Ciriciri masyarakat dengan budaya ini yaitu apatis, pengetahuannya tentang politik tidak banyak, kesadaran berpolitik rendah, dan sebagainya. Budaya politik subjek/kaula (subject political culture) Budaya politik yang satu ini merujuk pada orang-orang yang secara pasif menurut kepada para pejabat pemerintah dan undang-undang, namun tidak
Budayapolitik kaula (subjek),yaitu budaya politik yang masyarakat yang bersangkutan sudah relatif maju baik sosial maupun ekonominya tetapi masih bersifat pasif. Ciri-ciri birokrasi modern: Adanya suatu struktur hirarkis yang melibatkan pendelegasian wewenang dari atas ke bawah dalam organisasi; Adanya posisi-posisi atau jabatan-jabatan
TipeTipe Budaya Politik. Tipe budaya politik ini terdiri dari 3 jenis, yaitu budaya politik parokial, subjek (kaula), dan partisipan. Ketiga budaya politik tesebut dibedakan berdasarkan karakteristik masyarakat dan level kepeduliannya pada jalan politik pemerintahan di Indonesia. Tapi sebelum itu, sebenarnya kamu udah tahu belum, apa itu
Budayapolitik kaula memiliki tingkat perhatian pada sistem politik sangat rendah. Ciri-Ciri Budaya Politik Kaula/Subjek Masyarajat menyadari sepenuhnya otoritasi pemerintah Sedikit warga memberi masukan dan tuntutan kepada pemerintah, namun dapat menerima apa yang berasal dari pemerintah Menerima putusan yang dianggap sebagai sesuatu yang
Yangmenjadi ciri khusus budaya politik kaula adalah masyarakat sudah mengenal mengenai sistem politik dan pemerintahan namun mereka tidak turut serta dalam kegiatan politik di dalam negaranya, masyarakatnya cenderung tidak peduli dan pasif. [AdSense-B]
hiKJ. Budaya politik yaitu pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik memiliki beberapa tipe, yaitu budaya politik parokial, politik kaula, dan politik partisipan. Kali ini kita akan membahas tentang budaya politik kaula. Lalu, apa itu budaya politik kaula? Penasaran? Yuk kita simak seksama pembahasannya berikut dibawah ini! Pengertian Budaya Politik KaulaCiri-Ciri Budaya Politik KaulaContoh Budaya Politik Kaula Budaya politik kaula yaitu suatu pembentukan unsur kebiasaan, dimana masyarakatnya ingin lebih maju didalam bidang ekonomi atau sosial. Walaupun didalam kebiasaan politik kaula tersebut masyarakatnya masih cenderung relatif pasif. Tapi, mereka bisa memahami tentang adanya sistem politik dan udah mematuhi undang-undang serta seluruh aparat pemerintah. Masyarakat yang menganut budaya politik kaula subjek, partisipasi dalam melakukan kegiatan politik masih ada, cuma tidak banyak. Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, budaya politik kaula masih ditemui di kalangan masyarakat Indonesia. Budaya politik kaula lebih menekankan pada tokoh yang muncul dalam proses politik yang sedang berlangsung. Tokoh itu bisa disebut sebagai idola dalam kelompok masyarakat tertentu. Masyarakat yang menganut budaya politik kaula lebih mengedepankan siapa yang jadi tokoh utama dalam sistem politik, karena budaya politik kaula memiliki subjektivitas yang tinggi. Budaya politik kaula memiliki efek yang cukup buruk, kalo subjek yang jadi tokoh idola dalam masyarakat tidak mampu mewujudkan keinginan masyarakatnya. Ketidakmampuan tersebut, bisa menimbulkan dampak ketimpangan sosial yang mengakibatkan dampak tertentu buat seluruh masyarakat. Budaya politik kaula atau subjek tersebut disebarkan oleh orang-orang Perancis. Lalu, budaya politik kaula diterapkan oleh negara Jerman dan Italia. Jadi, masyarakat didalam budaya politik kaula cenderung lebih maju secara ekonomi, politik, dan sosial. Ciri-Ciri Budaya Politik Kaula Berikut dibawah ini, ada beberapa ciri-ciri dari budaya politik kaula atau subjek, diantaranya yaitu Masyarakat secara umum menerima, patuh, loyal, setia pada anjuran, perintah, dan kebijakan dari pimpinannya. Kalo tidak suka sistem politik yang ditetapkan, masyarakat cuma diam dan akan menyimpan perasaannya. Adanya pengertian sekaligus pemahaman pada berbagai hal yang menjadi kebijakan dari pemerintah. Tingkat sosial dan ekonomi masyarakat yang cenderung relatif maju, tapi hubungan masyarakat dengan sistem politik sifatnya pasif. Masyarakat cenderung diam saat tidak setuju dengan keputusan yang diambil pemerintah. Adanya suatu partisipasi yang pasif didalam pengambilan suatu kebijakan. Pemerintah memiliki kewenangan tertinggi dan cenderung bersifat otoriter. Masyarakat lebih maju secara pendidikan, ekonomi, dan sosial. Terdapat permintaan, kesadaran, dan perhatian pada sistem politik. Terdapat kesadaran dari masyarakat pada otoritas pemerintah. Demokrasi yang sulit berkembang. Contoh Budaya Politik Kaula Ada beberapa contoh kebiasaan dari politik subjek atau kaula yang tidak sedikit bisa kamu temukan, yaitu Tidak memiliki keberanian buat mengucapkan pendapat politiknya di depan khalayak umum. Tidak menginginkan ikut serta dalam hal pemilihan presiden dan perangkat lainnya karena buat mereka. Presiden yang nantinya terpilih tidak bisa membawa perubahan apapun dan cenderung memilih buat tidak mengikuti pemilu. Contoh yang masuk kedalam tipe kebiasaan politik kaula ada pada negara Korea Utara yang notabennya menggunakan sistem pemerintahan komunis. Dalam menjalankan sistem pemerintahannya, negara itu menyerahkan kesadaran syarat tentang pentingnya pembangunan pada masyarakat. Tapi, semua hal tersebut tidak mempengaruhi kepandaian subjek yang di kerjakan oleh pemerintahan. Kalo di negara Indonesia, penerapan dalam kasus kebiasaan politik kaula ini berlaku saat masa demokrasi terpimpin atau pada masa orde baru. Pada era itu, masyarakat sadar akan pentingnya politik, tapi sepenuhnya dikendalikan secara ketat oleh pemerintah pusat. Itulah beberapa pembahasan lengkap mengenai Budaya Politik Kaula. Gimana? Sangat mudah dipahami kan? Semoga pembahasan diatas, bisa membantu dan bermanfaat untuk kalian semua sobat 😀 Originally posted 2021-07-29 143439.
Orientasi warga negara terhadap sistem politik berbeda - beda dan beragam yang menyebabkan terjadinya variasi dalam budaya Gabriel dan Sidney bahwa Budaya Politik dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis budaya yaitu; Budaya politik parokial, Budaya politik kaula/subjek, dan Budaya politik membedakan ketiga budaya politik tersebut digunakan ukuran derajat orientasi warga terhadap objek adanya perbedaan orientasi warga terhadap objek politik menimbulkan tiga jenis budaya politik yang bebeda yang rendah terhadap objek politik dilambangkan dengan angka nol, sedangkan orientasi yang tinggi terhadap objek politiknya dilanmbangkan dengan dengan angka - Ciri Budaya Politik budaya politik parokial orientasi politik warga terhadap keseluruhan objek politik, baik itu umum, input, dan output serta pribadinya bisa dikatakan sangat hal tersebut maka terbentuklah ciri - ciri budaya politik parokial yang terdiri dari 6 ciri budaya politik, yaitu; cenderung tidak menaruh minat terhadap objek - bjek politik yang luas, kecuali yang terdapat Warga tidak terlalu banyak berhadap atau tidak memiliki harapan - harapan tertentu dari sistem politik dimana ia Kesadaran anggota masyarakat akan adanya pusat kewenangan atau kekuasaan dalam Berlangsung dalam masyarakat yang masih tradisional dan sederhana, contohnya seperti masyarakat Belum adanya peran - peran politik yang khusus, peran politik dilakukan serempak bersamaan dengan peran ekonomi, keagamaan dan Berkaitan dengan hal diatas, maka pelaku politik tidak hanya menjalankan peran politik tetapi juga berperan lain di masyarakat itu, contohnya, seorang kepala suku tidak hanya meminpin suku namun juga sebagai penguasa ekonomi, pemimpin spiritual, dan panglima - Ciri Budaya Politik Kaula/ budaya politik kaula atau subjek, orientasi politik warga terhadap objek politik umum dan objek politik output adalah mendekati satu atau dapat dikatakan orientasinya orientasi warga terhadap objek politik input dan perannya sendiri adalah mendekati nol atau bisa dikatakan sangat hal tersebut diatas, maka muncullah 6 jenis ciri budaya politik kaula yang diantaranya adalah sebagai berikut; menaruh kesadaran, minat dan perhatian tehadap sistem politik pada umumnya dan terutama terhadap objek politik output, sedangkan kesadarannya terhadap input dan kesadarannya sebagai aktor politik sangat Warga menyadari sepenuhnya akan otoritas Mereka tidak berdaya memengaruhi, bahkan tunduk dan patuh saja terhadap segala kebijakan dan putusan yang ada di Warga bersikap menerima saja terhadap segala keputusan yang dianggapnya sebagai sesuatu yang tidak boleh dikoreksi apa lagi sampai di Sikapnya sebagai aktor politik adalah pasif, yang mengartikan ketidak mampuannya untuk berpartisipasi dalam untuk berpartisipasi dalam kehidupan Tidak banyak memberikan masukan dan tuntutan kepada pemerintah, tetapi cukup puas untuk menerima apa saja yang berasal dari - Ciri Budaya Politik politik warga terhadap keseluruhan objek politik dalam budaya politik partisipan, baik umum, input atau output maupaun pribadinya bisa dikatakan tinggi. Maka bedasarkan hal tersebut maka ciri - ciri budaya politik partisipan adalah;a. Anggota masyarakat sangat partisipatif terhadap semua objek politiknya, baik itu menerima atau menolak suatu opjek Kesadaran bahwa ia adalah warga negara yang aktif dan berperan sebagai Warga menyadari akan hak dan tanggung jawabnya dan mampu mempergunakan hak itu dan menanggung Tidak pasrah begitu saja keadaan, tunduk pada keadaan, berdisiplin, tetapi dapat menilai dengan penuh kesadaran semua objek politik, baik keseluruhan input, output ataupun posisi dirinya Kehidupan politik dianggap sebagai sarana transaksi seperti halnya penjual dan pemberli. Warga dapat menerima berdasarkan kesadaran, tetapi juga mampu menolak berdasarkan penilaiannya juga Contoh Partisipasi Politik ketiga klasifikasi jenis dan ciri budaya politik politik diatas, baik Gabriel Almond ataupun Sidney Verba berpendapat bahwa, ketiga budaya politik tersebut selaras dengan sistem Budaya politik Parokial selaras dengan sistem politik Budaya politik kaula/subjek selaras dengan sistem politik otoritarian, dan c. Budaya politik partisipan selaras dengan sistem politik antara budaya politik dengan sistem politiknya akan membentuk kematangan budaya politik. Dengan demikian maka kematangan budaya politik bangsa akan tergantung pada sejauh mana keserasian antara budaya politik dengan sistem politik dari bangsa yang serasi antara struktur atau sistem politik dengan aspek - aspek budaya bangsa maka akan semakin matang pula budaya politiknya, meski pada kenyataannya masyarakat lebih cenderung kepada budaya politik semua uraian tentang klasifikasi dan ciri budaya politik diatas kami berharap semoga dapat memberikan manfaat bagi anda semua dan cukup sekian dari kami.
- Suatu negara pasti memiliki budaya politik yang mencirikan keyakinan, pola tingkah laku, dan nilai-nilai yang digunakan dalam hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Budaya politik yang dimiliki setiap negara berbeda-beda bergantung pada budaya bangsa dan sistem dari Study, pada tahun 1963, dua ilmuan politik bernama Gabriel Almond dan Sidney Verba menerbitkan buku tentang budaya politik di Jerman, Italia, Meksiko, Inggris, dan Amerika Serikat dalam sebuah buku berjudul "The Civic Culture”. Di buku tersebut dituliskan bahwa budaya politik dibagi menjadi tiga yaitu budaya politik parokial, budaya politik kaula subyek, dan budaya politik partisipan. Baca juga Budaya Politik Definisi dan Tipe-Tipenya Pengertian budaya politik kaula subyek Budaya politik kaula adalah budaya politik yang berada ditengah-tengah antara budaya politik parokial dan budaya politik partisipan. Dilansir dari Open Scholar Princeton, pada budaya politik subyek masyarakat memiliki orientasi kognitif yang tinggi, afektif, dan evaluative yang tinggi terhadap sistem politik dan keluaran kebijakan oleh pemerintah. Budaya politik kaula diterapkan oleh negara Jerman dan Italia. Sehingga masyarakat dalam budaya politik kaula cenderung lebih maju secara politik, ekonomi, dan sosial. Meskipun memiliki kesadaran politik yang tinggi, partisipasi masyarakat dalam politik sebagai partisipan aktif sangatlah minimal. Masyarakat budaya politik kaula cenderung pasif sehingga demokrasi sulit terbentuk dan otoritas masih berada di tangan pemerintah. Mereka mengerti tentang sistem politik dan hukum namun beranggapan bahwa hukum adalah sesuatu yang harus ditaati bukanlah sesuatu yang harus dibantu untuk dibentuk. Baca juga Budaya Politik Parokial Pengertian dan Cirinya Ciri-ciri budaya politik kaula subyek Beberapa ciri-ciri budaya politik kaula, sebagai berikut Demokrasi yang sulit berkembang. Masyarakat lebih maju secara pendidikan, ekonomi, dan sosial. Pemerintah memiliki kewenangan tertinggi dan cenderung bersifat otoriter. Masyarakat memiliki kesadaran dan pemahaman yang tinggi pada sistem politik, pemerintahan, dan pengambilan kebijakan. Masyarakat patuh terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Masyarakat berpartisipasi secara pasif dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah. Partisipasi masyarakat dalam politik dan pemerintahan sangatlah minimal. Masyarakat cenderung diam saat tidak setuju dengan keputusan yang diambil pemerintah. Masyarakat menyedari pentingnya demokrasi, namun tetap memilih untuk diam. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Budaya politik memiliki beberapa tipe, yakni budaya politik parokial, kaula subjek, dan budaya politik partisipan. Namun kali ini, kita hanya akan membahas terkait Budaya Politik Kaula politik sendiri adalah pola perilaku sebuah masyarakat di dalam kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, hukum, politik pemerintahan, norma kebiasaan yang dihayati oleh semua anggota masyarakat pada setiap budaya politik ini juga bisa diartikan sebagai sebuah sistem nilai bersama sebuah masyarakat yang mempunyai kesadaran guna berpartisipasi di dalam pengambilan keputusan kolektif serta penentuan kebijakan publik untuk masyarakat untuk pengertian budaya politik kaula sendiri akan dibahas pada ulasan di bawah Budaya Politik KaulaCiri – Ciri Budaya Politik Kaula SubjekContoh Budaya Politik KaulaRangkumanBudaya politik kaula merupakan suatu pembentukan unsur kebiasaan yang mana masyarakatnya ingin lebih maju di dalam bidang ekonomi atau di dalam kebiasaan politik ini masyarakat masih cenderung relatif pasif, tetapi mereka telah bisa memahami mengenai adanya sistem politik dan juga sudah mematuhi undang – undang serta seluruh aparat dimaksud sebagai budaya politik masyarakat yang bersangkutan telah relatif maju baik itu dalam bidang sosial atau ekonominya, namun mereka masih bersifat politik pada sebuah masyarakat bisa disebut sebagai subyek jika ada suatu frekuensi orientasi yang tinggi pada pengetahuan sistem politik secara umum serta objek output / adanya pemahaman terkait penguatan kebijakan yang diciptakan oleh frekuensi orientasi terkait struktur serta peranan di dalam pembuatan kebijakan yang dikerjakan pemerintah tersebut tidak terlalu subyek tersebut menyadari akan otoritas pemerintah serta secara efektif mereka diarahkan kepada otoritas dari masyarakat kepada sistem politik yang ada ditujukan lewat adanya rasa bangga hingga rasa tidak di dalam suatu kebudayaan politik subyek, sudah terdapat pengetahuan yang memadai mengenai sistem politik secara umum dan juga proses penguatan kebijakan yang diciptakan oleh tersebut sulit berkembang di dalam masyarakat dengan budaya politik subjek, sebab masing – masing warga negaranya tidak berpengaruh pada proses politik juga muncul jika mereka sudah mengerjakan kontak dengan pejabat hanya itu saja, mereka juga mempunyai kompetensi politik serta keberdayaan politik yang rendah sehingga sangat sulit untuk mengharapkan partisipasi politik yang tinggi, agar terbentuk mekanisme kontrol pada berjalannya sistem politik yang menggambarkan jika anggotanya masyarakat mempunyai perhatian, minat, dan mungkin kesadaran pada sistem sebagai keseluruhan, khususnya di dalam aspek – Ciri Budaya Politik Kaula SubjekBerikut ini adalah ciri – ciri dari budaya politik kaula atau subjek, yakniAdanya suatu partisipasi yang pasif di dalam pengambilan suatu cenderung diam saat tidak setuju dengan keputusan yang diambil permintaan, kesadaran, serta perhatian pada sistem sosial serta ekonomi masyarakat yang cenderung relatif maju, namun hubungan masyarakat dengan sistem politik sifatnya yang sulit tidak menyukai sistem politik yang ditetapkan, masyarakat hanya diam serta akan menyimpan lebih maju secara pendidikan, ekonomi, dan secara umum menerima, patuh, loyal, serta setia pada anjuran, perintah, dan juga kebijakan dari pengertian sekaligus pemahaman pada berbagai hal yang menjadi kebijakan dari kesadaran dari masyarakat pada otoritas mempunyai kewenangan tertinggi dan cenderung bersifat Budaya Politik KaulaBerikut ini adalah beberapa contoh kebiasaan politik subjek / kaula yang tidak sedikit bisa kalian temui, antara lainTidak memiliki keberanian untuk mengucapkan pendapat politiknya di depan khalayak tidak menginginkan ikut serta di dalam hal pemilihan presiden serta perangkat lainnya sebab untuk mereka, presiden yang nantinya terpilih tidak dapat membawa perubahan apa pun serta cenderung memilih untuk tidak mengikuti yang masuk ke dalam tipe kebiasaan politik kaula / subjek ini ada pada negara Korea Utara yang notabene menggunakan sistem pemerintahan dalam menjalankan sistem pemerintahannya, negara tersebut menyerahkan kesadaran sarat mengenai pentinya pembangunan pada masyarakat, tetapi semua hal itu tidak mempengaruhi kepandaian subjek yang dikerjakan oleh di negara Indonesia sendiri, penerapan di dalam kasus kebiasaan politik kaula / subjek ini berlaku ketika masa demokrasi terpimpin / pada masa orde dalam era tersebut, masyarakat sadar akan pentingnya politik, tetapi sepenuhnya dikendalikan secara ketat oleh pemerintah politik kaula merupakan budaya politik yang berada di tengah – tengah antara budaya politik parokial dengan budaya politik dari Open Scholar Princeton, di dalam budaya politik subyek, masyarakat mempunyai orientasi kognitif yang tinggi, afektif, serta evaluative yang tinggi pada sistem politik serta keluaran kebijakan oleh politik kaula subjek memiliki tingkatan yang lebih tinggi derajatnya di atas budaya politik dalam budaya politik satu ini, warga negara mempunyai rasa perhatian terhadap sistem politik negara, namun mereka masih malas untuk mengerjakan aktivitas yang berhubungan dengan sistem politik satu negara yang menggunakan budaya politik kaula masih tetap update mengenai apa saja yang terdapat di dalam berita – berita mengenai politik, namun mereka tidak bangga pada negaranya. Mereka pun tidak bangga mengenai sistem politik yang diterapkan oleh negara masih sulit untuk berkembang di area masyarakat ini, sebab masyarakatnya yang masih di kawasan budaya politik ini sulit untuk diajak berkompetisi yang berhubungan dengan sistem politik negara dari pernyataan diatas, maka dapat kita simpulkan jika karakter dari budaya politik kaula yaituMasyarakat sadar akan kehadiran serta wewenang di dalam masyarakat lebih bersifat pada sistem politik secara umum masih kurang politik kaula ini sendiri disebarkan oleh orang budaya politik yang digolongkan menjadi tiga bagian budaya politik parokial, budaya politik kaula, serta budaya politik partisipan dituturkan oleh dua ilmuwan politik yang bernama Gabriel Almond dan Sidney Verba didalam buku mengenai budaya politik di Jerman, Meksiko, Italia, Inggris, serta Amerika Serikat dengan judul “The Civic Culture” pada tahun politik kaula ini diterapkan oleh negara Jerman dan Italia. Sehingga masyarakat di dalam budaya politik kaula cenderung lebih maju secara ekonomi, politik, dan juga sosial.
Ciri-Ciri Budaya Politik Parokial, Kaula dan Partisipan – Kehidupan bernegara tentu tidak akan terlepas dari budaya politik yang ada di dalamnya. Sebuah kegiatan politk tentu akan mudah terlihat bagi para masyarakat yang ada di dalam negara tersebut. Namun, suatu kegiatan politik di negara tertentu mungkin akan menerima respon tertentu pula dari masyarakatnya. Respon masyarakat negara satu pun belum tentu sama dengan respon yang akan didapatkan dari masyarakat negara lain, meskipun hal atau kegiatan politik yang dilakukan adalah sama. Misalnya saja dalam pemilihan suatu kepala negara, negara satu bisa saja memiliki rakyat yang patuh dan menerima apa saja hasil keputusannya, di tengah negara lain sedang benar-benar ricuh karena hasil tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat. Hal yang demikian disebabkan karena perbedaan budaya politik yang ada di dalam negara tersebut. Budaya politik sendiri bisa dibagi menjadi tiga, yaitu parokial, kaula, dan partisipan. Tiap jenis budaya-budaya yang telah disebutkan di atas tentu memiliki ciri yang berbeda, dan ciri inilah yang akan membuat kita mudah dalam menganalisis budaya politik apakah yang ada di dalam suatu negara tertentu. Ciri ciri budaya politik parokial kaula partisipan sendiri tidak terlalu sulit untuk dibedakan, karena tiap budaya memiliki ciri khas sendiri. Untuk pengertian dari masing-masing budaya tersebut yaiu budaya partisipan merupakan budaya dimana masyarakatnya sudah paham dan melek dengan aktifitas politik di sekitarnya, dan peran yang mereka berikan pun cukup besar untuk dunia politik tersebut. Budaya kaula atau budaya subjek berada satu kelas di bawah budaya partisipan, karena masyarakatnya sudah paham dan melek dengan politik tetapi mereka belum mau memberikan peran aktif di dalam kegiatan politik di negaranya. Sedangkan budaya parokial yaitu budaya yang biasanya ada di dalam suatu daerah dengan lingkup sempit, seperti di tingkat provinsi. Budaya parokial ini merupakan budaya yang masyarakatnya masih benar-benar tradisional dan tidak mendapatkan peran di dalam kehidupan politik daerah tersebut. Jangankan peran, minat masyarakat terhadap politik pun masih benar-benar rendah. Bila ada beberapa orang yang terjun dalam dunia politik pun biasanya dilakukan berdasarkan profesi yang mengikat saja, bukan benar-benar kesadaran dan keinginan dalam terjun ke dunia politik. Di atas merupakan pengertian dan ciri ciri budaya politik parokial kaula partisipan yang sangat mudah untuk dimengerti. Berdasarkan ciri di atas, Indonesia termasuk dalam negara ang mempunyai budaya politik partisipan di dalamnya, karena kesadaran masyarakat begitu besar terhadap kegiatan politik yang sedang berlangsung dan peran yang diberikan masyarakat terhadap dunia politik pun sudah cukup besar. Masyarakat juga sudah benar-benar melek dengan politik. Artikel Lainnya 15 Ciri-Ciri Budaya Politik Partisipan
ciri ciri budaya politik kaula