrinsic Motivational Orientations. Journal of Personality and Social Psychology. Vol 66 5. 950–967 pp. Ben-Ner, A., & Putterman, L. 1998. Economics, Values, and Organisations. Cambridge MA Cambridge University Press. Deci, E. L. 1971. Effects of Externally Mediated Rewards on Intrinsic Motivation. Journal of Personality and Social Psychology. Vol 18. 105–115 pp. Deci, E. L. 1975. Intrinsic motivation. New York Plenum Press. Deci, E. L., & Ryan, R. M. 2000. Self-Determination Theory and The Facilitation of Intrinsic Motivation, Social Development and Well-Being. American Psychologist. Vol 55. 68–78 pp. Edward, D., & Ryan, R. 1985. Intrinsic Motivation and Self-determination in Human Behavior. New York Pantheon. Pittman, T. S. and J. F. Heller 1987. Social Motivation. Annual Review of Psychology 38. 461–489 pp. ... When a person's basic requirements are satisfied, Maslow says that person will move on to focus on satisfying the next need [25]. The fulfillment of one's own wants, Maslow maintains, is a primary drive for human action [26]. Human needs are categorised as follows in Abraham Maslow's hierarchy of needs theory; Phsycological needs, Safety requirement, Social needs, The need for esteem, and Self-actualization need [27]. ...... When a person's basic requirements are satisfied, Maslow says that person will move on to focus on satisfying the next need [25]. The fulfillment of one's own wants, Maslow maintains, is a primary drive for human action [26]. Abraham Maslow's theory of human motivation classifies needs as follows physiological, psychological, social, esteem, and self-actualization [27]. ...Nur'aeniAbu MunaJoko Purnomo Abdul Razak MunirEvery employee wants to succeed, thus many are loyal. Some company loyalists seek justice. Businesses must encourage employee performance to succeed. Motivation, compensation, and work environment affect employee performance. This study analyzes and provides evidence that motivation, compensation, and work environment improve employee performance. This literature review article develops a conceptual framework for employee performance based on motivation, compensation, and work environment theories. According to the literature review, motivation, compensation, and work environment can boost employee performance and corporate performance. This study supports Abraham Maslow's theory The Need Hierarchy Model that motivation substantially influences human behavior. Motivation directs persons to their needs. A leader must know his subordinates' requirements. This study's research model and arguments can advance corporate or business management and administration discussions. This research is relevant for future quantitative, qualitative, and mixed-methods research.... Motivasi merupakan salah satu cara yang logis untuk menumbuhkan dorongan hasil kerja Purwanti et al., 2021. Kinerja salah satunya ditentukan oleh adanya motivasi dan tidak dapat diragukan bahwa pentingnya motivasi dimiliki bagi karyawan untuk dapat melaksanakan tugasnya Lutfi & Winata, 2020. Motivasi diyakin dapat mempengaruhi kinerja dari karyawan Sari et al., 2021. ...This study aims to determine the effect of motivation on employee performance in the new normal condition of covid-19. The data used are primary and secondary data, namely data sourced from direct observations and interviews with company respondents located in the city of Makassar engaged in the sale of building materials distributors. The analytical method used is descriptive and statistical. Motivation has a significant influence on employee performance. This means that the better the motivation, the better the employee's performance. The motivation-forming indicators that are built are interpersonal communication, leadership and prove to be able to become motivational supporting factors in the new normal conditions of Covid-19... Tuntutantuntutan tersebut dapat sebagai dorongan penggerak untuk mencapai aktualisasi diri. Apabila individu memiliki motivasi internal yang baik, maka dapat merupakan salah satu wujud dalam upaya mencapai aktualisasi diri Lutfi & Winata, 2020. ...Dorce Trifena KalawalyBerliana Henu CahyaniTA. Prapancha HaryAktualisasi diri adalah suatu upaya untuk mengembangkan bakat, kreatifitas, daya berpikir, tingkah laku, atau aktifitas lainnya yang menghubungkan individu dengan lingkungan sekitar. Secara fisik perubahan yang terjadi pada seseorang merupakan proses pengembangan diri. Aktualisasi diri dapat terjadi pada setiap individu tidak terkecuali individu dengan orientasi seksual yang menunjukkan ketertarikan kepada perempuan dan laki-laki atau yang dikenal sebagai biseksual. Proses aktualisasi diri pada mahasiswa biseksual adalah bentuk mengekspresikan jati diri dari potensi yang dimiliki dengan ketertarikan seksual berbeda pada umumnya. Tujuan pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktualisasi diri pada mahasiswa biseksual. Pendekatan fenomenologi digunakan untuk melihat peristiwa yang terjadi secara nyata. Teknik pengambilan data melalui tahap observasi dan wawancara. Hasil penelitian pada ketiga subjek ditemukan adanya faktor- faktor yang berperan terhadap aktualisasi diri, yaitu budaya, norma, aturan, adat istiadat, lingkungan sosial pertemanan, orangtua, dan keluarga, tuntutan akademik, dan profesional pekerjaan. Proses aktualisasi diri ditentukan melalui respon dan kondisi lingkungan dengan cara dan waktu yang berbeda. Edward L DeciConducted 2 laboratory and 1 field experiment with 24, 24, and 8 undergraduates to investigate the effects of external rewards on intrinsic motivation to perform an activity. In each experiment, Ss performed an activity during 3 different periods, and observations relevant to their motivation were made. External rewards were given to the experimental Ss during the 2nd period only, while the control Ss received no rewards. Results indicate that a when money was used as an external reward, intrinsic motivation tended to decrease; whereas b when verbal reinforcement and positive feedback were used, intrinsic motivation tended to increase. Discrepant findings in the literature are reconciled using a new theoretical framework which employs a cognitive approach and concentrates on the nature of the external reward. 26 ref. PsycINFO Database Record c 2012 APA, all rights reservedHuman beings can be proactive and engaged or, alternatively, passive and alienated, largely as a function of the social conditions in which they develop and function. Accordingly, research guided by self-determination theory has focused on the social-contextual conditions that facilitate versus forestall the natural processes of self-motivation and healthy psychological development. Specifically, factors have been examined that enhance versus undermine intrinsic motivation, self-regulation, and well-being. The findings have led to the postulate of three innate psychological needs-competence, autonomy, and relatedness-which when satisfied yield enhanced self-motivation and mental health and when thwarted lead to diminished motivation and well-being. Also considered is the significance of these psychological needs and processes within domains such as health care, education, work, sport, religion, and 1. An 2. Conceptualizations of Intrinsic Motivation and II Self-Determination 3. Cognitive Evaluation Theory Perceived Causality and Perceived 4. Cognitive Evaluation Theory Interpersonal Communication and Intrapersonal 5. Toward an Organismic Integration Theory Motivation and 6. Causality Orientations Theory Personality Influences on III Alternative 7. Operant and Attributional 8. Information-Processing IV Applications and 9. 10. 11. 12. Author children love to play and to learn. They are active, curious, and eager to engage their environments, and when they do they learn. To some extent adults also love to play and to learn. When people are playing and learning in this eager and willing way, they are intrinsically motivated. Throughout life, when they are in their healthiest states, they are active and interested, and the intrinsically motivated behaviors that result help them acquire knowledge about themselves and their Work Preference Inventory WPI is designed to assess individual differences in intrinsic and extrinsic motivational orientations. Both the college student and the working adult versions aim to capture the major elements of intrinsic motivation self-determination, competence, task involvement, curiosity, enjoyment, and interest and extrinsic motivation concerns with competition, evaluation, recognition, money or other tangible incentives, and constraint by others. The instrument is scored on two primary scales, each subdivided into 2 secondary scales. The WPI has meaningful factor structures, adequate internal consistency, good short-term test-retest reliability, and good longer term stability. Moreover, WPI scores are related in meaningful ways to other questionnaire and behavioral measures of motivation, as well as personality characteristics, attitudes, and S PittmanJ F HellerPittman, T. S. and J. F. Heller 1987. Social Motivation. Annual Review of Psychology 38. 461-489 pp.
buku motivasi dapat disusun berdasarkan kajian