NaskahDrama Komedi Lucu Untuk 11 Orang Berbagai Naskah Dubai Khalifa. Cerita Asal Mula Danau Toba Naskah Drama 3 Orang Pemain. Avoir La Vogue Naskah Drama Cerita Rakyat Bahasa Jawa Showing 1 1 Of 1. Gunung Lawu January 2014. Naskah Drama Roro Jonggrang Bahasa Jawa 10 Orang Berbagai Naskah Cute766. Gunung Lawu September 2015. Ina village in north sumatra, there lived a farmer named toba. In the river there are fish that are very distinctive shape that is irrawady pesut mahakam (orcaella brevirostris) is a freshwater dolphin indonesia. In ancient times in a village in north sumatra lived a farmer named toba alone in a flat and fertile valley. FilmKartun Legenda Danau Toba cerita rakyat sumatera utara asal mula danau toba , digital animasi 2 dimensi dengan naskah drama legenda danau toba fibrians26, inikah ikan mas raksasa danau toba yang ramai, danau toba dan gambar danau toba kisaranku blogspot com, legenda danau toba cerita anak indo, Asal Usul Danau Toba" Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hiduplah seorang petani bernama Pa Toba. Ia seorang petani yang hidup seorang diri dan rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Di suatu pagi yang cerah, petani itu pergi memancing di sungai. Petani :Ya Allah., Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar. DialogDanau Toba danau toba wikipedia bahasa indonesia ensiklopedia bebas, pmii sumut gelar dialog membangun negeri di tengah pandemi, cerdas naskah drama asal nama danau toba, naskah drama danau toba scribd, legenda danau toba bahasa inggris dosenpendidikan com, dipimpin menkomar bpodt gelar dialog selesaikan sengketa, legenda danau toba 2SvEZgf. NASKAH DRAMA LEGENDA DANAU TOBA Mungkin pembaca blog ini sedang ada tugas dari sekolah buat nulis naskah drama cerita rakyat, atau buat praktek sekolah ataupun sekedar ingin mengetahui bagaiman asal usul Danau Toba. Hanya sekedar info Cerita Rakyat Danau Toba ini berasal dari Sumatera bagian utara,dan merupakan danau terbesar kedua di dunia. Baiklah bila pembaca sudah tidak sabar bagaimana ceritanya saya akan menceritakannya. Dan naskah drama ini saya buat bersama kelompok saya dan ini merupakan tugas praktek dari sekolah. Ini adalah contoh naskah drama cerita rakyat untuk 10 orang pemain. “ Asal Usul Danau Toba” Disusun Oleh Muhammad Kemal sebagai Pa Toba Abiradi sebagai Samosir Septira sebagai Putri Intan sebagai Ibu Toba Bestalia sebagai Perempuan 1 Melly sebagai Perempuan 2 Dara sebagai Masyarakat 1 Wildan sebagai Masyarakat 2 Raden Prima sebagai Suara Gaib Tiara sebagai Narator Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hiduplah seorang petani bersama ibunya bernama Toba dan Ibu Toba. Pada malam hari, Toba bermimpi buruk sekali, dalam mimpinya dia diterkam oleh seekor harimau, dia pun langsung terbangun, ketika dia sedang memikirkan apa arti dari mimpi itu, tiba-tiba ibunya batuk dan sesak napas. Toba pergi ke kamar ibunya. Toba “Ibu..Ibu.. Ibu kenapa?” Ibu “Anakku ibu tidak apa-apa, ibu hanya sesak napas dan batuk biasa saja, jangan khawatir.” Tapi batuk dan sesak napas yang dialami ibu semakin parah, tadinya batuk biasa menjadi batuk darah. Toba “Tidak ibu, ibu sangat kesakitan.” Ibu “Anakku tolong ambilkanlah minum untuk ibu, napas ibu sangat sesak.” Toba “Baik ibu sambil membawa air minum. Ini bu.” Ibu “Anakku ibu sudah tidak tahan lagi, mungkin ajal ibu sudah dekat.” Toba “Ibu jangan tinggalkan Toba sendiri disini.” Ibu “Anakku kau harus bisa hidup tanpa ibu, kau kan kuat? Kau anak ibu yang paling berani. Hiduplah dengan baik.” Ibu Toba pun meninggal dunia Kini dia hidup seorang diri dan rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Di suatu pagi yang cerah, Toba pergi memancing di sungai. Toba ”Ya Allah. Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar.” Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kail tersebut bergoyang-goyang lalu ia segera menarik kailnya. Toba ”Terima kasih Tuhan, kau memberikanku ikan yang besar, dan ikan ini juga indah sekali. Sisiknya berwarna merah bersinar seperti emas. Pasti nikmat sekali bila ku makan nanti. Toba mencari kayu bakar untuk membakar ikan yang ditangkapnya hari ini. Ikannya pun dia simpan di dapur. Ketika ia sedang mencari kayu bakar, tiba-tiba ikan yang ditangkap oleh Toba berubah menjadi seorang gadis yang cantik jelita, Toba pun datang dengan membawa kayu bakar. Toba terkejut ketika melihat ikan di ember tidak ada. Toba “Aduh dimanakah ikan besar cantik nan rupawan itu, apakah dia di makan kucing?” Putri Tunggu, kau jangan memakan ku. Aku bersedia menemanimu asal aku tidak kau makan. Toba ”Siapa yang bicara itu?.” Putri “Jangan takut pak, aku juga manusia sama seperti engkau. Aku sangat berutang budi padamu karena kau telah menyelamatkanku dari kutukan Sang Dewata. Aku bersedia menjadi istrimu.” Toba “Benarkah?” Putri “Tentu saja.” Toba “Namaku Toba. Mari kita lekas pulang. Aku sudah tak sabar ingin memberitahukan bahwa kau akan menjadi istriku.” Putri “Tapi Toba, ada satu hal yang harus kau rahasiakan tentang diriku. Aku mohon kau tidak menceritakan asal usulku yang berasal dari ikan, karena jika masyarakat itu tahu akan hal tersebut pasti akan terjadi bencana besar yang melanda desa ini. Toba “Baiklah, percayakan semua ini padaku. Ayo kita pulang.” Saat mereka memasuki kampung Pa Toba, ada beberapa orang yang tidak suka akan kehadiran Putri. Perempuan 1 “Hei inang, tahu tidak kau itu si Toba tadi ku tengok membawa pulang seorang cewe. Uh..bodinya mantap.” Perempuan 2 “Alaah, paling si cewe itu dia guna-guna biar tertarik padanya. Kau kan tau si Toba itu BUPUK, alias Bujang Lapuk.” Perempuan 1 “Oh iyayah.. Pintar kali kau ini.” Perempuan 2 “Sudahlah, lekas kita pulang jijik aku melihatnya.” Putri Mendengar hal tersebut, tetapi dia mengabaikannya. Mereka pun pulang ke rumah dan menjalankan kehidupan mereka layaknya sepasang suami istri. Pa Toba merasa bahagia dan tentram. Setahun kemudian, kebahagiaan Pa Toba dan Putri bertambah karena Putri melahirkan seorang anak laki-laki dan diberi nama Samosir. Samosir tumbuh menjadi seorang anak laki-laki yang sehat dan kuat, tetapi agak nakal. Ia mempunyai kebiasaan yang aneh, yaitu selalu merasa lapar dan ia juga selalu membuat jengkel kedua orangtuanya karena ia tidak pernah mau membantu pekerjaan orang tuanya. Toba “Ibu, mana makan siang untukku?” Putri “Tadi sudah kusiapkan di atas meja. Wah Samosir, ke mana makanan tadi?” Samosir “Sudah kuhabiskan bu. Kan saya ini masih dalam masa pertumbuhan. Sekarang pun sebenarnya aku masih lapar, tapi sudahlah, aku pergi bermain dulu ya bu.” Toba “Samosir. Ah ibu ini selalu saja memanjakan dia, saya ini lapar bu. Putri “Sabar ya pak, ingatlah dia kan buah hati kita satu-satunya. Jangan sampai hal sepele seperti ini membuatmu emosi.” Toba “Ya sudahlah bu. Buatkan aku makanan sajalah, perutku sudah lapar sekali.” Putri “Tunggulah, aku akan membuatkannya.” Toba masih bisa menahan kesabarannya. Namun kesabaran seseorang itu pasti ada batasnya. Sampai suatu ketika Toba tidak dapat menahan amarahnya. Putri “Samosir, Bantu ibu nak.” Samosir “Apa bu. aku sedang asyik bermain nih.” Putri “Bawakan bekal ini untuk bapamu di sawah. Kasihan dia sudah menunggu.” Samosir “Ah, ibu sajalah yang pergi.” Putri “Ibu sedang masak Samosir. Cepatlah kau antarkan, nanti bapamu marah.” Samosir “Ah ibu ini, menggangguku saja. Sini!” Dari awal Samosir memang sudah tidak berniat mengantarkan makanan tersebut. Sesampainya di pertengahan jalan. Samosir “Jalan ke sawah saja sudah membuatku lelah, lebih baik kumakan saja bekal bapa ini.” Tanpa sadar bekal tadi telah habis dimakan oleh Samosir. Lalu dengan perasaan tak bersalah, Samosir pun pulang dan melanjutkan permainannya. Bapanya yang sudah kepanasan dan kelaparan menunggu memutuskan untuk pulang. Sesampainya di rumah. Toba “Bah, lapar kali aku. Enak kali kalau aku makan masakan istriku.” Toba membuka tudung saji lalu mengerenyitkan dahi “ Samosir! Kau kemanakan semua makanan masakan Ibu kau?” Samosir “Sudah Samosir habiskan lah, bapa. Ketika sedang mengantarkan makanan bapa aku memakannya, karena perjalanan ke sawah sangat melelahkan ” Toba “Dasar anak ikan! Rakus kali kau!” geram Samosir menangis, lalu berlari pergi menemui ibunya di ladang. Putri “Mengapa kau menangis anakku?” bingung melihat anaknya menangis Samosir “Ibu, benarkah aku ini adalah seorang anak ikan?” Putri “Siapa yang berkata padamu, Nak?” terkejut Samosir diam sambil tersedu-sedu Putri “Jawab ibu, Nak!” Samosir “Bapa yang berkata itu padaku, Ibu. Bapa bilang aku adalah seorang anak ikan, makanya aku rakus. Benarkah itu Ibu? Bapa bohongkah Ibu?” Putri diam dan mulai menitikkan air mata “Iii…ya Samosir, Bapamu itu benar sekali. Kau adalah anak ikan. Ibumu ini adalah seekor ikan sebelum Ibu menikah dengan Bapa.” Putri “Sekarang, Ibu minta kau untuk tidak mempedulikan perkataan Bapamu. Segeralah pergi mendaki bukit yang terletak tidak begitu jauh dari rumah kita dan kau harus memanjat pohon kayu tertinggi yang terdapat di puncak bukit itu.” Samosir “Baik, Bu!” Tiba- tiba ada suara yang muncul dari langit. Suara Gaib “Huahahaha..Suamimu sudah melanggar janjinya. Sekarang kamu tidak bisa hidup dimuka bumi ini. Kau harus meninggalkan muka bumi ini. Kau harus kembali ke tempat asal kau yaitu ke sungai kembali menjadi ikan. Kau tidak berhak lagi tinggal disini. Cepat lah kau pergi ke sungai!” Setelah mendengar suara gaib, seketika itu juga Samosir dan Putri lenyap tanpa jejak dan bekas. Tiba-tiba langit menjadi gelap dan turun hujan yang sangat deras disertai petir. Masyarakat 1 “ Ada apa ini?” Masyarakat 2 “ Aku tidak tahu, !” Masyarakat 1 “Tidak biasanya hujan deras seperti ini.” masyarakat 2 ”Aku rasa akan terjadi bencana yang sangat dasyat menimpa desa kita” Masyarakat 1 “Ya benar, lama kelamaan desa kita akan tenggelam. Ayo kita pergi ke tempat yang lebih tinggi.” Masyarakat 2” Ayo.” Masyarakat 1 “Tapi semuanya telah sia-sia, kita sudah terlambat sungai di desa kita akan meluap dikarenakan hujan deras ini. tak lama lagi, air sungai di desa kita akan menggenangi desa ini.” Akhir cerita, setibanya Putri di tepi sungai, mendadak langit menggelap, kilat menyambar disertai bunyi guruh yang menggelegar. Putri kemudian melompat ke dalam sungai. Ia berubah menjadi seekor ikan besar lagi. Toba tak bisa menyelamatkan dirinya, ia mati tenggelam oleh genangan air. Lama-kelamaan, genangan air itu semakin luas dan berubah menjadi danau yang sangat besar. Di kemudian hari, orang-orang menyebutnya Danau Toba dan pulau kecil yang berada di tengah-tengahnya dinamai Pulau Samosir. "The Origin of Lake Toba" In a village in Sumatra, there lived a farmer named Toba. He was a farmer who lived alone, in a sunny morning, the farmer went fishing in the river. Toba God., Hopefully today I got a big fish. Some time after the hook is thrown, the hook wobbling and he immediately pulled the hook . Farmers Thank God, you gave me a big fish, and fish is also beautiful. Red scales shine like gold. Hmmm .... Definitely favors at all when I eat it later .. Putri Wait, you do not eat me ..! I'm willing to stay with you as long as I do not eat. Toba Oops ....! Who's talking it ..? There is sound, but .. no one. Putri It's, I do the talking. Toba whaaat ..? Farmers without accidentally releasing the hook and the fish falls. Then not how long the fish had been transformed into a beautiful young woman beautiful. Putri Do not worry sir, I'm also human just like you. I owe so much to you because you have saved me from the curse of the gods. I'm willing to be your wife. Toba Really ..? Putri Of course .. Toba By the way., Whose name? Putri My name is Putri, and you? Toba My name is Toba. Let's quickly go home. I can not wait to tell you that you have become my wife. Hahha ... Putri But Toba, there is one thing you must keep secret about myself. I beg you not me I suggested origin derived from fish, because if the people that do know it will definitely be a major disaster that struck this village. Toba Well, entrust all this to me. Let's go home. Then Toba and Putri returned home. A year later, Toba and Putri happiness increases as Putri gave birth to a son and named Samosir. Samosir grew into a boy who is healthy and strong, but a little naughty. Toba Mom, where lunch for me? Putri That I have prepared the above ..... Well Samosir, where the food was? Samosir It spent mom..I'm still hungry, but never mind .. I'm going to play.. bye father ... Toba Samosir ...!! Ah mother is always spoiling him, I am hungry.. Putri Patience, yes sir, remember he's our baby only. Do not let trivial things like this make you emotional. Toba What happened in the .. Make me alone .. food, my stomach is hungry. Putri Wait, I'll make it. The farmer can still hold his temper. But the patience of someone that there are limits. Until one day the farmer can not control his anger. Putri Samosir, Help mom son .. Samosir What the hell mom .. I was playing .. Putri Bring the stock to your father in the fields. Pity she's been waiting for. Samosir mother go alone. Putri Mom was cooking Naidoo. Hurry you deliver, then your father angry. Samosir this mother., Hounding it. Here ..! From the start it had no intention Samosir the food. Arriving in the middle of the road. Samosi r The road to rice alone is making me tired, I ate just better provision of this father. Provision had been unwittingly devoured by Samosir. Then the feeling of innocence, Samosir went home and continued his game. Father who had overheated and hungry waiting decided to go home. Arriving at the house., Toba Mom, where my lunch ..? You do not prepare, Sigh??? Putri That I told samosir to deliver. . Toba Samosir, here you ..! Samosir What is? I had more fun playing .. Toba where my lunch??? Samosir I ate a pack .. Endless, a trip to the fields makes tired and hungry .. Toba I've been starving waiting for the food, and now it has run out of food ... CHILDREN OF FISH ...!! Samosir Mom ....,,,,, Putri samosir, fast run!! Father, you have violated our promise. Toba But I did not mean, I'm emotional. I'm sorry Princess. Putri If you say so ... Accept what happened later ..! Sudden gush of water are very heavy, so that farmers and villages in the surrounding villages submerged to form a lake and there is a small island in the middle. The island is now known as Samosir Island Terjemahan “ Asal Usul Danau Toba” Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hiduplah seorang petani bernama Pa Toba. Ia seorang petani yang hidup seorang diri dan rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Di suatu pagi yang cerah, petani itu pergi memancing di sungai. Petani Ya Allah., Mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar. Beberapa saat setelah kailnya dilemparkan, kail tersebut bergoyang-goyang lalu ia segera menarik kailnya. Petani Terima kasih Tuhan, kau memberikanku ikan yang besar, dan ikan ini juga indah sekali. Sisiknya berwarna merah bersinar seperti emas. Hmmm…. Pasti nikmat sekali bila ku makan nanti.. Putri Tunggu, kau jangan memakan ku..! Aku bersedia menemanimu asal aku tidak kau makan. Petani Oops….! Siapa yang bicara itu..?? Ada suara, tetapi.. tak ada orang. Putri Ini, aku yang bicara. Petani whaaat..?? Petani melepaskan kailnya tanpa sengaja dan ikan tersebut jatuh. Kemudian tidak berapa lama ikan tadi berubah menjadi seorang gadis yang cantik jelita. Putri Jangan takut pak, aku juga manusia sama seperti engkau. Aku sangat berutang budi padamu karena kau telah menyelamatkanku dari kutukan Sang Dewata. Aku bersedia menjadi istrimu. Petani Benarkah..?? Putri Tentu saja.. Petani Ngomong-ngomong., siapakah namamu? Putri Namaku Putri, dan kau? Petani Namaku Toba. Mari kita lekas pulang. Aku sudah tak sabar ingin memberitahukan bahwa kau telah menjadi istriku. Hahha… Putri Tapi Toba, ada satu hal yang harus kau rahasiakan tentang diriku. Aku mohon kau tidak menceritakan asal usulku yang berasal dari ikan, karena jika masyarakat itu tahu akan hal tersebut pasti akan terjadi bencana besar yang melanda desa ini. Petani Baiklah, percayakan semua ini padaku. Ayo kita pulang. Lalu Pa Toba dan Putri pun pulang ke rumah. Saat mereka memasuki kampong Pa Toba, ada beberapa orang yang tidak suka akan kehadiran Putri. Perempuan 1 Hei inang, tahu tidak kau itu si Toba tadi ku tengok membawa pulang seorang cewe. Waah.. bodinya mantap. Perempuan 2 Baah…. Alaah, paling si cewe itu dia guna-guna biar tertarik padanya. Kau kan tau si Toba itu BUPUK, alias Bujang Lapuk. Perempuan 1 Oh iyayah.. Pintar kali kau ini. Perempuan 2 Sudahlah, lekas kita pulang jijik aku melihatnya. Sebenarnya Putri Mendengar hal tersebut, tetapi dia tidak langsung mengambil pusing. Mereka pun pulang ke rumah dan menjalankan kehidupan mereka layaknya sepasang suami istri. Pak Toba merasa bahagia dan tentram. Setahun kemudian, kebahagiaan Pa Toba dan Putri bertambah karena Putri melahirkan seorang anak laki-laki dan diberi nama Samosir. Samosir tumbuh menjadi seorang anak laki-laki yang sehat dan kuat, tetapi agak nakal. Ia mempunyai kebiasaan yang aneh, yaitu selalu merasa lapar dan ia juga selalu membuat jengkel kedua orangtuanya karena ia tidak pernah mau membantu pekerjaan orang tuanya. Petani Ibu, mana makan siang untukku? Putri Tadi sudah kusiapkan di atas….. Wah Samosir, ke mana makanan tadi? Samosir Sudah kuhabiskan bu.. kan saya ini masih dalam masa pertumbuhan. Sekarang pun sebenarnya aku masih lapar, tapi sudahlah.. aku pergi bermain dulu yaa bu.. dadah bapa… Petani Samosir…!!!! Ah ibu ini selalu saja memanjakan dia, saya ini lapar bu.. Putri Sabar ya pak, ingatlah dia kan buah hati kita satu-satunya. Jangan sampai hal sepele seperti ini membuatmu emosi. Petani Ya sudahlah buu.. Buatkan aku makanan sajalah.., perutku sudah lapar sekali. Putri Tunggulah, aku akan membuatkannya. Petani itu masih bisa menahan kesabarannya. Namun kesabaran seseorang itu pasti ada batasnya. Sampai suatu ketika petani tersebut tidak dapat menahan amarahnya. Putri Samosir, Bantu ibu nak.. Samosir Apa sih buu.. aku sedang asyik bermain nih.. Putri Bawakan bekal ini untuk bapamu di sawah. Kasihan dia sudah menunggu. Samosir Ah, ibu sajalah yang pergi. Putri Ibu sedang masak Samosir. Cepatlah kau antarkan, nanti bapamu marah. Samosir Ah ibu ini., menggangguku saja. Sini..!! Dari awal Samosir memang sudah tidak berniat makanan tersebut. Sesampainya di pertengahan jalan Samosir Jalan ke sawah saja sudah membuatku lelah, lebih baik kumakan saja bekal bapa Tanpa sadar bekal tadi telah habis dimakan oleh Samosir. Lalu dengan perasaan tak bersalah, Samosir pun pulang dan melanjutkan permainannya. Bapanya yang sudah kepanasan dan kelaparan menunggu memutuskan untuk pulang. Sesampainya di rumah., Petani Ibu, mana bekal makan siangku..? Kau siapkan tidak, Haah??? Putri Tadi kusuruh Samosir untuk mengantarkannya Pa. . Petani Samosir, kemari kau..!! Samosir Apa sih pa? Aku lagi asyik main nih.. Petani KAU KEMANAKAN BEKAL MAKAN SIANGKU ?? Samosir Aku makan pak.. Habisnya, perjalanan ke sawah membuatku lelah dan lapar.. Petani Anak tidak tau diuntung..!!! Tak tau diri…!! Dari tadi aku kelaparan menunggu makanan itu, dan sekarang makanan itu sudah habis… DASAR ANAK IKAN…!!!! Samosir Ibu….,,,,, Putri Cepat kau lari nak….. Bapa, kau telah melanggar janji kita. Petani Tapi aku tidak sengaja, aku sedang emosi. Maafkan aku Putri. Putri Terserah apa katamu… Terimalah apa yang terjadi nanti..!! Setelah mengucapkan kalimat tersebut, seketika itu juga Samosir dan Putri hilang lenyap tanpa jejak dan bekas. Tiba-tiba menyemburlah air yang sangat deras, sehingga desa petani serta desa yang ada di sekitarnya terendam membentuk sebuah danau dan terdapat pulau kecil di tengahnya. Pulau itu kini dikenal dengan nama Pulau Samosir karena banyak orang beranggapan di sanalah Samosir berdiri untuk menyelamatkan diri, dan danau yang ada di sekitarnya disebut dengan Danau Toba yang merupakan desa di mana Pa Toba tinggal dan terkena rendaman air yang sangat deras itu. sekian postingnya, follow ig deni_railfans.. sekian! semoga membantu Lampiran teks Legenda Danau Toba Ini adalah kisah tentang terjadinya Danau Toba. Orang tak akan menyangka, ada kisah sedih dibalik danau yang elok rupawan itu. Tersebutlah seorang pemuda yatim piatu yang miskin. Ia tinggal seorang diri di bagian Utara Pulau Sumatra yang sangat kering. Ia hidup dengan bertani dan memancing ikan. Suatu hari, ia memancing dan mendapatkan ikan tangkapan yang aneh. Ikan itu besar dan sangat indah. Warnanya keemasan. Ia lalu melepas pancingnya dan memegangi ikan itu. Tetapi saat tersentuh tangannya, ikan itu berubah menjadi seorang putri yang cantik! Ternyata ia adalah ikan yang sedang dikutuk para dewa karena telah melanggar suatu larangan. Telah disuratkan, jika ia tersentuh tangan, ia akan berubah bentuk menjadi seperti makhluk apa yang menyentuhnya. Karena ia disentuh manusia, maka ia juga berubah menjadi manusia. Pemuda itu lalu meminang putri ikan itu. Putri ikan itu menganggukan kepalanya tanda bersedia. “Namun aku punya satu permintaan, kakanda.” katanya. “Aku bersedia menjadi istri kakanda, asalkan kakanda mau menjaga rahasiaku bahwa aku berasal dari seekor ikan.” “Baiklah, Adinda. Aku akan menjaga rahasia itu.” kata pemuda itu. Akhirnya mereka menikah dan dikaruniai seorang bayi laki-laki yang lucu. Namun ketika beranjak besar, si Anak ini selalu merasa lapar. Walapun sudah banyak makan-makanan yang masuk kemulutnya, ia tak pernah merasa kenyang. Suatu hari, karena begitu laparnya, ia makan semua makanan yang ada di meja, termasuk jatah makan kedua orang tuanya. Sepulang dari ladang, bapaknya yang lapar mendapati meja yang kosong tak ada makanan, marahlah hatinya. Karena lapar dan tak bisa menguasai diri, keluarlah kata-katanya yang kasar. “Dasar anak keturunan ikan!” Ia tak menyadari, dengan ucapannya itu, berarti ia sudah membuka rahasia istrinya. Seketika itu juga, istri dan anaknya hilang dengan gaib. Ia jadi sedih dan sangat menyesal atas perbuatannya. Namun nasi sudah menjadi bubur. Ia tak pernah bisa bertemu kembali dengan istri dan maupun anaknya yang disayanginya itu. Di tanah bekas pijakan istri dan anaknya itu, tiba-tiba ada mata air menyembur. Airnya makin lama makin besar. Lama-lama menjadi danau. Danau inilah yang kemudian kita kenal sampai sekarang sebagai Danau Toba. Sumber Referensi Dea Rosa, 2007, Seri Mengenal Indonesia – Cerita Rakyat 33 Provinsi dari Aceh sampai Papua, Indonesiatera Naskah drama LEGENDA DANAU TOBA BABAK 1 Terdapatlah seorang pemuda miskin yatim piatu bernama Tuba. Tuba tinggal seorang diri di sebelah utara Pulau Sumatera. Ia hidup dengan bertani dan memancing ikan. Pada suatu hari, ketika ia memancing, ia mendapatkan ikan tangkapan yang aneh. Tuba yang kaget , lalu berseru dengan logat bataknya yang masih kental. Tuba “Wah, besar kali ikan ini bah! Cantik kali.” Tuba lalu melepas pancingnya dan memegangi ikan itu. Namun saat tersentuh tangannya, ikan itu berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik. Lalu, Tuba pun terlibat perbincangan menegangkan dengan wanita sang jelmaan ikan. Tuba “Kau? Kau ikan yang tadi aku pancing? Wah… cantiknya! Tapi, kamu tak mungkin seorang manusia biasa. Beritahu aku siapa kamu sebenarnya!” Putri ikan “Aku adalah seekor ikan mas yang dikutuk olah para dewa karena telah melanggar sebuah aturan. Dan jika tubuhku tersentuh oleh tangan, maka aku akan berubah wujud menjadi sama seperti wujud makhluk apa yang telah menyentuhku. Kearena aku telah kau sentuh, aku berubah menjadi sama seperti kamu, manusia.” Tuba “Begitu rupanya nasib kau. Cantik-cantik tapi kena kutuk. Berarti kau tak punya tempat tinggal kan?” Putri ikan mengangguk sambil tersenyum Tuba “Ya, kau ikut sajalah ke gubuk milikku, kebetulan aku tinggal sendirian.” sambil seraya menggandeng tangan putri ikan Putri ikan berjalan mengikuti Ucok Sejak saat itu, wanita itu pun tinggal bersama Tuba di gubuk milik Tuba. Tuba terlihat sangat bahagia karena sang wanita ikan itu sudah sangat membantunya dalam berbagai pekerjaan rumah Hingga pada suatu hari Tuba berkeinginan untuk meminang sang Putri Ikan. Tuba “Inang, maukah kau menjadi istriku? Aku merasa senang apabila kau ada disini, dan aku akan lebih senang lagi bila kau mau menjadi istriku.” Putri Ikan mengangguk “Aku mau menjadi istrimu, bang. Tapi, aku mau abang berjanji untuk tetap merahasiakan kepada siapapun bahwa aku adalah seekor ikan.” Tuba “Gampang lah itu Inang. Akan aku jaga rahasiamu itu kepada siapapun.” tersenyum gembira Lalu merekapun menikah. BABAK 2 Lima tahun berlalu sudah. Mereka dikaruniai seorang anak yang lucu dan lincah, bernama Ucok. Namun anak mereka selalu merasa lapar. Walaupun sudah banyak makanan yang masuk ke dalam mulutnya, ia tak pernah merasa kenyang. Suatu hari, karena begitu laparnya ia menghabiskan semua maakanan yang ada di meja, termasuk jatah makanan kedua orang tuanya. Ayahnya pun pulang dari ladang. Tuba “Bah, lapar kali aku. Enak kali kalau aku makan masakan istriku.” berharap Tuba membuka tudung saji lalu mengerenyitkan dahi “Ucok!!!! Kau kemanakan semua makanan masakan Inang kau?” Ucok “Sudah Ucok habiskan lah, Amang. Lapar kali Ucok habis main di ladang” Tuba “Dasar anak ikan! Rakus kali kau!” geram Ucok menangis, lalu berlari pergi menemui ibunya di ladang. Putri ikan “Mengapa kau menangis anakku?” bingung melihat anaknya menangis Ucok “Inang, benarkah aku ini adalah seorang anak ikan?” Putri ikan “Siapa yang bierkata padamu, Nak?” terkejut Ucok diam sambil tersedu-sedu Putri ikan “Jawab ibu, Nak!” Ucok “Amang yang berkata itu padaku, Inang. Amang bilang aku adalah seorang anak ikan, makanya aku rakus. Benarkah itu Inang? Amang bohongkah Inang?” Putri ikan diam dan mulai menitikkan air mata Ucok “Jawab Ucok, Inang! Amang hanya berbohong kan, Inang?” Putri Ikan “Iii…ya Ucok, Amangmu itu benar sekali. Aku adalah anak ikan. Inangmu ini adalah seekor ikan sebelum Inang menikah dengan Amang.” Ucok yang mendengar jawaban dari ibunya, semakin menangis tersedu-sedu. Ia tak mengira bahwa selama ini dirinya adalah anak ikan. BABAK 3 Jauh di rumahnya, Tuba baru tersadar bahwa ia sudah melanggar janjinya kepada sang Putri Ikan. Ia sangat menyesali perkataanya terhadap anaknya bahwa anaknya adalah anak ikan. Lalu, ia cepat-cepat bergegas pergi mencari anaknya ke ladang. Sesampainya di ladang Tuba “Inang…..” Putri Ikan “Kau sudah melanggar janjimu kepadaku. Sekarang aku dan anakmu akan pergi. Selamat tinggal.” berdiri menatap ke langit Tuba “Jangan Inang, maafkan aku. Aku memang salah, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Namun, tolong Inang dan Ucok jangan pergi tinggalkan aku. Aku sangat menyayangi Ucok dan Inang.” Namun, semuanya sudah terlambat, sang Putri Ikan dan anaknya perlahan naik ke atas langit dan kemudian menghilang dari pandangan suaminya. Tuba pun berusaha memanggil istri dan anaknya. Tapi, istri dan anaknya tetap terbang menuju langit biru dan kemudian menghilang. Tuba “Inang…………. Ucok………..” berteriak Di tanah bekas pijakan istri dan anaknya itu, tiba-tiba ada mata air yang menyembur. Makin lama makin besar. Air itupun menenggelamkan Tuba yang tak peduli lagi dengan apapun karena kehilangan istri dan anaknya. Lalu, air itu lama-lama menjadi sebuah kumpulan air yang luas yang biasa disebut danau. Oleh rakyat sekitar, danau ini disebut Danau Tuba yang namanya berasal dari nama laki-laki yang tenggelam itu. Namun, karena rakyat sekitar sulit menyebut Tuba, maka nama danau tersebut sekarang berubah menjadi Danau Toba. nom m a diálogo un dialogue animé um diálogo animado b =dans une œuvre diálogo les dialogues d'un film os diálogos de um filme Traduction Dictionnaire "K Dictionaries" Français - Portugais Commentaires additionnels Pour ajouter des entrées à votre liste de vocabulaire, vous devez rejoindre la communauté Reverso. C’est simple et rapide "dialogue" exemples et traductions en contexte Ce dialogue permanent peut s'étendre aux parlements des pays candidats. O referido diálogo permanente poderá ser alargado de modo a incluir os parlamentos dos países candidatos à adesão. Les persécutions doivent immédiatement faire place au dialogue. Por isso, é preciso parar imediatamente com as perseguições e dar início a um diálogo. Voilà pourquoi ce dialogue est toujours positif. É por isso que este diálogo é sempre positivo. Je voudrais ensuite aborder les questions relatives au dialogue. Gostaria agora de me referir às medidas relacionadas com o diálogo. Notre dialogue général doit toutefois être plus large. No entanto, é preciso que, em geral, o nosso diálogo seja ainda mais abrangente. Nous souhaitons aborder ces questions par le dialogue. O nosso desejo é abordar estes temas pela via do diálogo. Dialog drama Legenda Danau Toba merupakan sebuah karya seni yang mengangkat kisah legenda yang sangat terkenal di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara. Danau Toba sendiri merupakan danau terbesar di Indonesia dan menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun internasional. Asal-Usul Danau Toba Menurut legenda yang beredar di masyarakat, Danau Toba berasal dari seorang pemuda bernama Toba yang sangat kuat dan berani. Ia berhasil menyelamatkan seorang putri cantik yang diculik oleh seekor naga besar. Karena keberaniannya, Toba diberikan kekuatan oleh para dewa dan kemudian ia memukul tanah dengan kuat sehingga terciptalah danau yang sangat besar tersebut. Makna Legenda Danau Toba Legenda Danau Toba memiliki makna yang sangat dalam bagi masyarakat Sumatera Utara. Kisah tentang keberanian, kekuatan, dan cinta tersebut menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berjuang dan bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Dialog Drama Legenda Danau Toba Dialog drama Legenda Danau Toba menjadi salah satu bentuk penghormatan kepada kisah legenda tersebut. Dalam dialog drama ini, para aktor akan memerankan tokoh-tokoh dalam legenda Danau Toba dan menghidupkan kembali kisah yang sangat terkenal tersebut. Penampilan Dialog Drama Legenda Danau Toba Penampilan dialog drama Legenda Danau Toba biasanya dilakukan di tempat yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi, seperti di Museum Batak, Balai Budaya Sumatera Utara, atau di pinggir Danau Toba sendiri. Para penonton akan merasakan sensasi yang berbeda ketika menonton dialog drama ini di tempat yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi tersebut. Pesan Moral dari Dialog Drama Legenda Danau Toba Dialog drama Legenda Danau Toba tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral kepada penonton. Pesan moral yang disampaikan adalah tentang keberanian, kekuatan, dan cinta yang harus dimiliki oleh setiap orang dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Keunikan Dialog Drama Legenda Danau Toba Keunikan dari dialog drama Legenda Danau Toba adalah penggunaan bahasa Batak dalam dialog drama tersebut. Hal ini akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi penonton yang tidak terbiasa dengan bahasa Batak. Selain itu, kostum dan musik yang digunakan juga menjadi daya tarik tersendiri dari dialog drama ini. Tujuan dari Dialog Drama Legenda Danau Toba Tujuan dari dialog drama Legenda Danau Toba adalah untuk menjaga kelestarian budaya dan sejarah Sumatera Utara. Dengan mengangkat kisah legenda Danau Toba, diharapkan masyarakat akan semakin mencintai budayanya dan menjaga kelestariannya. Kesimpulan Dialog drama Legenda Danau Toba merupakan karya seni yang sangat penting dalam menjaga kelestarian budaya dan sejarah Sumatera Utara. Dengan menyampaikan pesan moral tentang keberanian, kekuatan, dan cinta, diharapkan masyarakat akan semakin mencintai budayanya dan menjaga kelestariannya. Mari kita lestarikan budaya dan sejarah Indonesia! Traveling

dialog drama legenda danau toba