Beberapacontoh produk pangan khas daerah hewani yang ada di indonesia . Misalnya untuk di jawa tengah contoh makanan khasnya yaitu lumpia,sawut . Source: image.slidesharecdn.com. Berkenaan dengan hal tersebut, melalui makalah ini kami akan menjabarkan usaha kami yang berupa pengelolaan makanan khas daerah. Juga merupakan kekayaan bangsa di
Karaktersuatu masakan daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Makanan khas daerah di indonesia bagian tengah. Titik impas / break event point (bep) dalam wirausaha. Contoh makanan khas daerah yang banyak mengandung lemak adalah; Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat.
18 Mie Ongklok. Kalau kamu sedang berkunjung ke daerah Wonosobo, Jawa Tengah, jangan lupa untuk mencicipi makanan mie ongklok. Kuliner mie ini adalah mie yang direbus dan diracik bersama kol dan potongan daun kucai. Kuah pada mie ongklok ini menggunakan kanji, jadi akan lebih kental dari pada kuah mie biasanya.
BabIV Wirausaha Pengolahan Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi Kelas 12 ( SMA / MA / SMK ) PRAKARYA PRAKARYA & KEWIRAUSAHAAN Rancangan Hasil Aplikasi Promosi Penjualan Produk Makanan Khas DaerahJenis PromosiObjek PasarHasil Penjualan XI MIPA Bahruddiin Alfain (10/XI MIPA 5) 2. Ghina Atika Tantri (14/XI MIPA 5) 3.
KewirausahaanProduk Pangan Khas Daerah Kewirausahaan bidang pangan olahan dapat menjadi ide alternatif yang sangat menjanjikan. Pilihan wirausaha pada produk pangan khas daerah adalah pilihan yang tepat karena banyak faktor kemudahan dan peluang yang didapat dari wirausaha bidang ini. Laporan kewirausahaan modifikasi makanan khasdocx.
q3sZ. Yah, kisah sukses pengusaha kuliner dari nol ini mungkin akan sangat menginspirasimu untuk berani mengambil langkah awal dalam memulai usaha. Dalam hal ini yang dibahas tak hanya seputar kisah sukses pengusaha makanan ringan, tetapi juga biografi pengusaha makanan khas daerah serta inspirasi wirausaha kuliner Indonesia. Nah, siapa sajakah yang termasuk pengusaha sukses kuliner di Indonesia? Mari kita simak penjelasannya berikut ini. Biografi Rangga Umara, Pecel Lele Lela Bagi kamu yang tinggal di area Jabodetabek tentunya sudah sangat familiar dengan kuliner Pecel Lele Lela. Nah, yang akan dibahas pertama adalah profil wirausahawan sukses di bidang kuliner Rangga Umara. Usaha Pecel Lele Lela awalnya didirikan oleh Rangga Umara 31 setelah ia di PHK dari perusahaan tempat kerjanya pada tahun 2006 silam. Rangga tak pernah bermimpi untuk bisa jadi wirausahawan sukses dibidang kuliner. Ia hanya mengawali kariernya karena desakan ingin membayar biaya sewa rumah bersama istrinya. Namun siapa sangka, kini Lele Lela sudah jadi salah satu primadona bagi masyarakat yang gemar wisata kuliner. Sama seperti masalah yang dialami pengusaha lain pada umumnya, perjalanan usaha Rangga tak selamanya mulus. Terlebih lagi ia hanya memiliki sedikit modal dari penjualan aset yang dimiliki. Belum lagi kebanyakan orang lebih memilih olahan ayam daripada lele. Masalah lainnya adalah ketika pemilik warung menaikkan harga sewa jadi 2 juta per bulan. Akibatnya Rangga dibuat kewalahan mengatur keuangan karena harus membayar 3 karyawannya dan hutang ke rentenir sebesar 5 juta rupiah. Awalnya Rangga juga membuka rumah makan seafood, tetapi karena sepi pembeli ia akhirnya menutup usaha tersebut lalu beralih ke jenis makanan lain. Alasan mengapa ia memutuskan untuk membuka usaha pecel lele adalah karena itu adalah menu favorit Rangga ketika masih duduk di bangku kuliah. Apalagi lele itu mudah didapat dan harganya terjangkau. Dengan kreativitasnya, ia mulai berinovasi dengan membuat beberapa menu pecel lele yang tak biasa dan memancing rasa penasaran masyarakat. Hasilnya, ia kini masuk ke dalam deretan pengusaha sukses kuliner di Indonesia dan telah memiliki 50 gerai Pecel Lela yang tersebar di seluruh nusantara. Bahkan tak tanggung-tanggung ia juga membuka cabang sampai ke Malaysia dan Singapura. Omzet yang didapatkan dari penjualannya per bulan adalah sebesar 1,8 miliar rupiah. Eugenie Patricia Agus dan Adrian Christopher Agus, Owner Puyo Dessert Profil wirausahawan sukses di bidang kuliner yang kita bahas selanjutnya adalah kakak beradik yang masuk dalam daftar Forbes Under 30 Asia. Siapa lagi kalau bukan Eugenie Patricia Agus dan Adrian Christopher Agus yang merupakan pendiri Puyo Dessert dan bergelar pengusaha muda sukses di bidang kuliner. Bagi kamu yang belum tahu, jadi Puyo itu adalah sejenis camilan puding yang sangat lembut dan manis. Tak jarang orang bisa dengan mudah jatuh cinta saat pertama kali mencobanya. Ide bisnis ini muncul saat kedua kakak beradik tersebut melihat puding buatan ayahnya yang sangat lembut. Saat pertama kali memulai usaha, keduanya masih berusia sangat muda. Puyo mulai dikenalkan kepada masyarakat melalui bazar dan media sosial. Dengan terus menciptakan inovasi dalam hal rasa, warna, dan bentuk tiap hari membuat setiap orang selalu ingin mencobanya. Baru pada tahun 2013 lalu, Puyo Dessert baru berhasil mendirikan outlet pertamanya di Mal Living World Alam Sutera, Tangerang. Sampai saat artikel ini dibuat Puyo Dessert sudah semakin berkembang pesan dengan lebih dari 43 outlet yang tersebar di Bandung, Karawang, dan Jabodetabek. Santoni, Owner Restoran Bumbu Desa Jika berbicara tentang biografi pengusaha restoran sukses di indonesia, seorang Santoni owner Bumbu Desa tentu masuk di dalamnya. Beberapa diantara kamu mungkin sudah pernah datang ke restoran Bumbu Desa. Yah, suatu tempat makan yang banyak dekorasi warna cokelatnya di kota-kota besar. Biasanya bisa ditemukan di pinggir jalan atau mall. Ciri khusus dari restoran ini adalah menu-menu yang disajikan khas tanah Sunda di Jawa Barat dengan kualitas bintang lima yang luar biasa. Santoni, pemilik restoran Bumbu Desa mengaku menghabiskan uang sebesar 8 juta sebagai modal untuk memulai usahanya di tahun 2004. Namun kini restoran tersebut sudah memiliki lebih dari 50 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan omzet miliaran rupiah per bulannya. Bahkan, cabangnya sudah merambah ke negara lain seperti Singapura dan Malaysia. Rencananya Santoni juga akan membuka cabang di beberapa kota di Amerika, meliputi Vancouver, Seattle, dan hingga ke Kanada. Jadi sangat layaklah jika Santoni kita bahas dalam profil wirausahawan sukses di bidang kuliner. Sukyatno Nugroho, Pemilik Es Teler 77 Satu lagi profil wirausahawan sukses di bidang kuliner Indonesia yaitu Sukyatno Nugroho dengan bisnis restorannya Es Teler 77. Dengan mengandalkan kemampuan memasak ibu mertuanya, yaitu Ibu Muniarti pemenang lomba meracik es teler tahun 1982. Sukyatno kini telah sukses mendirikan restoran yang menjual berbagai makanan tradisional khas Indonesia dan terus berkembang pesat. Ia dibantu oleh dua orang mertua dan istrinya. Meskipun awalnya hanya warung makan biasa, kini Es Teler 77 sudah berhasil masuk ke mall besar dengan gerai yang tersebar di seluruh nusantara. Bahkan ada cabang yang berada di negara lain seperti Malaysia, Singapura, Australia, dan India. Victor Giovan Raihan, Teh Kempot Bagi kamu para penggemar teh, tentu sudah tak asing lagi dengan Teh Kempot milik Victor Giovan Raihan. Bisnis tersebut didirikan Victor sejak ia masih berada di bangku SMA. Saat itu ia hanya memberanikan dirinya membuka usaha hanya dengan bermodalkan bahan dasar teh dan campuran lain seperti susu, yoghurt, cincau, buah, serta daun asam muda. Tak hanya lezat, Teh Kempot juga menyehatkan karena terbuat dari bahan-bahan alami. Saat ini victor sudah beromzet sampai puluhan juta per bulan dengan jumlah cabang mencapai lebih dari 30 outlet yang sebagian besar dipegang mitranya. Reza Murhaliman, Owner Keripik Maicih Setelah lulus SMA awalnya Reza hanya bekerja serabutan biasa. Sama sekali tak ada mimpi untuk masuk dalam profil wirausahawan sukses di bidang kuliner. Namun karena tekad belajar yang kuat, Reza memutuskan untuk lanjut kuliah di Universitas Maranatha Bandung dengan memasuki jurusan Manajemen. Kala itu, ia sedang mengembangkan bisnis keripik pedasnya di Bandung. Kamu tentu mengenal brand keripik pedas Maicih bukan? Yah, produk yang dengan berbagai level pedas ini sangat digemari oleh para generasi milenial ini adalah milik Reza. Adapun untuk resepnya ia dapatkan dari si nenek lalu memberikan inovasi dengan membaginya dalam beberapa level pedas. Awalnya Reza hanya menawarkan keripiknya melalui cuitan di Twitter, tetapi kini ia sudah sanggup meraih omzet miliaran rupiah per tahunnya. Martalinda Basuki, Owner Cokelat Klasik Cerita tentang Martalinda Basuki layak disebut sebagai kisah pengusaha wanita sukses dari nol yang mulai sejak di bangku kuliah. Bayangkan saja, demi membuka cafe kekinian dengan nama Cokelat Klasik, Martalinda rela menjual sepeda motor dan laptopnya sebagai modal awal. Bukan itu saja, wanita kelahiran 13 Maret 1991 ini juga bahkan memberanikan dirinya untuk mencari pinjaman demi kelancaran bisnisnya. Berawal dari buka cafe di kawasan kampung Inggris, kini wanita yang kerap disapa Lala ini telah memiliki lebih dari 270 outlet dan menjadi bos dari ratusan pekerja. Cocok rasanya jika ia dimasukkan dalam jajaran profil wirausahawan sukses di bidang kuliner. Charina Prinandita, Owner Eatlah Profil wirausahawan sukses di bidang kuliner yang akan kita bahas adalah Charina Prinandita, seorang pendiri brand Eatlah bersama dengan rekan-rekannya pada tahun 2016. Jadi Eatlah adalah semacam makanan cepat saji yang terdiri atas nasi, telur mata sapi, dan ayam goreng renyah yang dibalur dengan bumbu telur asin. Selain itu, kemasan yang digunakan juga adalah box bebas plastik yang tentunya ramah lingkungan. Charina dan temannya mengaku bahwa ide membangun bisnis Eatlah berawal dari menu makanan yang biasa mereka makan sewaktu kuliah di Singapura. Saat ini Eatlah telah memiliki 18 cabang di seluruh Indonesia dan beberapa cabang lain di Chickago, New Fork, San Franchicko, dan Tokyolk. Rizka Wahyu Romadhona, Lapis Bogor Sangkuriang Pengusaha kuliner sukses berikutnya adalah pendiri Lapis Bogor Sangkuriang, Rizka Wahyu Romadhona. Sebelum jadi pengusaha, Rizka awalnya adalah karyawan dari salah satu perusahaan telekomunikasi terkenal di Indonesia. Tetapi karena merasa tidak cocok dengan pekerjaannya, ia memilih untuk keluar dan fokus membangun bisnis. Pertama-tama ia membangun bisnis bakso, namun karena mandek ia beralih ke jenis kuliner lain yang bahan dasarnya talas. Meskipun dengan menggunakan modal yang kecil, Rizka optimis untuk membangun bisnisnya meskipun hanya dari rumahan saja. Berkat usaha kerasnya dan support dari sang suami, Lapis Bogos Sangkuriang kini berkembang pesat dan membuka cabang hampir di berbagai kota besar di Indonesia. Umumnya Lapis Bogor Sangkuriang ini sering dijadikan oleh-oleh atau buah tangan jika berkunjung ke Bogor. Famela Nurul Islami, Owner Lidi Geli Famela pertama kali dapat ide untuk membuka usaha mi lidi saat usianya masih 19 tahun. Tepatnya ketika ia masih kuliah di Universitas Padjajaran jurusan manajemen. Ia mulai berbisnis ketika usianya 21 tahun dengam modal hanya 1 juta rupiah untuk membuat merek dagangnya, yakni Lidi Geli. Sebenarnya nama awal produknya adalah Lidi Geulis, tetapi karena nama tersebut terlalu identik dengan Sunda maka namanya pun diubah jadi Lidi Geli. Maksud dari Geli disini adalah sem ua yang memakannya akan merasakan kebahagiaan atau tertawa. Mi Lidi Geli sendiri terdiri atas 7 varian rasa yang meliputi spicy, keju, double spicy, barbeque, original, seaweed, dan sweet corn. Untuk masalah pemasaran, Famela mengandalkan sistem reseller dengan mematok harga 11 sampai 15 ribu per bungkus. Selain itu, produknya juga dipasarkan melalui bazar dan sosial media. Dengan penjualan produk Lidi Geli yang mencapai 8 ribu bungkus per bulan, Famela bisa meraih omzet sampai 120 juta per bulan. Wow, fantastis sekali bukan profil wirausahawan sukses di bidang kuliner satu ini. Agus Pramono, Ayam Bakar Mas Nono Cerita sukses pengusaha kuliner berikutnya datang dari Agus Pramono dengan produknya Ayam Bakar Mas Nono. Sebelum berbisnis kuliner di tahun 2011, mas Nono perna bekerja sebagai sales, Office Boy, dan bahkan tukang gorengan. Tamparan yang keras dirasakan mas Nono saat bapaknya meninggal di desa dan tak bisa pulang karena masalah uang. Dari situ ia akhirnya memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya lalu berjualan gorengan dengan keuntungan hanya 15 ribu per hari. Karena desakan kebutuhan dan biaya sewa lahan yang harus segera dibayar, mas Nono memilih menjual ayam bakar dengan asumsi bahwa keuntungan ayam bakar jauh lebih besar dari gorengan. Dengan bermodalkan uang 500 ribu Mas Nono mencoba peruntungannya sambil mendorong gerobak biru berkeliling ke lingkungan sekitar. Namun siapa sangka bahwa jalan kesuksesan mas Nono ada di bisnis ayam bakar. Awalnya ia hanya bisa menjual 5 ekor ayam per hari, tetapi seiring dengan berjalannya waktu kini meningkat jadi 80 ekor per hari. Ketika bisnisnya mulai sukses, warung mas Nono kena penggusuran oleh petugas. Karena ada 6 karyawan yang perlu dihidupi, mas Nono harus terus melanjutkan bisnisnya dengan jalan menyewa tempat baru di Tebet yang sayangnya tidak strategis. Masalah ini mendorong mas Nono untuk lebih gigih mempromosikan produknya demi menarik pelanggan. Tanpa butuh waktu lama, secara perlahan bisnis mas Nono akhirnya kembali seperti semula dan bahkan lebih besar lagi. Selama 16 tahun menjalani bisnis ayam bakar, kini mas Nono telah memiliki 20 cabang dengan total 400 karyawan. Beliau berhasil mengantongi omzet puluhan juta per hari dan memasarkan bisnis franchise-nya sebesar 500 juta. Sungguh tak main-main profil wirausahawan sukses di bidang kuliner satu ini. Hendy Setiono, Owner Kebab Turki Baba Rafi Saat pertama kali merintis bisnisnya di tahun 2013, Hendy pertama kali mendapatkan ide bisnis saat berkunjung ke Qatar untuk mengunjungi ayahnya yang bekerja di perusahaan minyak. Ketika sedang asyik makan kebab Turki, timbul pemikiran Hendy untuk menjualnya di pasar Indonesia. Hanya bermodalkan uang pinjaman dari adiknya sebesar 4 juta, pria kelahiran Surabaya 30 Maret 1983 ini mencoba peruntungannya. Alasan utama mengapa Hendy nekat membuka bisnis kuliner kebab adalah karena rasanya enak dan jumlah pesaing yang masih minim. Dengan mengusung trade mark âKebab Turki Baba Rafiâ, mantan mahasiswa jurusan Teknik Informatika ITS ini mulai menyusun strategi bisnisnya dan mencari rekan. Rekannya saat itu adalah Hasan Baraja, mereka terus berusaha bereksperimen agar bagaimana kebab tersebut bisa cocok di lidah Indonesia dan siap dipasarkan. Setidaknya butuh waktu sampai 3 bulan. Beberapa hal yang diubah yakni pengurangan aroma cengkeh dan lada yang kuat, serta pengecilan ukurannya karena porsi kebab yang dianggap terlalu besar. Meskipun Hendy pernah ditipu oleh karyawannya dengan membawa lari uang hasil penjualan, ia tak mau berhenti disitu dan berjuang untuk bangkit. Hanya dalam jangka waktu 4 tahun, usahanya sudah terbilang sukses. Kini sudah ada 1200 cabang yang tersebar di Indonesia, Malaysia, dan negara-negara Eropa. Rugi rasanya jika tak mengenal profil wirausahawan sukses di bidang kuliner ini. Velly Kristanti, Pemilik Burger Klenger Selanjutnya kita akan membahas kisah sukses pengusaha roti Burger Klenger, yaitu Velly Kristanti. Saat ini usahanya bisa dengan mudah ditemukan di beberapa kota-kota besar. Awalnya usaha burger ini tercipta dari hobi Velly yang senang membuat makanan. Lalu ia memutar otak bagaimana menciptakan kuliner khas anak muda. Dari situlah awal mula tercetusnya Burger Klenger yang saat ini berkembang pesat hingga memiliki ratusan outlet di Indonesia. Sampai saat ini Velly Kristianti masih dikenal dalam profil wirausahawan sukses di bidang kuliner. Demikianlah profil wirausahawan sukses di bidang kerajinan. Dari sini kita bisa belajar bahwa ternyata menjadi pengusaha di bidang kuliner tak selamanya berjalan mulus. Akan selalu ada hambatan dan rintangan yang harus dihadapi. Namun dengan tekad dan usaha yang keras untuk menjadi orang sukses, tentunya itu bukanlah masalah yang berarti. Salam sukses sahabatku!
165 Prakarya dan Kewirausahaan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Bab IV, kamu mampu 1. Menyatakan pendapat tentang keanekaragaman bahan nabati dan hewani serta hasil olahannya, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan serta bangsa Indonesia. 2. Mengidentiikasi jenis, bahan, alat dan proses pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang terdapat di wilayah setempat dan di Nusantara berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan. 3. Merancang pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan orisinalitas ide yang jujur terhadap diri sendiri. 4. Membuat, menguji dan mempresentasikan karya pengolahan makanan khas daerah sebagai peluang usaha dalam berwirausaha di wilayah setempat berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat dengan disiplin dan tanggung jawab. 166 Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 1 Pengolahan Dan Kewirausahaan Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah Tugas Individu 1. Amati Gambar 2. Kesan apa yang kamu peroleh? 3. Sampaikan dalam bentuk tulisan dan lisan saat pembelajaran. A B Sumber Dokumen Kemdikbud dan Gambar Aneka produk olahan pangan nabati dan hewani 167 Prakarya dan Kewirausahaan Bahan pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, industri pangan pun makin meningkat. Tidak heran jika industri pangan, terutama industri berskala kecil makin bermunculan untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan industri pangan, kita harus mengetahui tentang bahan pangan tersebut. Umumnya, bahan pangan berasal dari dua sumber, yaitu bahan pangan nabati dan bahan pangan hewani. Bahan pangan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti sayur- sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan serealia. Bahan pangan hewani adalah bahan makanan yang berasal dari hewan, seperti telur ,ayam, daging, ikan, dan susu. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan hendaknya senantiasa bersyukur atas limpahan nikmat yang tidak putus-putusnya diberikan kepada kita. Tuhan telah memberikan karunian-Nya kepada manusia berupa akal pikiran dan kemampuan berpikir melebihi makhluk ciptaan-Nya yang lain. Dengan akal dan pikiran, kita dapat memanfaatkan bahan nabati dan hewani menjadi produk yang beraneka ragam. Salah satunya adalah produk makanan khas daerah. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Berbagai bahan nabati dan hewani 168 Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 1 A. Makanan Khas Daerah Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki keanekaragaman di berbagai bidang, salah satunya adalah makanan khas daerah. Pada awalnya kita hanya bisa menemukan makanan-makanan khas daerah di tempat asalnya saja. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, kini kita dapat menemukan makanan khas daerah di berbagai macam tempat, tidak hanya di daerah asalnya saja. Contohnya, pempek dan tekwan adalah makanan khas Palembang, kita bisa menemukan penjual pempek dan tekwan di berbagai daerah, bahkan di mancanegara. 1. Pengertian Makanan Khas Daerah Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa di konsumsi di suatu daerah. Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Daerah pegunungan menghasilkan masakan dari sayur- mayur karena iklim pegunungan yang dingin, umumnya masakannya serba panas atau pedas, untuk Sumber Gambar Makanan khas daerah 169 Prakarya dan Kewirausahaan menghangatkan badan. Penduduk di daerah pesisir sering kontak dengan orang asing atau daerah lain sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah. 2. Aneka Jenis Produk Makanan Khas Daerah
Ilustrasi Wirausaha Makanan Asli Khas Daerah. Foto cattalin by penyedia kuliner industri makanan, katering, restoran, kafe, kaki lima, atau Usaha Kecil Menengah/UKM semakin diminati masyarakat di tingkat nasional maupun internasional, baik dalam skala kecil maupun besar. Keadaan tersebut menjadi nilai tersendiri untuk mengembangkan perekonomian negara. Untuk mengembangkan seni kuliner di Indonesia, sangat penting untuk memahami tahapan dalam melakukan kegiatan wirausaha. Tahap-tahap melakukan wirausaha makanan asli khas daerah adalah sebagai Mengenai Tahapan Kegiatan Wirausaha Makanan Asli DaerahIlustrasi Wirausaha Makanan Asli Khas Daerah. Foto buffetcrush by juga negara-negara lain yang memiliki sejarah dan tradisi budaya kuliner yang dipertahankan sampai saat ini, Indonesia pun demikian. Dikutip dari buku Teori Dasar Memasak untuk Siswa, Peminat, dan Calon Profesional yang ditulis oleh Tuti Soenardi & Tim Yayasan Gizi Kuliner 2013 11, Indonesia memiliki warisan dan budaya makanan asli khas daerah dari berbagai suku. Mengingat makanan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia sangat banyak jenis dan ragamnya, maka yang perlu ditangani adalah memperkenalkan makanan dari berbagai daerah ke daerah lain. Tahap-tahap melakukan wirausaha makanan asli khas daerah adalah sebagai berikut1. Tahap memulaiMerupakan tahap awal seseorang yang berniat untuk melakukan usaha dengan mempersiapkan segala sesuatu yang Tahap melaksanakan usahaPada tahap ini, wirausahawan siap untuk menggerakkan usahanya. Tahap melaksanakan usaha dimulai dengan mengelola berbagai aspek yang mencakup usahanya, seperti pembiayaan, perlengkapan, sumber daya manusia, dan Tahap mempertahankan usahaSeorang wirausahawan harus memiliki keahlian personal untuk menganalisis perkembangan yang telah dicapai yang nantinya akan ditindaklanjuti sesuai dengan Tahap mengembangkan usahaPemikiran kreatif dan inovatif dibutuhkan untuk mendukung seorang wirausaha dalam mengembangkan usahanya. Dalam berwirausaha, kita harus memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, produk atau jasa yang ditawarkan, dan aspek penting melakukan wirausaha makanan asli khas daerah adalah memulai, melaksanakan usaha, mempertahankan usaha, dan mengembangkan usaha. Semoga informasi di atas bermanfaat! CHL
A. Pangan Khas Daerah sebagai Pendukung PariwisataIndonesia dikenal sebagai negara kepulauan, yang sangat majemuk, terdiri atas berbagai suku bangsa, bahasa dan budaya. Keberagaman ini sangat berkorelasi positif dengan keberagaman pangan tradisionalnya. Setiap daerah mempunyai pangan khas yang menjadi bagian dari ciri khas daerah tersebut dan dapat menjadi bagian dari daya tarik untuk pariwisata selain kekayaan alam dan kesenian. Pangan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari nilai jual pariwisata suatu daerah, baik sebagai makanan khas yang dinikmati di tempat maupun sebagai oleh-oleh yang dibawa pulang. Makanan khas daerah masih dapat dikembangkan, baik kuantitas maupun kualitasnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, juga untuk dijual ke daerah lain dan/atau wisatawan/pendatang. Beberapa terobosan dapat dilakukan untuk mengangkat citra dan cita rasa pangan khas daerah. Upaya terobosan membuka peluang pangan khas daerah untuk didistribusikan ke daerah lain dan diekspor ke luar negeri. Hal tersebut akan menjadi promosi yang positif untuk meningkatkan nilai jual pangan khas daerah dan pariwisata daerah, peningkatan peran media cetak dan elektronik, serta perhatian instansi pemerintah dan swasta terhadap sektor pariwisata dan industri kreatif, merupakan faktor dukungan yang turut mendorong wirausaha pangan khas daerah. Pemerintah dan instansi-instansi swasta berpihak pada upaya mengembangan produk kreatif berbasis budaya. Salah satu upaya mempromosikan produk pangan khas Nusantara kepada dunia internasional adalah dengan menetapkan Ikon Kuliner Indonesia pada 14 Desember 2012. Ikon Kuliner Indonesia saat ini diwakili oleh 30 jenis makanan khas Indonesia. Makanan ini terdiri dari makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup yang dipilih dari seluruh Nusantara. Makanan ini menjadi hidangan yang wajib disajikan pada acara internasional. Pengenalan Ikon Kuliner Indonesia kepada dunia internasional, tidak hanya dari resep dan rasa masakannya melainkan cara penyajian, sejarah, filosofi, dan cerita-cerita yang berkaitan dengan makanan tersebut. Pangan khas daerah Indonesia akan menjadi daya tarik pariwisata daerah bagi wisatawan lokal maupun dari mancanegara untuk datang ke daerah-daerah di daerah yang kaya dan dukungan serta peluang pasar membuat pangan khas daerah menjadi pilihan potensial untuk wirausaha. Pengembangan pangan khas daerah selain dapat membuka peluang usaha yang cukup besar, juga otomatis dapat memperluas lapangan pekerjaan, peningkatan penghasilan dan kesempatan berusaha masyarakat khususnya di daerah, sehingga akan mendorong dan menumbuhkan perekonomian masyarakat daerah. Pangan khas daerah atau pangan tradisional, sangat potensial dikembangkan, karena berbasis pada bahan baku yang tersedia di sekitarnya. Pangan tradisional ini dapat mencakup segala jenis makanan olahan termasuk makanan utama, kudapan, maupun minuman yang dikenal dan lazim dikonsumsi di daerah tersebut. Kekhasan bahan baku, cara memasak, dan filosofi dari pangan khas daerah selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun internasional. Kreativitas dibutuhkan dalam pengembangan wirausaha pangan khas daerah agar cita rasa lebih bervariasi, penampilan produk lebih menarik, produk lebih awet serta upaya promosi dan sosialisasi yang lebih ditingkatkan. Pengembangan pangan khas daerah dapat dilakukan dengan memodifikasi cara pengolahan dan pengemasan. Modifikasi dapat memanfaatkan metode produksi dan teknologi baru. Mempertahankan dan mengembangkannya adalah menjadi solusi untuk tetap menjaga keberadaannya, juga tentu menjadi peluang bisnis yang sangat Kewirausahaan Produk Pangan Khas DaerahBerbagai jenis wirausaha dapat menjadi alternatif dalam pemilihan ide bagi calon wirausahawan. Jenis wirausaha ini disesuaikan dengan banyak hal, baik keahlian, minat dan kesukaan, maupun berdasarkan ketersediaan bahan baku yang ada di sekitarnya, dan peluang yang ada. Persoalan mencari ide wirausaha seringkali menjadi masalah utama bagi calon wirausahawan. Banyak orang yang mengungkapkan keinginannya untuk mempunyai usaha sendiri namun tak kunjung juga menemukan ide wirausaha yang pas. Padahal ide wirausaha dapat diperoleh dari mana saja mulai dari apa yang kita lihat di lingkungan sekitar, apa yang kita dengar sehari-hari, melihat potensi diri sendiri, mengamati lingkungan, sampai dengan meniru wirausaha orang lain yang sudah sukses. Intinya, ide wirausaha dapat dipilih dari upaya pemenuhan apa yang dibutuhkan manusia, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, dan kebutuhan akan barang mewah. Perlu diingat bahwa berwirausaha sesuai dengan karakter dan hobi kita akan lebih menyenangkan, dibandingkan dengan berwirausaha yang tidak kita sukai. Kewirausahaan bidang pangan olahan dapat menjadi ide alternatif yang sangat menjanjikan. Ada pesan moral dan motivasi yang sangat kuat dan melekat dari seorang dosen kewirausahaan senior di Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Ir Soesarsono Wijandi, MSc Alm yaitu âselama manusia masih makan, maka bisnis makanan dan minuman tidak akan pernah mati.â Pilihan wirausaha pada produk pangan khas daerah, adalah pilihan yang tepat, karena banyak faktor kemudahan dan peluang yang didapat dari wirausaha bidang ini. Banyak negara yang pariwisatanya sangat berkembang karena daya tarik pangan khas daerahnya, kulinernya, dan daya tarik oleh-oleh produk pangan olahannya. Sebagai seorang wirausahawan pemula sangat dianjurkan untuk lebih kreatif dan inovatif dengan wirausaha yang dijalankannya, artinya selalu melakukan diversifikasi produk atau pengembangan produk agar memiliki varian lebih dan mempunyai kelebihan dibanding pesaingnya. Inovasi juga dilakukan agar konsumen tidak jenuh dengan produk yang sudah ada. Walaupun produk khas daerah, inovasi tetap bisa dilakukan, baik inovasi dari sisi rasa, bentuk, maupun kemasannya. Indonesia adalah negara yang sangat majemuk, beragam daerah dengan beragam budaya, juga beragam pangan khas daerahnya. Hampir di setiap daerah mempunyai pangan khas, misalnya Medan dengan Bika Ambon dan Sirup Markisa, Padang dengan dadih dan rendang, Sukabumi terkenal dengan Mochi, Yogyakarta dengan bakpia, dan lainnya. Hal ini menjadi khasanah kekayaan tersendiri, yang menjadikan peluang untuk dijadikan ide dalam pemilihan bidang wirausaha yang akan diambil. Persaingan bisnis pangan khas daerah juga tidak akan terlalu berat, karena tidak setiap orang dan semua daerah dapat melakukan hal yang sama, dikarenakan produknya yang Produk Pangan Khas DaerahProduk pangan khas daerah terdiri atas makanan dan minuman khas daerah. Makanan dapat dibagi menjadi makanan kering dan makanan basah. Produk makanan dapat juga dikelompokan menjadi makanan jadi dan makanan setengah jadi. Makanan jadi adalah makanan yang dapat langsung disajikan dan dimakan. Makanan setengah jadi membutuhkan proses untuk mematangkannya sebelum siap untuk disajikan dan dimakan. Makanan kering khas daerah yang dapat langsung dimakan contohnya keripik balado dari daerah Sumatera Barat dan Kuku Macan dari Kalimantan Timur. Makanan kering khas daerah yang tidak dapat langsung dimakan misalnya kerupuk udang Sidoarjo dan dendeng sapi basah dapat berupa masakan dan kue. Setiap daerah pada umumnya memiliki masakan dan kue khas. Kue khas Banjarmasin yang saat ini paling dikenal adalah Kue Bingka. Sulawesi Selatan dikenal Sop Konro, yaitu sup iga yang kaya rempah dan Es Pisang Ijo, yaitu pisang kukus berbalut adonan tepung beras, tepung sagu, dan terigu, disajikan dengan es dan sirup. Maluku dikenal Papeda dengan Ikan Kuah Kuning sebagai masakan khasnya. Di Papua ada aunuve habre yaitu ikan cakalang dikukus dalam balutan daun khas daerah adalah makanan atau minuman yang diproduksi di suatu daerah, yang merupakan identitas daerah tersebut, dan menjadi pembeda dengan daerah lainnya. Berbagai pangan khas daerah di Indonesia menjadi ciri khas daerah tersebut. Wirausaha di bidang pangan khas daerah sendiri, dapat menjadi pilihan yang sangat tepat, karena kita lebih banyak mengenal produk pangan khas daerah kita daripada daerah khas daerah juga dapat dibagi berdasarkan bahan utamanya. Bahan utama pangan adalah bahan nabati dan hewani. Di Indonesia dengan keragaman olahan pangan yang kaya, produk pangan berbahan nabati lebih banyak daripada yang berbahan Produk Pangan Khas Daerah HewaniBeberapa contoh produk pangan khas daerah hewani yang ada di Indonesia misalnya telur asin, dadih, ikan asin, dan rendang. Keempat produk ini sudah cukup dikenal di Indonesia, dan masih dapat terus dikembangkan, baik mutu produknya maupun Telur AsinTelur asin adalah makanan yang berbahan baku telur mayoritas telur itik, yang dilakukan proses pengawetan dengan cara penggaraman atau diasinkan. Penambahan garam bertujuan untuk mengawetkan produk dan memberi cita rasa khas pada telurnya. Setelah dilakukan penggaraman, telur tersebut menjadi awet sampai 30 hari pada suhu ruang. Telur asin dikenal sebagai makanan khas daerah Brebes-Jawa Tengah, meskipun banyak daerah lain yang juga sudah asin yang ada saat ini dapat ditingkatkan salah satunya dengan memastikan ketersediaan bahan baku telur bebek dengan ukuran yang seragam dan mutu yang baik. Bahan baku yang baik harus diolah dengan tepat agar memiliki tingkat keasinan yang konsisten dan disesuaikan dengan selera pasar. Pengemasan yang baik dan menarik akan meningkatkan daya saing produk telur asin tersebut. b. DadihDadih atau dadiah merupakan hasil fermentasi secara alamiah air susu kerbau dalam tabung bambu yang sudah lama dihasilkan di Sumatera Barat Azima et. al., 1999 dan Jambi Sunarlim, 2009. Dadih merupakan produk fermentasi yang sangat kaya akan nilai gizi. Tantangan dan peluang peningkatan mutu produk dadih, diantaranya dengan inovasi rasa agar lebih disukai oleh banyak kalangan, proses produksi agar lebih higienis dan efisien, serta pengawetan dan pengemasan yang lebih Ikan AsinIkan asin adalah ikan laut yang diawetkan dengan penambahan garam dan penjemuran untuk mengurangi kadar airnya. Ikan asin merupakan makanan khas terutama di daerah pantai, yang dekat dengan sumber bahan bakunya. Ikan asin dapat ditemukan hampir di setiap daerah di Indonesia. Saat sangat disayangkan masih banyak ikan asin yang diolah dengan menggunakan Bahan Tambahan Pangan BTP yang tidak diijinkan dan jumlah yang berlebih. Peluang wirausaha ikan asin adalah memproduksi ikan asin yang lebih higienis dan sehat serta juga membuat ikan asin yang Ready To Eat RTE agar konsumen langsung dapat mengkonsumsinya tanpa harus mengolahnya. Saat ini banyak konsumen lebih menyukai yang praktis dan terdapat pula konsumen yang tidak menyukai bau yang ditimbulkan saat memasak ikan asin di RendangRendang adalah makanan berbahan dasar daging sapi, mempunyai cita rasa pedas, yang dalam pembuatannya diperkaya dengan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah, terutama cabe merah dan kelapa. Rendang semula adalah makanan khas Padang-Sumatera Barat, tetapi saat ini sangat mudah ditemui di berbagai kota di Indonesia bahkan dunia, karena cita rasanya yang relatif disukai oleh berbagai kalangan konsumen. Peluang pengembangan rendang adalah penyediaan rendang dengan berbagai level tingkat kepedasan, peningkatan mutu yang lebih baik dan seragam, serta peningkatan keawetan dengan bantuan pengemasan yang lebih Produk Pangan Khas Daerah NabatiProduk pangan nabati khas daerah jumlahnya sangat banyak di Indonesia, hampir di setiap daerah mempunyai lebih banyak produk pangan khas daerah yang berbahan baku nabati. Beberapa contoh produk pangan khas daerah nabati yang ada di Indonesia misalnya asinan, fruit leather kulit buah, keripik buah, dan mochi. Keempat produk ini juga sudah cukup dikenal di Indonesia, tetapi inovasi terhadap produk ini masih dapat terus dilakukan, baik inovasi produknya maupun AsinanAsinan merupakan jenis makanan yang terbuat dari buah-buahan atau sayuran segar, yang diberi kuah dengan paduan berbagai jenis bumbu, terutama cabe, gula, dan pengasam asam jawa atau cuka makan. Asinan dikenal sebagai oleh-oleh khas dari kota Bogor-Jawa Barat, walaupun sudah banyak ditemukan juga di daerah lainnya. Tantangan dan peluangnya adalah peningkatan mutu asinan, tingkat keawetan, dan pengemasan yang lebih baik agar konsumen lebih nyaman dalam membawanya dan Fruit LeatherFruit leather adalah jenis makanan dari buah-buahan, yang sudah diproses dengan cara penghancuran buah, pencetakan, yang kemudian dikeringkan. Fruit leather mulai dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia yang mempunyai Sumber Daya Alam SDA buah-buahan yang melimpah, seperti di Jawa Barat dan Jawa dan peluang untuk wirausaha fruit leather ini masih sangat terbuka, karena pesaingnya masih sedikit, bahan baku melimpah, dan pasar cukup besar. Inovasi produk dan kemasan masih sangat terbuka lebar untuk Keripik BuahKeripik buah adalah keripik yang terbuat dari berbagai jenis buah-buahan yang diproduksi dengan menggunakan teknologi vacuum frying. Teknologi ini digunakan karena buah mengandung kadar air yang tinggi. Keripik buah banyak dikembangkan di berbagai daerah, terutama di Malang-Jawa Timur. Tantangan dan peluangnya sangat menarik, karena produk ini relatif sangat disukai oleh banyak kalangan. Peningkatan mutu produk, inovasi produk dan kemasan perlu dilakukan untuk dapat memasuki bisnis MochiMochi adalah makanan yang terbuat dari ketan yang ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk sesuai selera. Makanan ini di Indonesia banyak ditemukan di Sukabumi-Jawa Barat, dengan bentuk dan kemasan yang saat ini sudah cukup membaik. Tantangan wirausaha mochi adalah stabilitas mutu terutama keawetan. Peluang wirausaha mochi adalah pengembangan variasi bentuk, rasa dan isi, serta Bahan untuk Pengembangan Pangan Khas DaerahBahan yang digunakan dalam pengolahan pangan meliputi bahan baku atau bahan utama, bumbu, dan bahan tambahan pangan BTP yaitu bahan yang berfungsi untuk memperbaiki mutu produk yang diolah. Bahan baku dan bumbu sebaiknya dipilih yang mudah didapat dan tersedia dalam jumlah yang cukup di daerah Bahan Baku Utama Bahan baku adalah bahan utama yang paling banyak penggunaannya pada sebuah produk pangan, misalnya untuk ikan asin bahan bakunya adalah ikan, untuk rendang bahan bakunya adalah daging sapi, untuk mochi bahan bakunya adalah tepung ketan putih, dan lainnya. Bahan baku dapat berupa bahan nabati dan hewani. 2. Bahan Tambahan Pangan BTPBahan Tambahan Pangan adalah bahan/campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan bakupangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk memperbaiki sifat atau bentuk produk pangan. Bahan Tambahan Pangan ditambahkan sesuai kepentingan dan tujuannya. Tidak setiap produk pangan diharuskan menggunakannya, melainkan dapat ditambahkan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu produk pangan diantaranya sebagai berikut,Pemanis SweetenerPembentuk gel GellingagentPengatur keasaman AcidityregulatorPengawet Preservative Pengembang RaisingagentPengemulsi EmulsifierPenguat rasa FlavourenhancerPerisa FlavouringPewarna ColourBahan Tambahan Pangan yang banyak digunakan antara lain pemanis, pengawet, pewarna dan penguat rasa flavour. Setiap BTP mempunyai fungsi dan tujuan tertentu dalam penggunaannya. Tiga hal yang harus diingat dalam penggunaan BTP adalah i Gunakan BTP yang diijinkan, ii Gunakan dalam jumlah yang dibolehkan dan iii Gunakan jenis BTPP yang sesuai dengan karakter produknya. E. Modifikasi Pangan Khas DaerahPangan khas daerah berasal dari beragam bahan yang bervariasi dan dapat berbeda di setiap daerah. Keragaman bahan tersebut membuka peluang mengembangkan produk pangan khas daerah yang lebih bervariasi lagi. Pengembangan produk pangan dapat dilakukan dengan melakukan modifikasi. Modifikasi dilakukan untuk beberapa tujuan, diantaranya memberikan variasi rasa dan bentuk, memperpanjang usia produk agar lebih awet, dan meningkatkan tingkat higine produk. Modifikasi dapat dilakukan terhadap bahan baku, proses dan tampilan produk akhir. Modifikasi bahan dapat dilakukan untuk menghasilkan cita rasa dan aroma yang baru atau untuk pemanfaatan bahan baku yang ada di daerah sekitar. Modifikasi proses dapat dilakukan untuk menghasilkan tekstur pangan yang berbeda dan untuk meningkatkan keawetan serta higine dari produk. Modifikasi tampilan dapat dilakukan dengan pembentukan pangan, penambahan hiasan, dan Langkah-langkah Pengolahan Pangan Khas Daerah Asinan BogorCara pengolahan pangan khas daerah pada umumnya cukup sederhana dengan menggunakan metode dan alat yang sederhana pula. Modifikasi proses dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk. Salah satu contoh modifikasi proses produksi dimanfaatkan untuk membuat asinan menjadi lebih awet. Asinan yang merupakan makanan khas Bogor, pada umumnya hanya dapat bertahan satu hari pada suhu kamar. Alat dan mesin yang digunakan pun cukup sederhana, mudah didapat, dan harga yang dapat disesuaikan dengan kapasitas produksinya. Prinsip yang digunakan pada proses pengolahan asinan Bogor ini dapat digunakan untuk memodifikasi makanan khas daerah yang berbahan buah dan di kota Bogor biasa dijual/disajikan dalam kemasan kantong plastik sederhana, dimana pencampuran bahan utama, yaitu buah atau sayur, dengan kuahnya dilakukan sesaat sebelum dibeli oleh konsumen. Asinan segar ini walaupun memiliki pH yang cukup rendah, cepat mengalami kerusakan, karena tidak ada proses pemanasan setelah pengemasan. Penyebab utama kerusakan produk asinan adalah aktivitas bakteri yang dapat menyebabkan kebusukan. Proses pembusukan ini dapat dihambat dengan menerapkan teknologi proses panas pada pengolahan asinan. Teknologi ini akan membuat produk asinan menjadi lebih awet sehingga dapat didistribusikan lebih luas. Proses panas yang diterapkan untuk produk asinan adalah proses pasteurisasi karena pH-nya cukup rendah sehingga target utamanya adalah membunuh mikroba pembusuk. Bahan yang digunakan dalam membuat asinan adalah buah-buahan nenas, bangkuang, kedondong, pepaya dsb, dan kuah asinan. Alat-alat yang digunakan adalah kemasan cup, pisau, talenan, baskom , panci stainless steel pengganti tangki pencampuran dan tangki pasteurisasi, kompor, filling sealing machine boleh menggunakan yang manual, seperti pada Gambar literan, timbangan, pH meter, refraktometer, dan dasarnya pembuatan asinan segar dengan asinan yang dipasteurisasi dalam kemasan hampir sama yaitu melalui proses persiapan buah pencucian, pengupasan, pemotongan, perendaman larutan kapur, perendaman larutan cuka, dan persiapan kuah yang akan digunakan untuk pembuatan asinan adalah buah mengkal setengah matang yang memiliki tekstur masih keras sehingga teksturnya masih tegar setelah melalui proses pasteurisasi. Buah-buahan ini harus melalui proses pendahuluan sebelum dimasukkan ke dalam kemasan. Pencucian buah dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada buah. Pengupasan bertujuan untuk menghilangkan kulit dan bagian yang tidak dapat dimakan lainnya. Buah yang telah bersih dipotong-potong dengan bentuk dan ukuran tertentu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk membuat tekstur potongan buah menjadi lebih tegar dilakukan perendaman dalam air kapur. Selanjutnya potongan buah tersebut direndam dalam larutan cuka 1% untuk mengkondisikannya pada pH asam. Potongan buah ini siap dimasukkan ke dalam kemasan. Potongan buah dan kuah asinan diisikan ke dalam kemasan dengan perbandingan tertentu. Pada proses pengisian ini harus memperhatikan keseragaman jumlah buah sebagai bahan padat. Keseragaman ini sangat penting untuk pencapaian proses panas yang optimal bagi keseluruhan produk. Jika pada pengisian ini tidak seragam maka panas yang diterima produk dalam tiap kemasan akan berbeda. Pada proses pengisian, kuah bumbu harus dalam keadaan panas untuk menciptakan kondisi hot filling. Kemasan yang telah terisi harus segera ditutup untuk menghindari kontaminasi. Setelah itu dilakukan pasteurisasi pada suhu 65oC selama 55 menit. Untuk menghindari over cooking dan memberikan shock thermal pada bakteri termofilik, produk yang telah dipasteurisasi didinginkan dengan air mengalir sampai mencapai suhu Proses Pengolahan AsinanPengolahan asinan meliputi persiapan buah dan persiapan kuah asinan. Setiap jenis buah memerlukan perlakuan yang berbeda, untuk mendapatkan kualitas terbaik. a. Persiapan BengkuangBuah-buahan yang akan digunakan disortir, dipilih buah yang utuh dan tidak pencucian dengan air bersih hingga dan pemotongan buah. Ukuran potongan buah sesuaikan dengan buah direndam dalam larutan kapur 4% selama 2 buah ditiriskan kemudian direndam dalam larutan cuka 1% dalam air matang selama 1 buah ditiriskan dan dibilas air Persiapan Kedondong Buah-buahan yang akan digunakan disortir, dipilih buah yang utuh dan tidak pencucian dengan air bersih hingga dan pemotongan buah. Buah dipotong memanjang dengan ketebalan sesuai dengan buah diblansir dalam air bersuhu 90oC selama 1 buah ditiriskan kemudian direndam dalam larutan garam 2% selama 24 jam. Potongan buah ditiriskan dan dibilas air Persiapan Nenas Buah-buahan yang akan digunakan disortir, dipilih buah yang utuh dan tidak pencucian dengan air bersihPengupasan dan penghilangan mata dilanjutkan dengan pemotongan buah. Buah dipotong melintang dengan ketebalan 1 cm, bagian hati dibuang, potongan buah dipotong lagi dengan ukuran sesuai dengan buah direndam dalam larutan kapur selama 2 buah ditiriskan dan dibilas air Persiapan Pepaya Buah pepaya akan digunakan disortir, dipilih buah yang utuh dan masih pencucian dengan air bersih. Pengupasan dan pemotongan buah. Buah dipotong melintang dengan ukuran sesuai dengan buah direndam dalam larutan kapur selama 2 buah ditiriskan dan dibilas air matang. e. Pembuatan Kuah AsinanCampuran bahan untuk kuah asinan gula, cuka, cabe, garam direbus sampai mendidih selama 10 asinan disaring dengan kain saring. f. Pengisian dan PenutupanPikel buah dengan perbandingan tertentu dimasukkan dalam kemasan cup bengkuang 35%, pepaya 35%, kedondong 15%, dan nenas 15% hingga total campuran buah mencapai 105 â 110 g.Kuah dimasukkan ke dalam cup hingga berat totalnya mencapai 125 â 130 g sesuai dengan kapasitas kemasan.g. Pasteurisasi dan PendinginanProduk dipasteurisasi pada suhu 65oC selama 55 dengan air mengalir sampai suhu mencapai Pengemasan dan PelabelanSetelah dilakukan proses pendinginan, dan diangin-anginkan agar airnya kering, dilakukan pemberian dikemas ke dalam karton. Setelah itu sebelum dipasarkan, dilakukan inkubasi 2-3 hari, untuk melihat kestabilan mutu produk karton ditulis saran cara penanganan produk tersebut, yaitu harus disimpan di suhu sejuk, tidak boleh terkena sinar matahari langsung, tidak boleh langsung berhubungan dengan lantai/dinding, dan batas maksimum penumpukan karton adalah 10 karton. G. Pengemasan dan Pemasaran1. PengemasanPada produk pangan proses pengemasan berkaitan erat dengan proses pengolahan produk. Pengemasan berperan penting dalam menentukan keawetan produk pangan yang dikemasnya. Kemasan pangan mempunyai tujuan melindungi produk dari pengaruh lingkungan seperti uap air, dan mikroorganisme. Kemasan juga berfungsi melindungi produk pangan dari benturan yang dapat menyebabkan kerusakan pada bentuk dan isi kemasan. Kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk pangan disebut kemasan primer. Kemasan juga berfungsi untuk penanganan memudahkan penanganan produk, distribusi, memberikan informasi, dan menjadi daya tarik bagi pembeli. Pada kemasan harus dicantumkan keterangan dan informasi teknis tentang produk pangan yang ada di dalamnya, seperti berat bersih, kandungan bahan, dan keterangan kadaluarsa. Keterangan ini biasanya dicantumkan di kemasan sekunder. Kemasan sekunder adalah kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk pangan, melainkan digunakan pada bagian luar kemasan primer. Kemasan yang digunakan untuk distribusi jarak jauh adalah kemasan tersier, yang dapat memuat beberapa kemasan untuk produk pangan mempunyai beberapa persyaratan, diantaranya yaitu a. Kemasan harus dapat melindungi isi dari pengaruh lingkungan dan saat distribusi. Misalnya kripik akan lembek jika kemasannya tidak dapat menahan H2O yang masuk melalui Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas, sehinga pelabelan harus tercetak dengan jelas dan Kemasan harus mudah dibuka dan mudah ditutup kembali serta berdesain harus dapat mempromosikan diri sendiri bila dipajang di etalase toko atau Bahan kemasan akan lebih baik jika ramah lingkungan dan dapat di daur ulang. Salah satu bagian penting dari kemasan adalah label dan pelabelan, yang mempunyai tiga fungsi pengemasan yaitu fungsi identifikasi, fungsi membantu penjualan produk, dan fungsi pemenuhan peraturan perundang-undangan. Fungsi label sebagai fungsi identifikasi, mengandung pengertian bahwa kemasan harus berbicara kepada konsumen; memberikan informasi tentang bahan yang dikemas, cara menggunakan produk how to use, cara menangani produk, tanggal kadaluarsa, komposisi produk, volume/bobot, siapa produsennya, lokasi produksi, customer service, cara penanganan kemasan bekas, dan identifikasi persyaratan lingkungan. Fungsi label sebagai fungsi membantu penjualan produk, maka kemasan harus menjadi promosi bagi dirinya dan meliputi warna, foto/gambar. Label sebagai fungsi pemenuhan peraturan perundang-undangan, memiliki konsekuensi bahwa hal yang tercantum dalam label harus sesuai dengan kandungan bahan pangan tersebut; tidak boleh mengecoh konsumen; label halal dapat dipertanggungjawabkan; tanggal kadaluarsa harus benar; serta ada nomor registrasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM. Undang-Undang pangan Tahun 2012 Pasal 96 bab VIII menyebutkan bahwa, âSetiap orang yang memproduksi atau memasukkan ke dalam wiayah Indonesia, pangan yang dikemas untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada sebagaimana yang dimaksud pada UU tersebut adalah memuat sekurang-kurangnya mengenai i nama produk; ii daftar bahan yang digunakan; iii berat bersih atau isi bersih; iv nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor; v halal bagi yang dipersyaratkan; vi tanggal dan kode produksi; vii tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa; viii nomor izin edar bagi Pangan Olahan; dan ix asal usul bahan Pangan Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai tujuan usaha dalam rangka mendapatkan laba yang direncanakan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menjalankan kegiatan pemasaran suatu produk antara lain jenis produk, persaingan produk, kebutuhan pasar, tujuan pemasaran, dan hal lain yang berhubungan dengan produk itu sendiri seperti harga jual, kualitas, dan dilakukan strategi yang tepat untuk menunjang keberhasilan pemasaran produk. Salah satu startegi pemasaran yang dapat digunakan adalah 4P, yaitu Product Produk, Price Harga, Place Tempat, dan Promotion Promosi.a. Product ProdukBeberapa hal yang penting diperhatikan mengenai produk adalah Kualitas yang mampu menjawab dan memuaskan keinginan konsumen, Kuantitas yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar, Penciptaan produk baru yang inovatif sesuai keinginan konsumen, Penciptaan nilai tambah pada produk, Penciptaan produk yang mempunyai daur hidup life cyclepanjang jangan cuma booming sesaat.Pengembangan produk asinan yang telah diperkenalkan, adalah untuk menjawab beberapa hal tersebut di atas. Perbaikan kualitas produk yang mempunyai daya simpan lebih lama, serta kemasannya yang lebih baik diharapkan dapat menjadikan produk yang lebih cocok untuk oleh-oleh. b. Price HargaPada penetapan harga produk, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalahMempertimbangkan harga pokok produksiMenyesuaikan harga produk dengan pasar yang kita bidikMelakukan perbandingan harga dengan produk sejenis yang sudah ada di pasar. Pada produk asinan yang dicontohkan pada bab ini, penetapan harga dapat didasarkan pada harga pokok produksi dan harga produk Place TempatBeberapa pertimbangan dalam penetapan tempat menjual produk, bisa dilakukan sebagai berikut Lokasi penjualan sebaiknya yang mudah dijangkau konsumenLokasi penjualan yang memiliki fasilitas yang memuaskan konsumen. Lokasi yang mempunyai nilai tambah ada arena bermain anak dan keluarga, suasana belanja dan bertamasya, konsep âone stop shoppingâ Produk asinan yang dijadikan contoh pada bab ini dapat dijual di pusat oleh-oleh, di tempat wisata atau di restoran di tempat Promotion PromosiBeberapa saluran promosi yang dapat digunakan dalam membantu meningkatkan penjualan produk, dapat melalui media sosial, blog dan/atau website. Juga dapat dilakukan dengan mengikuti bazar-bazar yang banyak dilakukan oleh berbagai instansi/organisasi di lingkungan sekitar. H. Perencanaan WirausahaPerencanaan wirausaha adalah langkah awal untuk memulai usaha. Bila akan mengadakan kegiatan, biasanya dibuat satu proposal, sebagai pengajuan rencana kegiatan. Begitu pula dalam bisnis, harus dibuat suatu perencanana dan dituangkan dalam bentuk sebuah proposal. Proposal usaha meliputi berbagai hal yang terkait dengan usaha atau bisnis tersebut, diantaranya jenis produk yang dipilih, kapasitas produksi, alat dan mesin, bahan bakunya, proses produksi dan pengemasan, hitungan harga pokok produksi dan harga jual, perkiraan keuntungan dan berapa lama modal akan kembali, serta perencanaan awal berwirausaha diperlukan suatu Perencanaan Wirausaha atau Business Plan. Perencanaan Wirausaha berisi tahapan yang harus dilakukan dalam menjalankan suatu usaha. Dalam mempersiapkan pendirian usaha, seorang calon wirausaha akan lebih baik dengan pembuatan perencanaan terlebih dahulu. Mengapa calon wirausaha harus membuat perencanaan usaha? Oleh karena, perencanaan usaha merupakan alat yang paling ampuh untuk menentukan prioritas,mengukur kemampuan, mengukur keberhasilan, dan kegagalan usaha. Perencanaan pendirian usaha akan memberikan uraian tentang langkah-langkah apa saja yang harus diambil, agar sesuai sasaran, baik berupa target, petunjuk pelaksanaan, jadwal waktu, stategi, taktik, program biaya, dan kebijaksanaan. Perencanaan pendirian usaha yang dibuat secara tertulis merupakan perangkat yang tepat untuk mengendalikan usaha agar fokus pelaksanaan usahanya tidak menyimpang. Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan mendirikan usaha, yaitu mencakup i Nama perusahaan, ii Lokasi perusahaan, iii Jenis Usaha, iv Perijinan usaha, v Sumber Daya Manusia SDM, vi Aspek Produksi, dan vii Aspek Pemasaran. Pada kesempatan ini akan coba dibuat tahapan pengembangan wirausaha yang dilakukan untuk membuat usaha asinan dalam kemasan cup Pemilihan Jenis UsahaPada bagian ini harus diuraikan dengan jelas alasan memilih usahayang ditetapkan. Di bawah ini akan diuraikan contoh mengapa memilih asinan sebagai pilihanContohAsinan merupakan salah satu produk makanan khas Bogor yang banyak digemari konsumen. Rasa asinan yang segar, memang relatif sangat disukai, begitu pula dengan harganya yang relatif terjangkau. Hal tersebut menjadi alasan mengapa produk ini sangat digemari oleh banyak kalangan. Bahan baku asinan sangat mudah didapat dan dapat pula disesuaikan dengan ketersediaan buah dan sayur yang ada di setiap daerah. Proses pengolahannya pun cukup sederhana, tidak memerlukan banyak investasi peralatan, hal ini menjadi pilihan menarik untuk memulai usaha ini. Sejatinya, produk asinan ini bukan produk baru bagi masyarakat kita, namun dengan menambahkan sedikit inovasi dalam hal rasa dan kemasan, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen memilih produk ini. Saat ini kendala dari asinan tersebut adalah keawetan dan kemasan yang kurang nyaman untuk dibawa dijadikan oleh-oleh. Pemilihan bahan baku dan bahan kemasan yang baik, tentu akan meningkatkan daya simpan keawetan dari produk ini serta kemudahan membawa sehingga cocok untuk Nama PerusahaanKamu harus memberikan nama usaha yang akan dikembangkan. Jika kamu ingin bentuk usaha berbadan hukum dapat dalam bentuk CV, FIRMA, Koperasi atau PT. Mari kita ambil contoh dalam pengembangan usaha Asinan Bogor, perusahaan ini diberi nama CV. Pangan Sukses Makmur, dengan pendiri perusahaan terdiri atas tiga Lokasi PerusahaanLokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi rumah para pengelola, dan tidak terlalu jauh juga dari jangkauan pasar yang akan dituju. Tahap awal dapat menggunakan salah satu ruangan di rumah atau menyewa rumah sekitar tempat Perijinan UsahaIjin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak dari kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten dan Ijin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, serta pendaftaran merek pada Departemen Sumber Daya Manusia SDMDalam bagian ini harus dapat ditentukan jumlah SDM yang diperlukan. Contoh keperluan SDM yang diperlukan untuk usaha Asinan Bogor, a. Tiga orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai i Penanggung jawab produksi, ii Penanggungjawab pemasaran, dan iii Penanggungjawab administrasi dan keuangan. b. Enam orang karyawan, yaitu 3 tiga orang untuk bagian produksi, 2 dua orang untuk bagian pemasaran dan 1 satu orang untuk bagian Aspek ProduksiDi bagian ini diuraikan semua aspek produksi secara detail meliputi peralatan yang diperlukan, bahan baku, bahan kemasan, bahan tambahan pangan dan teknologi proses pengolahannya. Di bawah akan dipaparkan contoh aspek produksi usaha Asinan Bogor. Pada Tabel 1 dapat dilihat peralatan yang diperlukan untuk memproduksi asinan sebanyak 500 cup per hariBahan baku, bahan tambahan pangan BTP dan kemasan yang dibutuhkan dalam pembuatan Asinan Bogor dapat dilihat pada Tabel kerja yang dibutuhkan untuk produksi asinan 500 cup per hari dapat dilihat pada Tabel tahap ini kamu harus menjelaskan dengan lengkap tahapan proses pengolahan untuk produk yang kamu produk asinan, pengolahan asinan adalah sebagai berikut Siapkan buah-buahan yang akan digunakan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya tentang pengolahan dan pengemasan asinanSiapkan bumbu, cabe dihancurkan lalu disaring, gula dilarutkan juga disaring, dimasukkan ke dalam panci stainless steel, dicampur dengan garam dan cukaSiapkan cup sealer machine, atur suhunyaSiapkan kemasan cup mangkok dan tutupnya Lakukan pengisian, dengan aturan seperti pada sub bab E tentang pengolahan dan pengemasan asinanPasteurisasi, suhu 75-80°C selama 30 menitPendinginan dengan air mengalir⢠Pengemasan 7. Aspek KeuanganDiasumsikan dalam satu kali proses produksi akan diproduksi 500 mangkok asinan, masing-masing berisi 240 gram asinan buah dan kuah. Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap, dan tidak tetap variabel untuk asinan disajikan berikut ini. Hal ini untuk menjadi bahan pembelajaran jika akan membuat perencanaan kewirausahaan jenis produk lainnya. a. Investasi Alat dan MesinInvestasi alat dan mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi. Alat dan mesin produksi yang dibeli harus sesuai dengan kapasitas produksi, dan hal teknis lainnya, seperti ketersediaan daya listrik, dan lainnya. Pada proses produksi asinan, alat dan mesin yang dibutuhkan pada Tabel 4. b. Biaya Tidak tetap VariabelBiaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi, jadi sifatnya tidak tetap, dapat berubah sesuai jumlah produksinya. Biaya tidak tetap ini, biasanya meliputi biaya bahan baku, bahan pembantu, dan bahan kemasan. Pada proses produksi asinan, kebutuhan bahan baku pada Tabel Biaya TetapBiaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang jumlahnya tetap setiap bulannya, berapa pun jumlah produksinya. Biaya tetap meliputi biaya tenaga kerja, listrik/air, gas, penyusutan alat, dan lainnya. Pada produk asinan biaya tetap yang dibutuhkan tersaji pada Tabel Total BiayaTotal biaya adalah jumlah keseluruhan biaya tidak tetap dan biaya tetap. Pada proses produksi asinan, total biaya yang dibutuhkan adalah Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap = Rp + Rp = Rp Harga Pokok Produksi HPPHarga Pokok Produksi HPP adalah harga pokok dari suatu produk, dimana jika dijual dengan harga tersebut, maka produsen tidak untung dan juga tidak rugi. HPP ditentukan untuk dapat menentukan harga jual, dimana harga jual adalah HPP ditambah margin keuntungan yang akan produk asinan ini HPP nya adalah Total Biaya / Jumlah produksiRp 1. / 500 = Rp. 3140,-f. Harga JualHarga jual adalah harga yang harus dibayarkan pembeli untuk mendapatkan produk tersebut. Harga jual dapat ditentukan dengan mempertimbangkan HPP dan juga produk pesaing. Harga jual ini meliputi harga dari pabrik dan harga konsumen. Harga dari pabrik tentu lebih murah, karena saluran distribusi agen, toko, counter, dll tentu juga harus mendapatkan produk asinan dalam kemasan mangkok ini, melihat HPP nya yaitu Rp dan produk pesaing dengan volume yang relatif sama dijual berkisar Rp sampai Rp maka ditetapkan harga jual dari pabrik adalah Rp pada Tabel 7, dengan harapan di tingkat konsumen harganya adalah Rp sampai Rp g. Penerimaan KotorPenerimaan kotor adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, sebelum dipotong total biaya. Pada produksi asinan ini, jumlah penerimaan kotor pada Tabel Pendapatan Bersih LabaPendapatan bersih adalah jumlah penerimaan uang yang didapatkan oleh perusahaan, setelah dipotong total produksi asinan ini, jumlah penerimaan bersih adalah Pendapatan Bersih = Penerimaan kotorâTotal biaya = Rp â Rp = Rp Aspek PemasaranAda banyak cara untuk memasarkan produk asinan ini, tentu disesuaikan dengan kapasitas produksi yang sudah dibuat. a. Tahap pertama dimulai dengan yang kecil, kenalkan asinan kepada teman teman dekat, teman sekolah, tetangga di sekitar komplek, atau teman bermain. Berilah sedikit tes produk agar mereka bisa mencicipi asinan buah buatan kamu supaya mereka tertarik Bila asinan mulai dapat diterima dan banyak penggemar, mulailah merambah pasar baru dengan menitipkannya di warung, di toko, atau di kantin sekolahc. Manfaatkanlah teknologi internet dan social network seperti Facebook dan twitter sebagai sarana penjualan yang lain, perbanyaklah teman dan follower, untuk memperluas pemasaran. Dapat juga dengan membuat blog gratis atau website yang berbayar dengan harga yang relatif terjangkau. Jadi perkiraan pendapatan untuk satu kali produksi, yaitu sebanyak 500 mangkok asinan, akan mendapatkan laba/keuntungan sebesar Rp sembilan ratus ribu lima puluh rupiah. penjualan yang kreatif yang hanya sedikit orang menjalaninya. Sebagai contoh dapat memanfaatkan munculnya fenomena âpasar kagetâ di hampir setiap kota di Indonesia, juga saat ada momen âCar free dayâ, atau pada kesempatan asinan hanya satu contoh usaha yang dapat dikembangkan dengan mudah dan murah. Usaha ini dapat dimulai saat kita masih duduk di bangku sekolah, tentu dengan mengatur jadwal sebaik mungkin, sehingga kegiatan sekolah tidak terganggu. Teman dan guru kita di sekolah, dapat menjadi pasar kita yang utama, yang jika berkembang dapat dilanjutkan ke sekolah lainnya yang ada dalam satu wilayah tempat kita tinggal. Hal besar itu dimulai dari hal yang kecil, dan dimulai saat ini. Seorang wirausahan itu seorang yang dapat menangkap peluang dengan cepat, bahkan seonggok rongsokan bisa dirubah menjadi sebongkah emas oleh seorang yang mempunyai jiwa wirausaha. Kamukah satu diantaranya?Seorang karyawan, membangun karirnya dari nol sampai puncak karir, tetapi dia tetap tidak dapat mewariskan posisinya tersebut pada keluarganya. Tetapi seorang wirausahawan, walaupun hanya mempunyai warung saja, dia adalah orang hebat, karena sudah mampu memberikan warisan yang berharga untuk berwirausaha, adalah pilihan cerdas. Saat kamu bekerja di suatu perusahaan/instansi, kamu sedang turut membantu membangun suatu istana, sayangnya istana itu bukan milik kamu. Tetapi saat kita memutuskan berwirausaha, maka kita sedang membangun istana milik kita Simulasi Wirausaha Produk Modifikasi Pangan Khas DaerahPada pembelajaran sebelumnya telah dipelajari pengertian tentang produk pangan khas daerah, keragaman tantangan dan potensi modifikasi, teknik dan alat produksi, pengembangan ide produk dan perencanaan produksi, penghitungan biaya serta pengemasan dan produksi. Pada setiap bagian pembelajaran telah dibuat tugas-tugas dengan kesatuan tema yaitu untuk membuat sebuah produk pangan khas daerah. Simulasi wirausaha produk pangan khas daerah adalah bagian terakhir dari pembelajaran. Pada pembelajaran ini produk pangan khas daerah yang telah direncanakan akan diproduksi, dikemas, serta dijual. Proyek simulasi dilaksanakan dalam kelompok. Setiap kelompok men-diskusikan target penjualan dan strategi pencapaian target. Anggota kelompok akan bermusyawarah untuk pembagian tugas secara adil dan sesuai kompetensi agar tujuan kelompok dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Kegiatan yang akan dilakukan di dalam proyek ini terdiri atas tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan pertama adalah persiapan organisasi dan perencanaan produksi. Organisasi usaha adalah kelompok proyek. Penyusunan struktur dan pembagian kerja dimusyawarahkan dengan seluruh anggota kelompok. Perencanaan produksi telah dilakukan melalui tugas-tugas pada pembelajaran sebelumnya, dan dapat disesuaikan dengan perkembangan yang ada. Tahap kedua adalah produksi hingga penjualan. Masing-masing kelompok melakukan pengolahan modifikasi pangan khas daerah dengan jumlah sesuai kesepakatan kelompok, dengan pertimbangan kapasitas produksi dan target penjualan. Tahapan ketiga adalah evaluasi. Proses evaluasi dapat menggunakan metode analisis SWOT Strenght, Weakness, Opportunities, dan Treats yaitu dengan cara menguraikan kekuatan Strenght, kelemahan Weakness, peluang Opportunities, dan ancaman dari luar Treats dari produk pengolahan yang telah dibuat, proses produksi, proses pemasaran dan distribusi, serta pasar Cek Proyek Simulasi Diskusikan struktur organisasi sesuai kebutuhan organisasiSepakati produk yang akan dibuat, serta bahan dan teknik yang akan digunakanPembuatan jadwal dan strategi kerjaPersiapan bahan baku, tempat dan alat kerjaProses ProduksiProses PengemasanKegiatan Pemasaran, Penjualan dan DistribusiEvaluasi kinerja dan keuangan Usulan PerbaikanPenyusunan laporan dan hasil evaluasiPresentasi laporanEvaluasi Diri Semester 1Evaluasi diri pada akhir semester 1 terdiri atas evaluasi individu dan evaluasi kelompok. Evaluasi individu dibuat untuk mengetahui sejauhmana efektivitas pembelajaran terhadap masing-masing siswa. Evaluasi individu meliputi evaluasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Evaluasi kelompok adalah untuk mengetahui interaksi dalam kelompok yang terjadi dalam kelompok, kaitannya dengan pencapaian tujuan Diri individuBagian A. Berilah tanda cek v pada kolom kanan sesuai penilaian Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat SetujuBagian B. Tuliskan pendapatmu tentang pengalaman mengikuti pembelajaran Pengolahan di Semester 1 Telah sampailah pembahasa pada kali ini, mengenai Materi Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah. Semoga bermanfaat dan baca juga Materi Wirausaha Produk-Produk Budidaya Ternak Unggas Petelur.
Bukan hanya usaha yang bergelut di bidang kerajinan atau elektronika saja yang memerlukan analisis dan perencanaan, tetapi usaha seperti produk pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi pun harus tetap memiliki sebuah business juga didalam menjalankan bisnis atau usaha, Anda harus mengerti dan faham mengenai *sikap tanggung jawab terhadap IPTEK* itu sendiri. Agar antara bisnis dengan aturan IPTEK sesuai dan tidak keliru atau salah didalam menjalankannya. Supaya usaha produksi pengolahan makanan khas daerah anda dapat berjalan dengan baik, anda sebagai seorang wirausaha harus memiliki sebuah business plan. Business plan sendiri tidak semudah yang anda bayangkan, hanya merancang makanan, menentukan resep, lalu langsung jual... ...tidak, tidak se-easy itu. Perancangan bisnis disini mencakup hal yang lebih luas, dari penentuan nama perusahaan, letak usaha, sumber daya baik manusia maupun alam, pemasaran, dan selanjutnya. Buat yang belum tau, business plan alias perencanaan bisnis usaha sendiri memiliki makna yaitu suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang saran. Dengan kata lain, perencanaan bisnis adalah sebuah "selling document" yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial. Perencanaan Produk Usaha Pengolahan Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi Dalam artikel kali ini, kita akan membahas 8 poin penting dalam melakukan perencanaan usaha produksi makanan khas daerah yang dimodifikasi. Apa saja itu? Langsung saja berikut poin-poinnya. 1. Pemilihan Jenis Usaha Hal pertama dan yang paling utama yang anda lakukan sebelum membuat sebuah bisnis pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi adalah menentukan jenis usahanya. Sesuai dengan namanya, makanan khas daerah yang dimodifikasi, berarti anda perlu mencari sebuah makanan khas daerah Indonesia yang bisa dimodifikasi. Contohnya beragam, ada ayam geprek mozarella, nasi uduk yang dicampur dengan makaroni, es krim rasa martabak, es krim goreng, timlo yang dicampur dengan daging lain, dan masih banyak lagi. Anda bisa memvariasikannya sendiri. Semua tergantung anda, anda yang memilih makanan apa yang ingin anda buat, asalkan tidak bertentangan dengan tujuan awal, yaitu harus makanan khas daerah, dan anda harus memodifikasinya sedemikian rupa baik dari segi rupa, warna, hingga rasa tanpa menghilangkan kekhasan dari makanan daerah tersebut. Sebagai contoh, kali ini kita akan mengambil makanan khas daerah ayam geprek mozarella. 2. Nama Usaha Selanjutnya, silakan tentukan nama usaha yang akan anda miliki. Ingat, branding adalah hal yang paling utama setelah produk. Jadi, usahakan nama usaha anda memiliki bobot branding dari diri anda sehingga memudahkan usaha pengolahan makanan khas daerah anda nantinya dikenal oleh masyarakat luas. Misalnya "AGEMOWO", alias Ayam GEprek MOzarella jarWO. 3. Lokasi Usaha Sekarang, tentukan lokasi usaha anda. Lokasi sendiri bisa beragam, entah anda menyewa tempat, berjualan di rumah teman, berjualan di mall, atau berjualan di depan rumah sendiri. Tapi ingat, penentuan lokasi usaha tidak semata-mata hanya karena tempat tersebut nyaman anda tempati. Pertimbangkan juga apakah lokasi tersebut dapat dijangkau dengan mudah oleh para calon konsumen, mudah diingat, dengan dengan lokasi pembelian bahan baku, adanya lahan parkir, dan lain sebagainya. 4. Perizinan Usaha Izin usaha merupakan suatu bentuk perizinan untuk melakukan sebuah usaha dari pihak yang berwenang oleh seorang pengusaha atau wirausahawan. Supaya kegiatan usaha anda dapat berjalan dengan lancar, anda disarankan untuk mengurus dan memiliki izin usaha dari instansi pemerintah yang sesuai dengan bidangnya. Contohnya meliputi SIUP, SITU, NPWP, NRP, dan AMDAL. 5. Sumber Daya Manusia Apakah usaha anda memerlukan banyak pekerja? Bila iya, pertimbangkan lagi hal ini, karena sumber daya manusia adalah faktor yang paling penting dalam suatu pembuatan sebuah usaha makanan khas daerah yang dimodifikasi. Manusia lah yang memasak, menyediakan makanan, membersihkan, mengatur keuangan, hingga yang memasarkan produk anda nantinya. Dengan kata lain, SDM merupakan salah satu kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. 6. Aspek Produksi Nah kita sudah sampai pada tahap produksi. Dalam pembuatan makanan ayam geprek mozarella, kira kira apa saja bahan dan peralatan yang anda butuhkan? Ayam tentunya Wajan Minyak Keju mozarella Sutil Kompor Cabai dan masih banyak lagi... Silakan buat daftar dari bahan-bahan dan peralatan yang anda butuhkan untuk melakukan kegiatan produksi, meliputi bahan baku, bahan tambahan, peralatan produksi, bahan kemasan, hingga proses pembuatannya. 7. Aspek Keuangan Nah ini dia salah satu aspek terpenting selain dari sumber daya manusia, yaitu modal alias keuangan. Pada umumnya, seorang wirausahawan memulai bisnisnya dengan modal yang minim. Hal ini tidak apa-apa, selama modal tersebut cukup untuk membeli beberapa alat dan bahan penting dalam proses produksi. Yang terpenting adalah anda memiliki semangat dan kejujuran dalam berusaha. Modal awal itulah yang harus anda miliki sejak awal memulai usaha hingga kedepannya. 8. Aspek Pemasaran Yang terakhir, yaitu aspek pemasaran market. Semua usaha yang anda lakukan dalam menjalankan bisnis usaha makanan khas daerah yang dimodifikasi akan sia-sia bila permintaan pada produk tersebut kurang atau bahkan dibawah rata-rata. Cari tempat, suasana, dan target konsumen anda, apakah anak muda atau orang tua, keluarga atau single, laki-laki atau perempuan, bahkan penyuka pedas atau bukan. Bila makanan yang anda buat adalah makanan pedas sedangkan di daerah anda merupakan orang-orang yang tidak menyukai makanan pedas, maka hampir bisa dipastikan angka penjualan dari produk usaha anda tidak akan maksimal. Bila sudah melaksanakan perencanaan usaha makanan khas daerah yang dimodifikasi diatas, sekarang lanjutkan usaha anda ke tahap pelaksanaan produksi. Tetap semangat dan pantang menyerah, serta jangan lupakan kejujuran. Jangan mudah untuk menyerah, karena seorang wirausahawan sukses tidak pernah mengenal kata putus asa.
wirausaha produk makanan khas daerah