Siapakahtokoh yang menjadi peletak dasar terjadinya pencerahan atau aufklarung di Eropa adalah . SD. SMP. SMA SBMPTN & UTBK. Produk Ruangguru. Beranda; SMA; Sejarah; Siapakah tokoh yang menjadi peletak dasar terjadin FF. Farhan F. 07 Desember 2021 08:54. Pertanyaan. Siapakah tokoh yang menjadi peletak dasar terjadinya pencerahan atau
101.1 sebab pembentukan malaysia menjamin keselamatan negara singapura dan sarawak. Sejarah tahun 6 tajuk : Pengenalan faktor langkah pengisytiharan tokoh nilaidanpengajaran ujiminda pembentukan malaysia siapakah yang terlibat dalam menandatangani .
Siapakahtokoh yang menjadi penggagas bahwa pengetahuan merupakan hasil sintesis dari rasio manusia - 50649962 Katharinaa1114 Katharinaa1114 Siapakah tokoh yang menjadi penggagas bahwa pengetahuan merupakan hasil sintesis dari rasio manusia Katharinaa1114 menunggu jawabanmu. Bantu jawab dan dapatkan poin. Pertanyaan baru di Sejarah.
Siapakahtokoh yang menjadi penggagas bahwa pengetahuan merupakan hasil sintesis dari rasio manusia dan pengalaman? A. F. Bacon B. Spinoza C. B. J. Habibie D. Rene Descartes E. I. Kant 35. Pada tanggal 23 Agustus 1967, perkembangan iptek di Indonesia semakin maju dengan didirikanya.A. BATAN B. PUSPITEK C. LIPI D. LAPAN
RenĂ©Descartes. RenĂ© Descartes ( IPA: ÊÉËne deËkaÊt; 31 Maret 1596 - 11 Februari 1650), juga dikenal sebagai Renatus Cartesius dalam literatur ber bahasa Latin, merupakan seorang filsuf dan matematikawan Prancis. Karyanya yang terpenting ialah Discours de la mĂ©thode (1637) dan Meditationes de prima Philosophia (1641).
Q1SvhBJ. Mencari siapakah tokoh yang menjadi penggagas bahwa pengetahuan merupakan hasil sintesis? Berikut adalah informasi lengkap dan terverifikasi yang berkaitan dengan siapakah tokoh yang menjadi penggagas bahwa pengetahuan merupakan hasil sintesis, yang akan memberi Anda jawaban yang komprehensif. Oiya disini dapat kamu download juga informasi secara gratis. Detail siapakah tokoh yang menjadi penggagas bahwa pengetahuan merupakan hasil sintesis mp3 dapat kamu nikmati dengan cara klik tombol Selengkapnya di bawah, dan untuk link download siapakah tokoh yang menjadi penggagas bahwa pengetahuan merupakan hasil sintesis ada di halaman bersama Sang Penggagas Peningkatan Kepakaran dan Profesionalitas di Lingkungan Badan Bahasa... Kantor Bahasa Provinsi NTB kedatangan tokoh nomor satu di li... Kantor Bahasa Provinsi NTB, 22 June 2022 SelengkapnyaBINCANG SOSIOLOGI PEMIKIRAN TOKOH SOSIOLOGI SERI KE 2 PERKEMBANGAN TEORI KONFLIK... BINCANG SOSIOLOGI PEMIKIRAN TOKOH SOSIOLOGI SERI KE-2 "PE... BEMP Sosiologi UNJ, 21 May 2020 SelengkapnyaPART 10 Soal dan Pembahasan p3k guru Pai tahap 3... Video ini berisi soal dan pembahasan PAI PPPK Guru 2021 berd... MDE Channel, 22 February 2022 SelengkapnyaTEORI BELAJAR KOGNITIF TOKOH KELEBIHAN KELEMAHAN DAN PENERAPANNYA... Pembahasan ini meliputi 1. Pengertian belajar menurut Teori... Dr. Fauzi Channel, 28 August 2021 SelengkapnyaKelas Isolasi 188 Al Farabi... KELAS ISOLASI 188 FILSAFAT ISLAM - AL-FARABI Philoshopper... Kelas Isolasi, 17 August 2022 SelengkapnyaILMU BERPIKIR TERNYATA KITA MASIH BANYAK BELUM MENGERTI ILMU DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN TEPAT... Berpikir merupakan proses yang âdialektisâ artinya selam... Republic Creator, 17 July 2020 SelengkapnyaEps 312 TEORI EVOLUSI MENANTANG AGAMA... Penentangan terhadap teori evolusi biasanya didasarkan pada ... guru gembul, 14 August 2021 SelengkapnyaPJJ 03 KONTRAK SKS KEWAJIBAN TUGAS DAN JADWAL PERKULIAHAN HISTORIOGRAFI... Mata Kuliah Historiografi Dosen Pengampu Yuni Maryuni, M... Mochammad Mugi Setiyanto, 05 March 2021 SelengkapnyaPIH 09 Madzhab dalam Ilmu Hukum... Madzhab mazhab Aliran Ilmu Hukum Natural Law Utilitarianism ... Kuliah Pak Iwan Fuad, 25 April 2021 SelengkapnyaPEMBELAJARAN DOKTRINAL DAN SPIRITUAL FORMATION Dr Khoe Yao Tung M Sc Ed Med... Pertemuan Virtual Guru-Guru Pendidikan Agama Kristen PAK -... Yayasan Eben Haezar Manado, 13 January 2022 SelengkapnyaAnda mungkin juga menyukai
Hal 125 1,2,4,8,11,13,16,19,201. Aliran yang menyatakan bahwa pengetahuan terbentuk dari pengalaman adalah empirisme 2. Siapakah tokoh yang menjadi penggagas bahwa pengetahuan merupakan hasil sintesis dari rasio manusia dan pengalaman? I. Kant3. Lembaga yang bertugas mengembangkan iptek di bidang kelautan ialah LIPI4. Setiap warga berhak untuk menggunakan iptek untuk menggunakan manfaatnya den meningkatkan kualitas hidupnya serta kesejahteraan umat. Hak tesebut diungkapkan UUD NRI Tahun 1945 Pasal 28C ayat 15. Apa yang dimaksud dengan sifat netral iptek? Bergantung pada siapa yang menggunakannya 6. Pengaruh negatif iptek dalam bidang pertanian adalah berkurangnya lapangan pekerjaan pada sektor pertanian7. Indonesia kaya akan tempat pariwisatanya. Oleh karena itu, salah satu bentuk iptek yang paling sesual yang perlu dikembangkan untuk menunjang sektor tersebut ialah menyebarkaninformasi dan pemesanan tempat pariwisata di indonesia melalui media internet8. Ketika menggunakan dan mengembangkan iptek, kesadaran yang perlu dipertimbangkan adalah 9. Sikap selektif dalam penggunaan teknologi berdasarkan sila pertama dari Pancasila mengajakkita untuk semakin mendekatkan kepada Tuhan Yang Maha EsaPerkembangan teknologi pada abad ke 20 db stlhnya hal 1021. Lembaga Fisika Nasional LEN2. Badan Tenaga Nuklir Nasional BATAN3. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN 4. Badan koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional BAKOSURTANALI5. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT6. Pusat Penelitian, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi PUSPITEK7. Lembaga Biologi Nasional LBN8. Lembaga Geologi dan Pertambangan Nasional LGPN 9. Lembaga Metalurgi Nasional LMN10. Lembaga Oseanologi Nasional LONPengaruh positif IPTEK dibidang ekonomi hal 106ĂŻâKeterbukaan informasi mengenai perusahaan dan perekonomian suatu negara dapat membuat pihak luar negeri tertarik dan melakukan investasi berupa modal maupun tenaga teknologi, seperti penggunaan robot dalam pembuatan mobil, dapat meningkatkan dapat dengan mudah mencari informasi dan membandingkan berbagai produk sehingga dapat memilih produk yang diperlukan dengan lebih positif dan negatif di aspek politik hal 105PositifĂŻâDiskusi politik cenderung semakin terbuka dengan adanya siaran televisi dan radio yang menyiarkannya. ĂŻâTerjadi pembicaraan hingga perdebatan publik atas kebijakan pemerintah atau rancangan undang-undang. Hal ini dapat menjadi masukan atas perbaikan kebijakan pemerintah maupun rancangan undang- undang.
Filsafat lahir dari pemikiran orang-orang terdahulu dengan segala teka-teki yang ada di dalam benaknya. Namun darimanakah awal lahirnya sebuah filsafat ini dan siapakah tokoh yang berjasa atas lahirnya induk segala ilmu tersebut? Menurut Nawawi, 2018 dalam bukunya Tokoh Filsuf dan Era Keemasan Filsafat menjabarkan bahwa filsafat ini berkembang disebuah kota kecil yang bernama Kota Miletos yang menjadi bagian dari kota Ionia. Memunculkan tokoh pertama yang bernama Thales, sosok Thales ini sendiri belum bisa dipastikan kebenarannya, banyak penggambaran tokoh tersebut melalui dongeng-dongeng dan menjadi ciri tokoh zaman dahulu yaitu ketidakjelasan identitas sehingga sulit untuk mengenali tokoh tersebut sepenuhnya. Namun terlepas dari itu Thales memiliki pemikiran yang selanjutnya berguna bagi generasi dan zaman sesudahnya. Heredotos tidak menyebutnya dengan nama filsufâ dan tidak menceritakan kisahnya sebagai filsuf. Aristoteles lah yang menyematkan gelar âfilsuf yang pertamaâ kepada sosok Thales Nawawi,2018. Langgam filsafat semakin berkembang setiap zamannya, dan memunculkan nama-nama tokoh yang termahsyur serta menciptakan pemikiran-pemikiran baru pada setiap era yang dilaluinya. Filsafat ini pula dapat berupa kritik atas filsafat-filsafat sebelumnya. Pemikiran-pemikiran tokoh ini lahir pula dari jiwa zaman yang dilaluinya sehingga lahirlah pemikiran-pemikiran yang terus berkembang dan diserap menjadi ideologi atau pedoman bagi suatu ras, kaum, maupun bangsa. Pemikiran-pemikiran ini akan kekal abadi, namun tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti lahir seorang filsuf yang mengkritik kembali pemikiran-pemikiran yang telah ada. Dalam sejarah panjangnya filsafat ini telah menerbitkan beberapa tokoh dan juga sekalian pikirannya. Tokoh-tokoh ini tidak serta merta lahir begitu saja dan menjadi ahli filsafat. Tetapi para filosof ini lahir atau muncul atas jiwa pikirannya dengan keadaan zaman saat itu. Pikiran mereka lahir atas kritik sosial, politik maupun ekonomi. Buah pikiran mereka pula lahir dari serapan pemikir-pemikir sebelumnya dan tak jarang pemikiran itu lahir atas kritik filsafat sebelumnya. Artikel ini akan membahas mengenai. Perkembangan awal filsafat yang lahir di Miletos yang melahirkan tokoh-tokoh dan pemikiran-pemikirannya yang menjadi awal mula perkemangan ilmu filsafat sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan. Filosof-Filosof Miletos dan Pemikirannya Sejatinya para tokoh pemikir era ini mendasarkan pemikiran-pemikirannya pada pada alam semesta dan hal-hal yang berbau mitos yang berkembang pada saat itu. Kejadian-kejadian alam dan juga dampaknya yang kita rasakan sampai saat ini merupakan cikal-bakal dari para pemikir filosof pada era tersebut. Suasana yang bersifat mitologis seperti persoalan ini dianggap sebagai awal manusia berpikir tentang sesuatu yang ada dibalik setiap peristiwa yang dapat diamati oleh indranya Poedjiadi dan Muhtar, 2014. Dengan kata lain para pemikir pada era ini memaparkan apa yang telah mereka lalui dan mengungkapkan pikirannya secara sederhana. Hal tersebut dapat dimaklumi sebab pada masa tersebut masih sangat jauh dengan sebuah peradaban teknologi. 1. Thales Thales diperkirakan hidup pada sekitar abad 6 SM, Thales tinggal di kota kecil yang bernama Miletos. Thales terkenal karena ia merupakan salah satu dari Tujuh Orang Bijak Yunani Seven ages of Greek. Tujuh orang bijak ini terdiri dari seorang filsuf, negarawan dan juga pembuat undang-undang Sugiharto,2020. Thales merupakan seorang filsuf diantara ketujuh orang bijak tersebut, sehingga pada saat itu ia dikenal sebagai Bapak Filsafat sebab ia merupakan filosof pertama dalam tradisi barat. Tokoh Thales ini masih diragukan apakah benar nyata atau hanya dongeng semata. Sebab namanya pada masa selanjutnya terdapat dalam beberapa dongeng. Namun Herodotus lah yang memperkenalkan nama Thales, tetapi tidak sebagai seorang Filosof. Barulah pada pada abad 4 SM Aristoteles memperkenalkan ia sebagai seorang filosof dan seorang yang aktif dalam bidang politik dan menjadi penasehat kerajaan Lydia yang dipimpin oleh Raja Kroisos. Seperti filosof-filosof lain yang berkembang di eranya pemikiran-pemikiran Thales pun tidak lepas dari kaitannya dengan alam semesta. Filosof seperti Thales ingin membuktikan dan meneliti alam semesta menggunkan logika dan sains dan tidak berakar pada dongeng dan cerita. Thales berpendapat bahwa segala hal yang ada di alam semesta berasal dari air. Ia tinggal di sebuah pulau yang tentunya setiap hari melihat lautan, hal tersebut dapat memberi kehidupan sekaligus dapat menjadi bencana bagi nelayan. Ia pula pergi menuju Mesir dan menyaksikan masyarakat Mesir yang memanfaatkan Sungai Nil sebagai keperluan penduduknya Poedjadi dan Muhtar, Tanpa Tahun. Oleh karena itu, lahirlah pemikiran Thales mengenai hal tersebut. Thales juga pernah meramalkan kejadian berupa gerhana matahari dan tentu dengan mempertimbangkan gejala-gejala yang dilihat dari keadaan alam pada saat terjadinya gerhana matahari tersebut. Maka dari itu atas pemikirannya Thales berpendapat bahwa alam semesta ini berjiwa atau dengan kata lain hidup Hasil pemikirannya tidak ia tuliskan secara langsung, kisah serta pengalam dan hasil pemikirannya itu disampaikan oleh orang-orang setelahnya yaitu orang yang dekat dan menjadi kepercayaan Thales. Herodotus dan Aristoteles merupakan merupakan tokoh penting yang menggambarkan perjalanan dan pemikiran-pemikiran Thales sehingga Thales bahkan dikenal sebagai Bapak Filsafat Dunia. 2. Anaximandros Ia merupakan murid dari Thales itu sendiri yang hidup pada masa 610 sampai 540 SM, pemikirannya yang terkenal yaitu Apeiron yaitu sebuah zat yang tidak tentu sifatnya, kekal dan tak berwujud. Konsep ini mirip dengan refresentasi Tuhan yang dibawa oleh agama-agama dikemudian hari Mulyono, Tanpa tahun. Pemikirannya mengenai manusia berlawanan dengan gurunya yaitu Thales apabila Thales beranggapan bahwa segala sumber yang ada berasal dari air maka pandangan Anaximandros tentang manusia pertama tumbuh dalam tubuh seekor ikan Nawawi, 2017. Anaximandros mempunyai teorinya sendiri mengenai pembentukan bumi dan juga benda langit disektarnya. Yakni bermula dari adanya hubungan panas dan dingin lalu membentuk sebuah gejolak yang akhirnya kedua unsur ini bersatu lalu membentuk sebuah lingkaran, dari proses inilah terbentuknya air, tanah dan juga udara. Matahari, bulan, dan bintang lahir dari proses tersebut pula. Menurutnya gerhana matahari dan gerhana bulan merupakan proses terjadinya yang disebabkan oleh kabut yang menutupi permukaan. Selain itu Anaximandros ini merupakan seorang sastrawan yang mengarang sebuah risalah yang sampai saat ini tersisa satu fragmen saja. Selain itu ia adalah orang yang memimpin para perantau Miletos untuk membentuk kota baru disekitar laut hitam. Yang paling menonjol yakni jasanya dibidang geografi yakni membuat gambaran peta dunia yang saat itu masih sangat sederhana. Peta dunia pertama tersebut terdiri dari Eropa, Asia dan Libya. Berkat hasil penelusurannya inilah peta dunia semakin berkembang dan terus berubah sampai saat ini. 3. Anaximenes Anaximenes hidup pada tahun 582-528 SM. Dia juga merupakan filosof yang berasal dari kota Miletos. Menurut pandangannya segala sumber yang ada di bumi ini yaitu berasal dari udara. Hal tersebut berbasis pada kehidupan manusia yang selalu membutuhkan udara. Udara sebagai sarana manusia bernafas serta udara sebagai komponen penting dalam keberlangsungan bumi. Berbeda dengan Anaximandros yang menyatakan bahwa bumi berbentuk lingkaran, maka pernyataan Anaximenes menyatakan bahwa bumi berbentuk seperti meja bundar dengan kata menurut Anaximenes berpendapat bahwa bumi berbentuk datar dan benda-benda langit disekitar seperti matahari, bulan dan bintang berpusat pada bumi itu sendiri. Kota Miletos merupakan sebuah kota kecil yang berada Ionia, kota ini lalu menjadi kota tempat lahirnya sebuah cabang ilmu yang nantinya menjadi Ibu dari segala ilmu pengetahuan yang ada di bumi yaitu Filsafat. Tiga tokoh penting yang merupakan rakyat kota Miletos ini yaitu Thales, Anaximandros dan Anaximenes. Ketiga tokoh ini merupakan tokoh penting dalam perkembangan awal dari ilmu filsafat ini, karena pemikiran-pemikiran mereka lah yang akhirnya menciptakan sebuah langgam ilmu tersebut. Pemikiran-pemikiran mereka ini didasarkan pada kejadian-kejadian alam semesta yang mereka alami pada masa tersebut. Pemikiran-pemikiran mereka pula yang akhirnya menjadi jawaban yang rasional atas pertanyaan-pertanyaan seputar alam semesta yang mereka dapati pada saat itu yang sebelumnya hanya terpaku pada kisah dongeng dan mitos. Ajaran dan pemikiran mereka ini lalu dikenal dengan filsafat alam. Jawaban mereka atas pertanyaan-pertanyaan pada kala itu dapat menjadi ilmu baru yang berguna bagi perkembangan masyarakat, walaupun pada akhirnya pemikiran-pemikiran mereka ini banyak di kritik di masa depan, namun buah pikiran mereka bisa digunakan sebagai penyempurnaan ilmu-ilmu alam tersebut di masa yang akan datang. Pada akhirnya kota Miletos dan peradabannya berhasil direbut dan dihancurkan oleh pasukan Persia pada tahun 494 SM. Dan pada masa sekarang kota ini hanya menjadi bagian negara Turki. Tokoh-tokoh Filosof Miletos dan pemikirannya akan terus ada dan berkembang bagi ilmu filsafat dunia. Sumber Nawawi, Nurwaningsih. 2017. Tokoh Filsuf dan Era Keemasan Filsafat. Makassar Pusaka AlmaidaPoedjiadi, Anna dan Suwarma Al Muhtar. 2014. Pengertian Filsafat. Dalam jurnal Unversitas TerbukaSugiharto, Herman. 2020. Thales Air Sebagai Pembentuk Alam. Artikel. Jawa Barat universitas SiliwangiLubis, Nur A. 2015. Pengantar Filsafat Umum. Medan Perdana PublishingMulyono. 2014. Sejarah Pemikiran Modern. Dalam jurnal Unversitas TerbukaSetiyawan, Hendrik Anandra. 2019. Filsafat Sebagai Sumber Segala Ilmu. artikel. OSF Storage USA
Skip to documentHomeMy LibraryDiscoveryInstitutionsUniversitas PadjadjaranUniversitas Islam Negeri Sultan Syarif KasimPoliteknik Negeri BatamUniversitas IndonesiaUniversitas SurabayaUniversitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa TimurUniversitas TerbukaUniversitas BrawijayaUniversitas Gadjah MadaPoliteknik Kesehatan Kemenkes SemarangUniversitas Mercu Buana JakartaUniversitas Negeri MedanUniversitas AirlanggaUniversitas SriwijayaUniversitas DiponegoroSee all InstitutionsCoursesPopularTeknik Informatika Akreditasi BAkuntansi Pengantar I 31124349Profesionalisasi Administrasi Pendidikan AP332Teknik industri 916Intermediate Accounting AK123Pengelolaan 150232Accounting 0101Jawaban Akuntansi Keuangan Lanjutan Chapter 08 debra- jeter advanced accountingPerdagangan Internasional WAB044206Belajar dan Pembelajaran DIK4005Fisika Dasar FIS110Akuntansi Bisnis SPB 1303Manajemen Proyek TIN15201Thermofluid MTME 810Intermediate Accounting I AKK201TrendingIndonesian KBS 101MatematikaFisika FID001Accounting ACC15 BS. Ekonomi I40C403Da'iah dini 1117084000022Mechanical Engineering PTOMUM6xxxKimia Dasar BM11105Intermediate Accounting 1 AKU2101Pancasila UNG1103Manajemen B03F309Hukum Kepegawaian RagaInterpersonal Communication KHI2B3English Language Education PINGUM8xxxNewestManajemen Produksi dan Operasional EA1234Introduction to Accounting AKU1601International Relations 46944Biology science education Psyc211Perpajakan I PJK201Landasan Kependidikan MKDK 53074TAX and Accounting Tax1Manajemen PerpajakanPengantar Ilmu Komunikasi SKOM4101SkripsiAqidah 1000010502Advanced English TMS211052Kewirausahaan I40C202Introduction to Managementart course short art123DocumentsPopularMakalah Hukum lingkunganChapter 17 - InvestmentCh04 - solution manual for chapter 4 IFRS kiesoPOS US 2022 - Panduan US 2022Makalah Geopolitik dan Geostrategi KWnKelompok 5B Analisis Laporan Keuangan PT. Telekomunikasi IndonesiaPerseroan TbkCh07 - Summary Financial Accounting IFRS, 3rd EditionContoh Soal MekfluChapter 21 Solution Manual Kieso IFRS ByMakalah Matematika Dasar tentang Limit FungsiMakalah Pendelegasian WewenangKontrak-BOT / Bangun Guna SerahTugas 3 Pendidikan KewarganrgaraanKarbohidrat - laporan praktikumKelompok 2 Laporan Praktikum Percobaan 5 Novella Rheva Y Teknik Perminyakan Praktikum Kimia Dasar 1 1005TrendingMakalah Metode Ilmiah KEL. 2Anatomi dan Fisiologi Sistem OtotDokumentasi SOAP Asuhan Persalinan NormalKelompok 1 Analisis Kasus Garuda IndonesiaMakalah Pendidikan Sebagai Suatu SistemCh02-180514104952 - solution manual - cost accounting-Horngren 15th edMakalah biologiMakalah Diksi - tugas bahasa indonesia tahun ajaran 2021/2022Contoh Isian LK Identifikasi Masalah PPG Daljab 2022, Pedagogik, Literasi dan NumerasiAdvanced Accounting 13th Edition Beams Solutions ManualReview Jurnal InternasionalMakalah penjas tentang Kebugaran JasmaniREADING SRATEGIES TOEFLPermintaan, Penawaran dan Keseimbangan PasarPenentuan Kadar Gula Reduksi Analisa PanganNewestKonsep Ketuhanan Dalam carrefour-vs-wal-mart-the-battle-for-global-retail-dominanceP-FRM-K3-001 Identifikasi Bahaya, Pengendalian dan Penilaian Resiko K3Materi-k3 - matakuliah k3Pengertian Hukum Pajak InternasionalLandasan pendidikan dari berbagai perspe5114-Article Text-15057-1-10-20211022Ketentuan Umum dan Tata Cara PerpajakanRevisi TA GustutNanopdf - nothingBab2 - AhgggdwhjxnjLampiran - SkripsiBAB VI - SkripsiPendahuluan - SkripsiBAB VII - SkripsiBooksInformation Technology Auditing and Assurance James A. Hall; Tommie W. SingletonIntermediate Accounting Donald E. Kieso; Jerry J. Weygandt; Terry D. WarfieldOrganizational Behavior Stephen P. Robbins; Tim JudgeIlmu Pendidikan Konsep, Teori dan Aplikasinya Hidayat, Rahmat and Abdillah, Abdillah 2019Macroeconomics Greg MaynesCost Accounting William K. Carter; Milton F. UsryCommunication Mosaics an Introduction to the Field of Communication Julia T. WoodAuditing and Assurance Services Alvin A. Arens; Randal J. Elder; Mark S. Beasley; Chris E. HoganAdvanced Accounting Floyd A. Beams; Joseph H. Anthony; Bruce Bettinghaus; Kenneth SmithAccounting Theory Vernon KamResearch Methods in Linguistics Lia LitosselitiAn Introduction to Functional Grammar Michael Halliday; Christian MatthiessenKieso Intermediate Accounting Donald E Kieso, CPA; Donald E. Kieso; Jerry J Weygandt, CPA; Jerry J. WeygandtLa regia teatrale nel secondo Novecento. Utopie, forme e pratiche Giovanna ZanlonghiElementary and Middle School Mathematics Teaching Developmentally John a Van De Walle; Karen S Karp; Jennifer M Bay-williamsEVALUASIA. Pilihan Ganda1. Aliran yang menyatakan bahwa pengetahuan terbentuk dari pengalaman adalahĂąâŹÂŠ..A. EmpirismeB. EmpirisismeC. RasionalismeD. KritismeE. Apriorisme2. Siapakah tokoh yang menjadi penggagas bahwa pengetahuan merupakan hasil sintesis dari rasio manusia dan pengalaman?A. F. BaconB. SpinozaC. B. J. HabibieD. Rene DescartesE. I. Kant3. Pada tanggal 23 Agustus 1967, perkembangan iptek di Indonesia semakin maju dengan didirikannyaĂąâŹÂŠ..A. BATANB. PUSPITEKC. LIPID. LAPANE. LON4. Lembaga yang bertugas mengembangkan iptek di bidang kelautan ialahĂąâŹÂŠ..A. LENB. LONC. LGPND. LMNE. LBI5. LBN adalah lembaga Negara yang mengurusi di bidangĂąâŹÂŠĂąâŹÂŠA. BotaniB. Bahan kimiaRecommended for you
Filsafat yang dipercaya terlahir di Yunani pada sekitar abad ke-4 SM, terus berkembang hingga ke daratan Eropa Tengah, dengan melalui berbagai periode, antara lain periode klasik/kuno, periode abad pertengahan, hingga sampailah pada periode modern. Seiring dengan semakin banyaknya pemikir-pemikir filsafat serta tokoh-tokoh filosof pada perkembangannya kemudian melahirkan bermacam-macam aliran filsafat, antara lain aliran rasionalisme, kemudian muncul juga aliran empirisme. Kedua aliran ini, rasionalisme dan empirisme, mempunyai pandangan yang bertolak belakang. Berlatar belakang fenomena perbedaan aliran pemikiran inilah seorang filsuf asal Jerman mencoba mengkritik kedua aliran tersebut, bahwa sebenarnya masing-masing dari kedua aliran tersebut tidaklah seratus persen benar ataupun seratus persen salah. Masing-masing aliran tersebut mempunyai aspek yang menurut Kant benar, namun ada juga yang salah, sehingga beliau berusaha untuk menemukan titik tengahnya, mendamaikan dan memadukan kedua aliran pemikiran tersebut. Immanuel Kant adalah filsuf yang hidup pada puncak perkembangan abad pencerahanâ, yaitu suatu masa dimana corak pemikiran yang menekankan kedalaman unsur rasionalitas berkembang dengan pesatnya. Pada masa itu lahir berbagai temuan dan paradigma baru dibidang ilmu, dan terutama paradigma ilmu fisika alam. Latar Belakang Biografis Immanuel Kant Immanuel Kant lahir pada tanggal 22 April 1724 di Königsberg, Prusia Timur, Jerman. Kant lahir sebagai anak keempat dari suatu keluarga miskin. Keluarganya menganut kristiani yang shaleh.[1] Keyakinan agamanya itu sekaligus merupakan latar belakang yang cukup penting bagi pemikiran filosofisnya, terutama masalah etika. Orang tua Kant adalah pembuat pelana kuda dan penganut setia gerakan Peitisme. Pada usia 8 tahun Kant memulai pendidikan formalnya di Collegium Fridericianum, sekolah yang berlandaskan semangat Peitisme. Pada tahun 1740 Kant meninggalkan gymnasium dan melanjutkan studinya tentang teologi di Universits Königsberg saat usianya 16 tahun. Namun perhatiannya justru tercurah pada filsafat, ilmu pasti dan fisika. Karena tidak mampu membiayai studinya, Kant memperoleh uang studinya dari beasiswa. Setelah selesai ia menjadi guru privat. Sejak kecil ia tidak meninggalkan desanya, kecuali hanya selama beberapa waktu singkat untuk mengajar di desa tetangganya. Kemudian pada tahun 1755, ia kembali ke Universitas Königsberg menjadi dosen. Hidupnya dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pra-kritis dan tahap kritis. Semula Kant dipengaruhi oleh rasionalisme Leibniz dan Wolf, kemudian dipengaruhi oleh empirisme Hume, sedang Rousseau juga menampakkan pengaruhnya. Menurut Kant sendiri Hume-lah yang menjadikan ia bangun dari tidurnya dalam dogmatism. Hume berpendapat bahwa empiris adalah sebuah pengetahuan yang tak lebih dari kesan-kesan inderawi saja, namun Kant menentangnya. Kant menulis tentang berbagai masalah dari bidang ilmu alam, ilmu pasti, dan filsafat. Kemudian, selama 11 tahun tak ada tulisan Kant apapun, itulah saat pemikiran Kant berubah, kira- kira tahun 1770 sebagai garis perbatasannya, yaitu ketika ia menerima jabatan Guru Besar Logika dan Metafisika di Königsberg.[2] Sejak itu ia menyodorkan filsafatnya kepada dunia dengan penuh kepastian, sedang sebelumnya masih terdapat perubahan-perubahan dalam tulisan tulisannya. Immanuel Kant meninggal menjelang usia 80 tahun pada 12 Februari 1804 di Königsberg. Latar Belakang Pemikiran Immanuel Kant Pemikiran Kant mengalami empat periode perkembangan, yaitu Periode pertama ialah ketika ia masih dipengaruhi oleh Leibniz-Wolf, yaitu sampai tahun 1760. Periode ini sering disebut periode rasionalistik. Periode kedua berlangsung antara tahun 1760â1770, yang ditandai dengan semangat skeptisisme. Periode ini sering disebut periode empiristik karena dominasi pemikiran empirisme Hume. Karyanya yang muncul dalam periode ini adalahDream of a Spirit Seer. Periode ketiga dimulai dari inaugural disertasinya pada tahun 1770. Periode ini bisa dikenal sebagai periode kritis. Karyanya yang muncul dalam periode ini diantaranya The Critique of Pure Reason 1781, Prolegomena to any Future Methaphysics 1787, Metaphysical Foundation of Rational Science 1786, Critique of Practical Reason 1788, Critique of Judgment 1790. Periode keempat berlangsung antara tahun 1790 sampai tahun 1804. Pada periode ini Kant mengalihkan perhatiannya pada masalah religi dan problem-problem sosial. Karya Kant yang terpenting pada periode keempat adalah Religion within the Limits of Pure Reason1794 dan sebuah kumpulan essei berjudul Eternal Peace 1795. Pada awalnya Immanuel Kant memandang rasionalisme dan empirisme senantiasa berat sebelah dalam menilai akal dan pengalaman sebagai sumber pengetahuan. Rasionalisme berpendirian bahwa rasio merupakan sumber pengenalan atau pengetahuan. Rasionalisme mengira telah menemukan kunci bagi pembukaan realitas pada diri subyeknya, lepas dari pengalaman. Sedangkan empirisme berpendirian bahwa pengalaman menjadi sumber pengetahuan. Empirisme mengira telah memperoleh pengetahuan dari pengalaman saja. Menurut Kant, pengenalan manusia merupakan sintesis antara unsur-unsur a priori dan unsur-unsur a posteriori, yaitu unsur rasio/akal dan juga unsur inderawi/pengalaman. Menurutnya akal murni itu terbatas, menghasilkan pengetahuan tanpa dasar inderawi atau independen dari alat pancaindera.[4] Hal inilah yang kemudian memicu Kant bersikap kritis untuk menyelidiki batas-batas kemampuan rasio sebagai sumber pengetahuan manusia, yang kemudian melahirkan filsafat kritisisme, atau ada juga yang menyebutnya dengan Kanteisme. Dari sikap kritis Kant itulah muncul pertanyaan-pertanyaan dalam benaknya Apa yang dapat saya ketahui? Apa yang harus saya lakukan? Apa yang boleh saya harapkan? Teori Pengetahuan Immanuel Kant Dari pertanyaan-pertanyaan kritis dalam benak Immanuel Kant seperti yang telah disebutkan di atas, ia menjawabnya sebagai berikut Apa-apa yang bisa diketahui manusia hanyalah yang dipersepsi dengan panca indra. Lain daripada itu merupakan âilusiâ noumenon saja, Semua yang harus dilakukan manusia harus bisa diangkat menjadi sebuah peraturan umum. Hal ini disebut dengan istilah âimperatif kategorisâ. Contoh orang sebaiknya jangan mencuri, sebab apabila hal ini diangkat menjadi peraturan umum, maka apabila semua orang mencuri, masyarakat tidak akan jalan. Yang bisa diharapkan manusia, ditentukan oleh akal budinya. Menurut Kant, syarat dasar bagi segala ilmu pengetahuan adalah bersifat umum dan mutlak memberi pengetahuan yang baru Menurut Kant juga, ada tiga tingkatan pengetahuan manusia, yaitu Tingkat Pencerapan Indrawi Sinneswahrnehmung Unsur a priori, pada taraf ini, disebut Kant dengan ruang dan waktu. Dengan unsur a priori ini membuat benda-benda objek pencerapan ini menjadi meruangâ dan mewaktuâ. Pengertian Kant mengenai ruang dan waktu ini berbeda dengan ruang dan waktu dalam pandangan Newton. Kalau Newton menempatkan ruang dan waktu di luarâ manusia, kant mengatakan bahwa keduanya adalah apriori sensibilitas. Maksud Kant, keduanya sudah berakar di dalam struktur subjek. Ruang bukanlah ruang kosong, ke dalamnya suatu benda bisa ditempatkan; ruang bukan merupakan âruang pada dirinya sendiriâ Raum an sich. Dan waktu bukanlah arus tetap, dimana pengindraan-pengindraan berlangsung, tetapi ia merupakan kondisi formal dari fenomena apapun, dan bersifat apriori yang bisa diamati dan diselidiki hanyalah fenomena-fenomena atau penampakan-penampakannya saja, yang tak lain merupakan sintesis antara unsur-unsur yang datang dari luar sebagai materi dengan bentuk-bentuk apriori ruang dan waktu di dalam struktur pemikiran manusia. Tingkat Akal Budi Verstand Bersamaan dengan pengamatan indrawi, bekerjalah akal budi secara spontan. Tugas akal budi adalah menyusun dan menghubungkan data-data indrawi, sehingga menghasilkan putusan-putusan. Dalam hal ini akal budi bekerja dengan bantuan fantasinya Einbildungskraft. Pengetahuan akal budi baru diperoleh ketika terjadi sintesis antara pengalaman inderawi tadi dengan bentuk-bentuk apriori yang dinamai Kant dengan kategoriâ, yakni ide-ide bawaan yang mempunyai fungsi epistemologis dalam diri manusia. Tingkat intelek / Rasio Versnunft Idea ini sifatnya semacam indikasi-indikasi kaburâ, petunjuk-petunjuk untuk pemikiran seperti juga kata baratâ dan timurâ merupakan petunjuk-petunjuk; timurâ an sich tidak pernah bisa diamati. Tugas intelek adalah menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan pada tingkat dibawahnya, yakni akal budi Verstand dan tingkat pencerapan inderawi Senneswahnehmung. Dengan kata lain, intelek dengan idea-idea argumentatif. Kendati Kant menerima ketiga idea itu, ia berpendapat bahwa mereka tidak bisa diketahui lewat pengalaman. Karena pengalaman itu, menurut kant, hanya terjadi di dalam dunia fenomenal, padahal ketiga Idea itu berada di dunia noumenal dari noumenan = âyang dipikirkanâ, âyang tidak tampakâ, bhs. Yunani, dunia gagasan, dunia batiniah. Idea mengenai jiwa, dunia dan Tuhan bukanlah pengertian-pengertian tentang kenyataan indrawi, bukan âbenda pada dirinya sendiriâ das Ding an Sich. Ketiganya merupakan postulat atau aksioma-aksioma epistemologis yang berada di luar jangkauan pembuktian teoretis-empiris. Dari beberapa pemikiran Immanuel Kant di atas, dapat diketahui beberapa teori pengetahuan yang dikemukakannya, antara lain Teori a prioridan a posteriori Pengetahuan a priori adalah pengetahuan yang bersumber tidak dari pengalaman langsung, melainkan dari aturan umumâ yang dipinjamâ dari pengalaman. Menurut Kant, kriteria pengetahuan a priori ada dua Idea of necessitykeharusan, misalnya setiap peristiwa tentu ada penyebabnya. ÙStrict-absolutebenar-benar absolut, misalnya semua benda memiliki berat. Menurut Kant, ada jenis pengetahuan yang bersumber dari dunia empirik yang bisa mencapai tingkat absolut karena kebenarannya mencapai tingkat kepastian. Sedangkan pengetahuan a posteriori atau pengetahuan empirik adalah pengetahuan yang bersumber dari pengalaman. Analitik dan Sintetik Pengetahuan diformulasikan dalam bentuk putusan judgement, ada dua bentuk Putusan analitik adalah putusan dimana predikatnya ada di dalam subyek, misalnya semua lingkaran adalah bulat. Putusan sintetik adalah putusan dimana predikatnya di luar subyek, yaitu sesuatu yang berbeda dari subyek dan memberikan tambahan terhadap subyek, misalnya semua benda memiliki berat. Obyek pengetahuan Menurut Kant, obyek pengetahuan ada dua, yaitu Nomena, adalah eksistensi yang dinalar akal intelligible existence, yaitu sesuatu yang ada di dalam diri mereka sendiri dan difikirkan oleh akal. Masalah-masalah rasional itu adalah Tuhan, kebebasan dan keabadian jiwa. Fenomena, adalah eksistensi indrawi dan menjadi obyek pengalaman dan obyek intuisi indrawi sensuous existence, bukan sesuatu yang ada di dalam dirinya sendiri. Fenomena itu berupa materi dan ada dalam realitas indrawi. Fenomena adalah obyek dari pengalaman yang bersifat mungkin. Sumber pengetahuan Indera sense, inilah yang menyerahkan obyek kepada kita. Tanpa kemampuan indrawi tidak akan ada obyek yang diberikat kepada kita. Pemahaman understanding, inilah yang memberi kita pemikiran. Tanpa pemahaman tidak akan ada obyek yang dipikirkan. Pemikiran-pemikiran Immanuel Kant kemudian juga melahirkan filsafat kritik atau biasa dikenal dengan kritisisme, dengan ciri-ciri dapat disimpulkan sebagai berikut menganggap bahwa obyek pengenalan itu berpusat pada subyek dan bukan pada obyek. menegaskan keterbatasan kemampuan rasio manusia untuk mengetahui realitas atau hakikat sesuatu; rasio hanyalah mampu menjangkau gejalanya atau fenomenanya saja. menjelaskan bahwa pengenalan manusia atas sesuatu itu diperoleh atas perpaduan antara peranan unsur Anaximenes priori yang berasal dari rasio serta berupa ruang dan waktu, dan peranan unsur aposteriori yang berasal dari pengalaman yang berupa materi. Dari pemikiran-pemikirannya tersebut, Kant menghasilkan beberapa karya buku-buku yang cukup fenomenal, antara lain Kritik atas Rasio Murni 1781 Jerm. âKritik der Reinen Vernunftâ, Ingg. âCritique of Pure Reasonâ Dalam kritik ini, atara lain Kant menjelaskan bahwa ciri pengetahuan adalah bersifat umum, mutlak dan memberi pengertian baru. Untuk itu ia terlebih dulu membedakan adanya tiga macam putusan, yaitu Putusan analitis a priori; dimana predikat tidak menambah sesuatu yang baru pada subjek, karena sudah termuat di dalamnya misalnya, setiap benda menempati ruang. Putusan sintesis a posteriori, misalnya pernyataan âmeja itu bagusâ di sini predikat dihubungkan dengan subjek berdasarkan pengalaman indrawi, karena dinyatakan setelah post, bhs latin mempunyai pengalaman dengan aneka ragam meja yang pernah diketahui. Putusan sintesis a priori; disini dipakai sebagai suatu sumber pengetahuan yang kendati bersifat sintetis, namun bersifat apriori juga. Misalnya, putusan yang berbunyi âsegala kejadian mempunyai sebabnyaâ. Putusan ini berlaku umum dan mutlak, namun putusan ini juga bersifat sintetis dan aposteriori. Sebab di dalam pengertian âsebabâ. Maka di sini baik akal maupun pengalaman indrawi dibutuhkan serentak. Ilmu pasti, mekanika dan ilmu pengetahuan alam disusun atas putusan sintetis yang bersifat apriori ini. Pada taraf indra, ia berpendapat bahwa dalam pengetahuan indrawi selalu ada dua bentuk a priori yaitu ruang dan waktu. Pada taraf akal budi, Kant membedakan akal budi dengan rasio. Tugas akal budi ialah memikirkan suatu hal atau data-data yang ditangkap oleh indrawi. Pengenalan akal budi juga merupakan sintesis antara bentuk dengan materi. Materi adalah data-data indrawi dan bentuk adalah apriori, bentuk apriori ini dinamakan Kant sebagai kategori. Pada taraf rasio, Kant menyatakan bahwa tugas rasio adalah menarik kesimpulan dari keputusan-keputusan. Dengan kata lain, rasio mengadakan argumentasi-argumentasi. Kant memperlihatkan bahwa rasio membentuk argumentasi itu dengan dipimpin oleh tiga ide, yaitu Allah, jiwa dan dunia. Apa yang dimaksud ide menurut Kant ialah suatu cita-cita yang menjamin kesatuan terakhir dalam gejala psikis jiwa, gejala jasmani dunia dan gejala yang ada Allah . Akal murni adalah akal yang bekerja secara logis. Menurut Kant, pengetahuan yang mutlak benarnya memang tidak akan ada bila seluruh pengetahuan datang melalui indra. Menurut Kant, jiwa kita merupakan organ yang aktif, dimaksudkan sebagai jiwa yang inheren, secara aktif mengkoordinasi sensasi-sensasi yang masuk dengan idea-idea kita. Karena dikoordinasi itulah maka pengalaman yang masuk, yang tadinya kacau, menjadi tersusun teratur. Apa makna kata sensasi dan persepsi menurut Kant? Sensasi ialah pengindraan, sensasi itu hanyalah suatu keadaan jiwa menanggapi rangsangan stimulus. Sensasi itu masuk melalui alat indra, melalui indra itu lalu masuk ke otak, lalu objek itu diperhatikan, kemudian disadari. Akan tetapi, bagaimana caranya? Ternyata, sensasi-sensasi itu masuk ke otak melalui saluran-saluran tertentu. Saluran itu adalah hukum-hukum . Karena hukum-hukum itulah maka tidak semua stimulus yang menerpa alat indra dapat masuk ke otak. Penangkapan itu diatur oleh persepsi sesuai dengan tujuan. Contohnya, Jam berdetak, Anda tidak mendengarnya, akan tetapi, detak yang sama bahkan lebih rendah, akan didengar bila kita bertujuan ingin mendengarkannya. Kemudian Jiwa mind yang memberi arti terhadap stimulus itu mengadakan seleksi dengan menggunakan dua cara yang amat sederhana, Menurut Kant, Pesan-pesan dari Stimulus disusun sesuai dengan ruang tempat datangnya sensasi, dan waktu terjadinya itu. Mind itulah yang mengerjakan sesuatu itu, yang menempatkan sensasi dalam ruang dan waktu, menyifatinya dengan ini atau itu. Ruang dan waktu bukanlah sesuatu yang dipahami, ruang dan waktu itu adalah alat persepsi. Oleh karena itu ruang dan waktu itu apriori. Kant kemudian memberikan penjelasan lagi, Dunia mempunyai susunan seperti yang kita pahami bukanlah oleh dirinya sendiri, melainkan oleh pikiran kita. Mula-mula berupa klasifikasi sensasi, selanjutnya klasifikasi sains, seterusnya klasifikasi filsafat. Hukum-hukum itulah yang mengerjakan klasifikasi itu. Selanjutnya Kant membatasi sains, namun kepastian, keabsolutan dasar sains tetap terbatas, Objek yang tampak merupakan fenomenon penampakan . Keutuhan objek yang kita tangkap dengan daya struktur mental yang inheren, melalui sensasi, terus ke persepsi lalu ke konsep idea, Contoh, Kita tidak tahu pasti dengan bulan, yang kita tahu hanya idea tentang bulan. Sains tidak mengetahui noumenon tidak tampaknya suatu ia hanya tahu fenomenon saja. Dari sini jelas bahwa Kant mampu memisahkan fenomenon dengan noumenon. Kritik atas Rasio Praktis 1788 Jerm. âKritik der Practischen Vernunftâ, Ingg. âCritique of Practical Reasonâ Maxime aturan pokok adalah pedoman subyektif bagi perbuatan orang perseorangan individu, sedangkan imperative perintah merupakan azas kesadaran obyektif yang mendorong kehendak untuk melakukan perbuatan. Imperatif berlaku umum dan niscaya, meskipun ia dapat berlaku dengan bersyarat hypothetical atau dapat juga tanpa syarat categorical. Imperatif kategorik tidak mempunyai isi tertentu apapun, ia merupakan kelayakan formal solen. Menurut Kant, perbuatan susila adalah perbuatan yang bersumber pada kewajiban dengan penuh keinsyafan. Keinsyafan terhadap kewajiban merupakan sikap hormat achtung. Sikap inilah penggerak sesungguhnya perbuatan manusia. Kant, ada akhirnya ingin menunjukkan bahwa kenyataan adanya kesadaran susila mengandung adanya praanggapan dasar. Praanggapan dasar ini oleh Kant disebut âpostulat rasio praktisâ, yaitu kebebasan kehendak, immortalitas jiwa, dan adanya Tuhan. Pemikiran etika ini, menjadikan Kant dikenal sebagai pelopor lahirnya apa yang disebut dengan âargumen moralâ tentang adanya Tuhan. Sebenarnya, Tuhan dimaksudkan sebagai postulat. Sama dengan pada rasio murni, dengan Tuhan, rasio praktis bekerjaâ melahirkan perbuatan susila. Kehidupan memerlukan kebenaran, sedangkan kebenaran tidak dapat seluruhnya diperoleh dengan indera dan akal, karena indera dan akal itu terbatas kemampuannya. Menurut Kant, dasar apriori itu ada pada sains, akan tetapi, indra sains itu terbatas, disinilah Critique of The Practical Reason berbicara, Kant bertanya âBila akal dan indra tidak dapat diandalkan dalam mempelajari agama, apa selanjutnya?â. Jawabannya adalah akal atau indra dapat terus berkembang dan dikembangkan, namun setelah semua itu, moral merupakan ukuran kebenaran. Apa moral itu? Moral adalah suara hati, Perasaan, menentukan sesuatu itu benar atau salah. Moral itu Imperatif Kategori, Perintah tanpa syarat yang ada dalam kesadaran kita. Kata hati itu memerintah, perintah itu ialah perintah untuk berbuat sesuai dengan keinginan tetapi dalam batas kewajaran. Hukum kewajaran bersifat universal. Menurut Kant, apa yang dianggap sebagai sikap moral sering kali merupakan sikap yang secara moral justru harus dinilai negatif. Heteronomi moral adalah sikap dimana orang memenuhi kewajibannya bukan karena ia insaf bahwa kewajiban itu pantas dipenuhi, melainkan karena tertekan, takut berdosa, dan sebagainya. Dalam tuntutan agama, Moralitas heteronom berarti bahwa orang menaati peraturan tetapi tanpa melihat nilai dan maknanya. Heteronomi moral ini merendahkan pandangan terhadap seseorang, dan merupakan penyimpangan dari sikap moral yang sebenar-benarnya. Sikap moral yang sebenarnya adalah sikap otonomi moral, otonomi moral berarti bahwa manusia menaati kewajibannya karena ia sadar diri, bukan karena terbebani, terkekang, tuntutan, dsb. Otonomi juga menuntut kerendahan hati untuk menerima bahwa kita menjadi bagian dari masyarakat dan bersedia untuk hidup sesuai dengan aturan-aturan masyarakat yang berdasarkan hukum. Hukum adalah tatanan normatif lahiriah masyarakat . Kritik atas Daya Pertimbangan 1790 Jerm. âKritik der Arteilskraftâ, Ingg. âCritique of Judgementâ Kritik atas daya pertimbangan, dimaksudkan oleh Kant adalah mengerti persesuaian kedua kawasan itu. Hal itu terjadi dengan menggunakan konsep finalitas tujuan. Finalitas bisa bersifat subjektif dan objektif. Kalau finalitas bersifat subjektif, manusia mengarahkan objek pada diri manusia sendiri. Inilah yang terjadi dalam pengalaman estetis kesenian. Dengan finalitas yang bersifat objektif dimaksudkan keselarasan satu sama lain dari benda-benda alam. Buku ini tentang persesuaian antara keperluan bidang duniawi alam dengan tingkah laku manusia,. Dengan menggunakan konsep finalitas tujuan. Menjelaskan ulang secara lengkap tentang buku pertama dan kedua Finalitas dapat bersifat subjektif dan objektif. Kalau finalitas bersifat subjektif, manusia mengarahkan objek pada diri manusia itu sendiri. Dengan finalitas yang bersifat objektif dimaksudkan keselarasan satu sama lain dari benda-benda. Sumber Ewing, 2008. Persoalan-Persoalan Mendasar Filsafat. Yogyakarta Pustaka Pelajar.
siapakah tokoh yang menjadi penggagas bahwa pengetahuan merupakan hasil sintesis